TRIBUNWOW.COM - Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kazan, Rusia, Selasa (11/5/2021).
Dilansir TribunWow.com dari BBC, sebanyak 21 orang, kebanyakan di antaranya anak-anak, terluka.
Sementara itu seorang pelaku yang berusia 19 tahun sudah diamankan.
Baca juga: Kronologi Pria Bersenjata Tembak 6 Orang Termasuk Pacar di Pesta Ulang Tahun, Pelaku lalu Bunuh Diri
Serangan itu terjadi di ibukota Negara Bagian Tatarstan, sekitar 820 kilometer dari Moskow.
Pemimpin Negara Bagian Tatarsan Rustam Minnikhanov mengucapkan duka yang mendalam atas insiden tersebut.
Ia menyebutnya sebagai tragedi luar biasa.
"Kami sedalam-dalamnya merasa sedih hal ini harus terjadi," kata Minnikhanov.
Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut dirinya akan mengevaluasi aturan kepemilikan senjata api di negara tersebut.
Minnikhanov mengonfirmasi sebanyak 7 siswa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 3 perempuan, tewas dalam insiden tersebut.
Seorang guru perempuan dan karyawati juga tewas.
Diketahui para siswa yang tewas berusia sekitar 15 tahun.
Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 09.20 waktu setempat.
Baca juga: Kronologi Bentrok di Masjid Al-Aqsa Jelang Lailatul Qadar, Polisi Israel Usir Jemaah Palestina
Setelah penembakan terjadi, terdengar sinyal dari tombol panik di sekolah yang dikirim lima menit seusai insiden.
"Semua orang panit dan berkata, 'Tutup pintunya'," kata seorang siswa yang menjadi saksi mata.
"Satu menit kemudian kepala sekolah mulai berteriak, 'Kami menutup pintunya!'," lanjut dia.
"Kami bisa keluar 15 menit kemudian, tetapi bukan lewat jendela. Aku ingin melakukannya, teteapi guru segera mengunci jendela dan berkata tidak."
Dalam sebuah tayangan di televisi lokal, terlihat bagaimana anak-anak melompat dari jendela untuk melarikan diri.
Sementara itu mereka yang terluka dievakuasi.
Diketahui dua anak tewas akibat melompat dari jendela lantai dua.
Petugas bersenjata lengkap dan kendaraan darurat langsung merespons insiden tersebut.
Seorang warga yang tinggal dekat sekolah tersebut menyebutkan orang-orang tampak histeris.
"Orang tua murid menangis dan paramedik memberikan perawatan," katanya.
Seorang Guru Menjadi Korban
Guru Bahasa Inggris Elvira Ignatyeva (25) terbunuh saat mencoba melindungi seorang anak.
Ia mendorong anak tersebut ke arah koridor dan menghalangi penembak.
Namun akhirnya ia terkena tembakan dan terluka.
Ia pun tewas di tempat.
Baca juga: Ngaku dari Polda Banten dan Ancam Tembak Warga, Pelaku Ternyata Bukan Polisi dan Kini Diburu Aparat
Di akun Instagramnya, Elvira kerap menulis tentang bagaimana dirinya menikmati hidup.
"Tidak sulit membuat hidup bahagia," tulis Elvira.
"Kamu hanya perlu berhenti berpikir bahwa kebahagiaan hanya mungkin terjadi di suatu tempat di luar sana, di masa depan, dan belajar menikmati kebahagiaan di masa kini."
Sosok Pelaku
Sebelumnya dikatakan ada dua penembak, satu di antaranya tertembak.
Namun aparat menyatakan hanya ada satu tersangka, seorang warga setempat bernama Ilnaz Galyaviev.
Aparat Rusia menyebut Ilnaz tinggal di Kazan dan diketahui pernah bersekolah di tempat yang menjadi TKP.
Minnikhanov menyebut pelaku terdaftar sebagai pemilik senjata api.
Tersangka diketahui mendapat lisensi menembaknya akhir-akhir ini untuk senjata semi automatis.
Pemerintah setempat tidak menanggapi kemungkinan serangan ini merupakan bagian dari aksi terorisme.
Sebelum melakukan aksinya, tersangka mengunggah tulisan yang menyebutkan dirinya akan menembak banyak orang sebelum menembak dirinya sendiri.
Ia mengenakan masker hitam dengan tulisan 'Tuhan' berwarna merah.
Unggahan tersebut telah diblokir kini. (TribunWow.com/Brigitta)
Baca berita internasional lainnya