TRIBUNWOW.COM - Pelaku penyiraman air keras terhadap satpam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Aminudin (49), sempat kabur saat kejadian.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Senin (3/5/2021).
Pelaku adalah Erwin (43) yang ditangkap petugas Pidana Umum (Pidum) dan Tekab 134, Polrestabes Palembang pada Jumat (30/4/2021) lalu.
Baca juga: Tengah Malam Didatangi 3 OTK, Pria di Palembang Tiba-tiba Disiram Air Keras saat Diajak Ngobrol
Tri Wahyudi mengungkapkan pelaku merupakan orang suruhan yang menerima bayaran atas aksinya.
Awalnya pelaku menghampiri korban yang sedang berada di depan rumahnya dan berpura-pura bertanya alamat.
"Kondisi TKP memang sepi," ungkap Tri Wahyudi.
Namun warga sekitar mengetahui aksi penyiraman tersebut dan mengejar pelaku, termasuk anak korban.
"Alhamdulillah pada saat kejadian, setelah melakukan penyiraman pelaku membawa motor dan diketahui oleh warga," papar Tri.
"Pertama dikejar sama anaknya, tapi pelaku juga melukai anaknya," lanjutnya.
Diketahui anak korban turut disabet dengan senjata tajam.
Ia dilarikan ke rumah sakit akibat luka tusuk.
Pelaku lalu berhasil kabur setelah berboncengan tiga dengan dua rekannya yang lain.
Baca juga: Pengakuan Bocah yang Dianiaya Nenek karena Dapat Sedikit Uang saat Ngemis: Diminta Rp 30 Ribu Sehari
"Warga mengetahui lalu dikejar, sehingga motor pelaku jatuh, (pelaku) lari lagi dan berboncengan tiga dengan kawannya yang lain," kata Tri.
Tri menyebut air keras memang mudah didapatkan di motor bahan kimia.
Ia menyebut pihak kepolisian masih memburu otak dari aksi penyiraman yang memberi suruhan kepada Erwin.
Menurut Tri, tidak terjadi tawar-menawar antara korban dengan pelaku.
"Langsung persetujuan si dalang dengan Erwin, 'Ini uang Rp10 juta, kamu lakukan penyiraman terhadap korban ini', langsung Erwin meng-oke-kan," jelas Tri.
Erwin sendiri mengaku tidak tahu apa motif pelaku utama hendak melukai korban.
"Dari keterangan Erwin dia belum tahu. Alasannya hanya dendam dan sakit hati, sekadar itu. Tapi kita tetap tidak percaya, kita tetap menggali," terang Tri.
Tri berharap hal itu dapat diketahui segera setelah polisi berhasil mengamankan dalang.
Akibat perbuatannya, Erwin terancam dijerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.
Lihat videonya mulai menit 5.00:
Disiram saat Ngobrol
Aminudin (49) mengalami luka-luka seusai disiram menggunakan air keras oleh orang tidak dikenal.
Tak hanya dirinya yang mengalami luka-luka, anaknya M Robani (29) turut menderita luka tikaman di perut saat mengejar pelaku.
Korban diserang di rumahnya sendiri di Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/4/2021) malam.
Baca juga: Nasihati Anaknya agar Sabar, sang Ayah Justru Khilaf Tikam Tetangganya yang Selalu Menghina
Dikutip TribunWow.com dari SRIPOKU.com, kejadian itu diketahui terjadi sekira pukul 23.00 WIB.
Sebelum penikaman terjadi orang-orang rumah semuanya sudah dalam kondisi tertidur lelap termasuk Aminudin.
Pada saat itu hanya M Robani yang masih belum tidur karena tengah menonton televisi.
Ketika menonton televisi, datang suara sejumlah pria memanggil-manggil penghuni rumah.
M Robani yang masih terjaga kemudian menemui para orang tak dikenal (OTK) tersebut yang diduga berjumlah 3 orang.
"Saya sendiri tidak tahu berapa jumlah mereka yang datang. Sekitar tiga atau empat pria. Karena memang saat itu saya sudah tidur," ujar Novita (19) selaku anak korban yang lain.
Saat ditemui oleh M Robani, para OTK itu meminta untuk bertemu dengan Aminudin meskipun M Robani telah menjelaskan bahwa ayahnya itu sudah tidur.
M Robani akhirnya membangunkan ayahnya itu.
Baca juga: Curhat Perawat RS Siloam ke Gubernur Sumsel setelah Viral Dianiaya JT: Memar-memar, Pak
Pada saat menemui Aminudin, para OTK itu menanyakan tentang tempat penjualan batu bata.
Diketahui, di sekitar rumah korban banyak ditemukan tempat penjualan batu bata.
Aminudin lalu menjawab pertanyaan sejumlah OTK itu.
Di tengah-tengah menjawab pertanyaan 3 OTK itu, satu di antara mereka tiba-tiba menyiramkan air keras kepada Aminudin.
Aminudin refleks berteriak histeris akibat disiram air keras.
"Dengar suara teriakan ayah kami semua terbangun. Kami panik lihat itu dan coba beri pertolongan pertama. Kami bawa air seember untuk siram ke tubuh ayah. Kami bingung harus berbuat apa, suasana sangat panik waktu itu," ujar Novita. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)
Baca berita lainnya terkait penyiraman air keras