Terkini Daerah

Pengakuan Pemuda di Palembang yang Ancam Bunuh Neneknya, Ternyata juga Terlibat Kasus Pencurian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Sopandu (20) pelaku yang mengancam membunuh nenek kandungnya saat ditanya Katim Hergon, menangis bergetar, Rabu (19/5/2021).

TRIBUNWOW.COM - Hari Sopandu (20), pemuda di Palembang langsung menangis tersedu dipangkuan neneknya seraya meminta tolong agar tak ditangkap polisi.

Padahal sebelumnya, Pandu begitu ia kerap disapa, sudah tega menganiaya bahkan mengancam hendak membunuh nenek kandungnya hanya karena permintaan uang Rp 5 ribu untuk membeli rokok tak dipenuhi.

"Nek tolong nek aku nek, lepaskan aku nek. Saya tidak tahan (di penjara) nek. Tolong nek," kata Pandu sebagaimana dalam rekaman di akun instagram @palembangreceh yang memposting penangkapan pria pengangguran itu, Rabu (17/5/2021).

Pelaku kekerasan kepada neneknya, Hari Sopandu (20) menangis saat ditangkap Jatanras Polda Sumsel, Rabu (19/5/2021). (SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa)

Baca juga: Fakta Viral Video Aksi 2 Pemuda Pasang Meja di Tengah Jalan, Buat Pengendara Terjatuh, Pelaku Diburu

Meski sudah jadi korban tindak kejahatan oleh cucunya, tampak sang nenek masih memberi perhatian.

Dengan lembut, nenek tersebut tampak membelai rambut Pandu seraya menenangkannya agar berhenti menangis.

Namun perempuan paruh baya itu tetap tak bisa berbuat banyak dan hanya berpesan agar cucunya menerima proses hukum yang harus dijalani.

"Jalani saja, jangan dilawan. Nenek tidak bisa nolong kalau sudah begini," ujarnya.

Pandu ditangkap anggota Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel yang dipimpin langsung Katim Aiptu Heri Kusuma Jaya atau lebih dikenal Heri Gondrong (Hergon).

Rupanya tak hanya menyiksa nenek kandungnya yang sudah tua renta, Pandu juga terlibat aksi pencurian burung di rumah warga.

Tepatnya peristiwa itu terjadi di kawasan perumahan Arisma Jalan Sukabangun II Soak Simpur Kecamatan Sukarami Palembang sekira satu minggu sebelum Pandu akhirnya ditangkap.

Dihadapan petugas, Pandu mengakui tindak pencurian itu.

"Saya lagi main warnet, terus diajak sama seorang teman. Ayo kita maling burung. Disana ada burung yang harganya mahal," ujarnya.

Baca juga: Fakta Viral Polisi Tidur Tak Lazim di Boyolali, Motor dan Mobil Susah Melintasinya, Ini Kata Warga

Merasa tergiur dengan ajakan itu, Pandu yang baru saja keluar dari penjara lantas mencuri burung tersebut berjenis Murai Batu yang tergantung di teras rumah warga.

Setelah berhasil ia kemudian memberikan burung tersebut pada temannya yang ia percayakan untuk segera dijual.

Namun Pandu mengaku tak tahu dimana dan pada siapa burung itu dijual.

Dari pengakuannya, burung tersebut berhasil dijual seharga Rp.900 ribu.

Uang itu kemudian dibagi dua sama rata dengan temannya.

"Kami masing-masing terima Rp.450 ribu," kata ayah dua orang anak ini.

Sementara itu, Kosim (45) pemilik burung, saat mendatangi Mapolda Sumsel mengatakan, burung yang dicuri Pandu setidaknya memiliki harga diatas Rp.5 juta.

"Terlalu murah kalau ngakunya hanya laku Rp.900 ribu, burung itu harganya mahal," ujarnya.

Kosim sendiri mengetahui hewan peliharaannya sudah dicuri setelah mendapat telepon dari istrinya.

"Waktu itu saya lagi tidak ada di rumah. Terus ditelpon istri bahwa sudah ada pencurian di rumah kami. Setelah pulang, selanjutnya kami buat laporan ke polisi," ucapnya.

Baca juga: Fakta Viral Foto Inovasi Tempe Indomie, Ternyata Eksperimen Awal di Amerika dan Sudah Ada sejak 2016

Diberitakan sebelumnya Pelaku kekerasan dan pengancaman pada nenek kandungnya sendiri yang sempat viral di sosial media kini ditangkap anggota Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel.

Pelaku yang diketahui bernama Hari Sopandu (20) tampak menangis bergetar setelah ditangkap Katim Aiptu Heri Kusuma Jaya atau lebih dikenal Heri Gondrong (Hergon) beserta anggotanya.

"Saya tidak mau di penjara lagi," ujar residivis yang sudah dua kali di penjara itu, Rabu (19/5/2021).

Dihadapan petugas, pelaku membantah telah melakukan tindak kekerasan pada neneknya.

Ia menyebut saat itu hanya terjadi sedikit keributan setelah sang nenek hanya memberinya uang sebesar Rp.3 ribu.

Padahal pelaku meminta sebesar Rp.5 ribu untuk membeli rokok.

"Uangnya kurang buat beli rokok. Jadi kami sempat ribut," ujar warga Jalan Pipa Reja Lorong Inspektur Surif Kelurahan Pipa Reja Kecamatan Kemuning Palembang ini seraya terus saja menangis.

Pelaku sendiri baru keluar penjara menjelang bulan Ramadhan lalu.

Kasus pertama, ia mendapat vonis 10 bulan penjara di tahun 2019 silam karena mengancam bibinya.

Masih dengan kasus pengancaman keluarganya sendiri, di tahun 2020 pelaku kembali di penjara selama 8 bulan karena mengancam kakaknya dengan senjata tajam.

Kali ini tersangka kembali berulah dan sang nenek yang menjadi korbannya.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Christoper Panjaitan didampingi Kanit 1, AKP Willy Oscar membenarkan penangkapan terhadap pelaku.

"Pelaku masih kita minta keterangan terkait kasus pengancaman terhadap neneknya yang viral di media sosial. Untuk kasus yang lain masih kita dalami," ujarnya.

Sebelumnya, viral video di sosial media yang menunjukkan rekaman seorang nenek berteriak menangis histeris saat berjalan dibopong oleh beberapa orang.

Dari keterangan yang beredar, nenek tersebut nyaris jadi korban pembunuhan oleh cucunya sendiri karena kesal tak diberi uang untuk main judi.

Belakangan diketahui bahwa identitas pelaku bernama Pandu yang sudah dua kali di penjara.

"Kejamnyo duet, katek duet nak dibunuh (kejamnya uang, tidak ada uang mau dibunuh)," teriak nenek itu seraya menangis histeris dalam rekaman yang viral sejak sejak, Rabu (6/5/2021).

Mendengar teriakan sang nenek, seorang tetangga lantas bertanya pada perekam video tentang apa yang terjadi.

Perekam video lantas menjawab bahwa cucu sang nenek yang bernama Pandu baru saja melakukan tindakan tak terpuji pada perempuan tua tersebut.

"Pandu nak bunuh neneknyo oleh nak bejudi tadi. Kito viralke bae (Pandu mau bunuh neneknya karena mau berjudi. Kita viralkan saja)," ujar perempuan dalam rekaman itu saat menjawab pertanyaan seorang tetangga karena heran dengan kehebohan yang terjadi.

Sementara, sang nenek terus saja menangis seraya mengumpat mengeluarkan kata-kata kasar untuk melampiaskan kekesalannya.

Beberapa orang terlihat membantu tubuh renta perempuan tersebut untuk berjalan memasuki rumah. (*)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tak Hanya Ancam Bunuh Nenek karena Uang Rp 5 Ribu, Ini Pengakuan Pemuda Dihadapan Polisi