TRIBUNWOW.COM - Terbongkar fakta baru dibalik pembunuhan ibu hamil lima bulan di Surabaya, Jawa Timur, PIC (26), Senin (19/4/2021) lalu.
Dilansir TribunWow.com, pelaku yang tak lain suami korban, JPK (27), rupanya sempat membuat laporan palsu ke polisi.
Setelah membunuh dan membuang mayat korban, JPK sempat lapor polisi dan mengatakan istrinya hilang.
Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Ipda Hedjen Oktianto pun membenarkan kabar tersebut.
Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Gadis yang Dibunuh Ayah Tirinya, Anjing Meronta-ronta di Dekat TKP
Baca juga: Menduga Putrinya Hilang, Ibu di Sumbar Tak Sadar Justru Suami Barunya Telah Bunuh sang Anak
Menutut Hedjen, pelaku sempat melapor ke polisi pada Kamis (22/4/2021) lalu.
"Tersangka memang sempat membuat laporan palsu terkait kehilangan istrinya," ucap Hedje, dikutip dari SURYA.co.id, Minggu (25/4/2021).
"Sebelum ternyata ditemukan tewas di lahan parkir samping kantor PWNU Jatim."
Di sisi lain, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian menyebut pelaku membuat laporan palsu untuk mengelabui keluarga korban dan petugas.
Selain membuat laporan palsu, ternyata pelaku juga dinyatakan positif menggunakan narkoba.
"Tersangka telah membuat laporan palsu. Itu akan ada konsekuensi hukumnya," jelas Oki.
"Kalau dari pengakuannya memang untuk mengelabuhi keluarga korban dan petugas."
Oki menyebut pelaku menggunakan narkoba jenis sabu.
"Selain pil koplo yang kami temukan. Ternyata hasil uji tes urine positif mengandung methampetamine atau narkotika jenis sabu," lanjutnya.
Baca juga: Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan, Pria di Surabaya Dibantu Tetangga Buang Jasad Korban Pakai Gerobak
Baca juga: 5 Fakta Suami Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan, 3 Hari Tidur dengan Mayat Korban sebelum Dibuang
Kronologi Kejadian
Saat dibunuh, PIC dalam kondisi hamil lima bulan.
Pembunuhan sadis itu terjadi di kamar kos Jalan Gayungan VII, Surabaya.
Seusai dibunuh, jasad PIC dan janin dibiarkan di dalam kamar kos selama tiga hari.
Diduga, tetangga juga ikut terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Pasalnya, JPK dibantu tetangga saat membuang jasad korban ke dekat Masjid Al Akbar Timur, Surabaya.
AKBP Oki Ahadian menyebut JPK nekat membunuh PIC karena cemburu dan dendam pernah diselingkuhi korban.
"Awalnya cek cok, kemudian tersangka membekap korban menggunakan bantal, lalu mencekik leher korban sampai meninggal dunia," kata Oki.
Baca juga: 5 Fakta Suami Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan, 3 Hari Tidur dengan Mayat Korban sebelum Dibuang
Menurut Oki, pembunuhan itu dilakukan pada Senin (19/4/2021) lalu.
Setelah membekap dengan bantal dan mencekik korban hingga tewas, JPK membiarkan jasad istrinya tergeletak di atas kasur.
Dua hari berlalu, JPK mulai mencium bau menyengat dari jasad PIC dan janinnya yang keluar dalam kondisi tewas.
"Selanjutnya korban yang sudah meninggal dunia itu dibiarkan terbaring di atas kasurnya dalam kamar yang dihuni oleh tersangka," ujarnya.
"Setelah dua hari mulai mencium bau menyengat, akhirnya pada Rabu (21/4/2021) tersangka membawa jasad korban ini menggunakan gerobak sampah dan membuangnya ke area lahan parkir yang sepi."
JPK membungkus jasad korban dengan kasur sebelum membuangnya.
Jasad PIC pertama kali ditemukan oleh juru parkir di area Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (22/4/2021) sekira pukul 22.00 WIB.
Saat ditelisik, saksi menemukan sebuah kasur berisi jasad seorang wanita.
Pelaku Sakit Hati
Sementara itu, JPK mengaku sakit hati kerap diejek korban karena tak bekerja.
Sambil menangis, JPK menyebut tak terima terus diejek korban yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.
"Saya dihina karena gak kerja. Saya cekik pak di kamar pas lagi bertengkar," kata JPK.
"Pas posisi duduk dan saya berdiri, lalu saya cekik dan saya tutup dengan bantal."
JPK menceritakan, saat kejadian kedua buah hatinya sedang tak di rumah.
Ia mengaku spontan membunuh istrinya karena kesal.
Baca juga: Cemburu, Suami di Surabaya Tega Bunuh Istri saat Hamil Tua, Dibekap Pakai Bantal hingga Tewas
"Anak saya tidak melihat saat kejadian, saya reflek, pas itu (kejadian) gak ada orang, pas kejadian anak saya diluar," sambungnya.
Selain karena sakit hati, JPK juga nekat membunuh istrinya karena dendam pernah diselingkuhi.
Tetangga kamar kos, KDA, mengaku sempat mendengar suara pertengkaran dari kamar korban.
"Saya dikabari sama tetangga kos korban. Dengar suara ribut dalam kamar korban", kata KDA.
"Ternyata tahunya pas ada kabar mau tanya ditemukan itu, tiga hari dari kejadian." (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari SURYA.co.id dengan judul UPDATE Tragedi Suami Bunuh Istri Hamil, Sempat Bikin Laporan Palsu ke Polisi Menyatakan Istri Hilang, dan Tragedi Suami Bunuh Istri Hamil 5 Bulan di Surabaya, Dibantu Tetangga, Ada Pil Koplo di Kamar