TRIBUNWOW.COM - NFP (8), anak dari Bandiman (36) yang merupakan seorang driver ojek online (ojol) di Bantul, Jawa Tengah, tewas setelah korban mengonsumsi paket makanan misterius yang diperoleh oleh ayahnya, pada Minggu (25/4/2021) lalu.
Pihak kepolisian memastikan paket makanan yang dikonsumsi oleh NFP mengandung racun sianida.
Diketahui, paket makanan berisi sate, lontong, dan bumbu sate itu sebenarnya tidak ditujukan kepada Bandiman.
Namun penerima paket yang dituju oleh pengirim menolak paket tersebut dan memberikannya kepada Bandiman.
Baca juga: Anak Driver Ojol Tewas Konsumsi Sate Beracun Sianida, Polisi Duga Pelaku Lebih dari 1
Dikutip TribunWow.com dari TribunJogja.com, atas kasus ini ada kemungkinan pelaku atau pengirim bisa dikenakan hukuman mati.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Dr G Widiartana SH MHum.
Ia menyebut, apa yang dilakukan oleh pengirim bisa dikategorikan sebagai pembunuhan berencana.
Dijelaskan olehnya, ada rentang waktu antara perencanaan dan eksekusi untuk menghilangkan nyawa seseorang.
“Setiap pembunuhan dengan racun dapat dipastikan merupakan pembunuhan berencana,” kata Widiartana kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).
“Ancaman sanksinya maksimal pidana mati,” tambahnya.
“Jika ada banyak hal yang meringankan, bisa saja hakim menjatuhkan pidana penjara paling lama 20 tahun,” jelas Widiartana.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa racun yang terkandung dalam bumbu sate adalah racun sianida yang mematikan.
Temuan itu disampaikan oleh Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono, Sabtu (1/5/2021).
Hasil pemeriksaan aboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Dinas Kesehatan DIY, memastikan bahwa racun yang terkandung dalam paket makanan misterius itu adalah sianida.
Diketahui paket makanan terdiri dari sate, lontong, dan bumbu sate.
Racun sianida dipastikan berasal dari bumbu sate.
AKBP Wachyu membenarkan bahwa racun sianida ini adalah racun yang mematikan.
Berdasarkan penjelasannya, racun ini pada umumnya digunakan untuk racun ikan dan dapat diperoleh dengan mudah secara daring.
"Racun sianida ini juga dijual on-line, banyak. Dijual secara bebas," kata AKBP Wachyu, Sabtu (1/5/2021).
Hingga saat ini pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi, penerima paket hingga rekaman kamera CCTV.
Meski belum menangkap pelaku, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang diduga lebih dari 1 orang.
"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Tapi mungkin, [pelakunya] bisa lebih dari satu orang," kata dia.
"Identitas dan ciri-ciri sudah kita kantongi. Tinggal nanti kita butuh waktu untuk mengamankan," kata AKBP Wachyu.
Gelagat Aneh Pengirim
Awalnya kejadian ini bermula ketika Bandiman tengah beristirahat seusai salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.
Pada saat Bandiman beristirahat, datang seorang perempuan tak dikenal menghampirinya.
Perempuan itu meminta Bandiman untuk mengirimkan paket makanan sate bakar dan lontong ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.
Baca juga: Bicarakan Viral Babi Ngepet, Gus Miftah: Situasi Sudah Susah, Jangan Tambah Orang Jadi Susah Lagi
Baca juga: Viral Bocah 12 Tahun Sopiri Truk Trailer di Jalan Tol, Ternyata Disuruh Pamannya yang Mengantuk
Anehnya, perempuan tersebut pada saat itu menolak menggunakan aplikasi ojol.
"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya," ujar Bandiman, Senin (26/4/2021).
"Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya enggak ada aplikasi ojol," jelasnya.
Bandiman pun mengiyakan permintaan wanita misterius itu mengirimkan paket secara offline.
Ketika mengirimkan paket itu, sang wanita tersebut juga meminta paket dikirimkan atas nama pria.
"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap Bandiman.
Sebelum berangkat ke lokasi penerima paket, Bandiman telah diberikan nomor kontak Tomy selaku penerima.
Namun sesampainya di alamat yang dituju, Tomy tak merasa memesan apapun sehingga memberikan paket makanan itu kepada Bandiman.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.
Sementara itu berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, diduga terkandung racun dalam bumbu sate pada paket makanan misterius tersebut.
"Bandiman kemudian pulang untuk buka puasa. Makanan tersebut dinikmati oleh istrinya dan kedua anaknya, termasuk korban. Pak Bandiman sama anaknya yang pertama makan dua tusuk sate ayam, tetapi tidak terjadi masalah," ungkap Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto, Senin (26/04/2021).
"Berdasarkan keterangan bapaknya (Bandiman), ibuknya sama anaknya yang kedua yang meninggal itu makan dengan bumbu sate. Kalau yang bapaknya sama anak pertama tidak pakai bumbu. Lha anak dan istrinya itu merasa pahit sekali, kemudian muntah-muntah, terus jatuh, lalu dibawa ke rumah sakit," lanjutnya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari TribunJogja.com dengan judulBREAKING NEWS : Polisi Ungkap Jenis Racun dalam Paket Sate Misterius di Bantul, Kronologi Siswa SD di Bantul Meninggal Setelah Memakan Paket Sate Misterius dan Paket Sate Dicampur Potasium Sianida Masuk Kategori Kasus Pembunuhan Berencana