Terkini Daerah

Anak DPRD Diduga Rudapaksa dan Jual Anak SMP Jadi PSK, Muncul Keluhan Kasus Berjalan Lama

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan kos tempat pelaku AT mengajak korban menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), Di Jalan Kinan, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. Terbaru, pelaku AT sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka.

TRIBUNWOW.COM - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi mengeluhkan lamanya proses pengusutan kasus dugaan pencabulan seorang gadis SMP berinisial PU (15) yang dilakukan oleh seorang pria berinisial AT (21), di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku yang diketahui merupakan anak anggota DPRD Kota Bekasi sampai saat ini masih belum berstatus sebagai tersangka.

Diketahui, selain dirudapaksa oleh pelaku, korban juga dijual kepada pria hidung belang oleh pelaku.

Penampakan kos tempat pelaku AT mengajak korban menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), Di Jalan Kinan, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Baca juga: Sudah Berkeluarga, Anak DPRD Rudapaksa dan Jual Siswi SMP hingga Korban Kini Tertular Penyakit

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, keluhan itu disampaikan oleh Komisioner KPAD Kota Bekasi, Novrian.

"Karena kita khawatir pelaku sudah tidak di Bekasi, karena cukup lama penindakannya," kata Novrian saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).

Novrian mengungkit, barang bukti yang telah diserahkan dalam kasus ini sudah cukup banyak.

"Ada beberapa alat bukti yang perlu pendalaman pihak kepolisian, diantaranya visum, pengakuan anak, bukti chat, dan akun MiChat," paparnya.

Di sisi lain, pihak kepolisian menyebut, pelaku sudah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.

"Sudah, masih pendalaman," ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Aloysius Supriadji.

Dugaan kasus pencabulan ini dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota oleh orang tua korban berinisial LF (47), pada Senin (12/4/2021) dengan Nomor : LP/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.

Korban kini menderita sebuah benjolan di alat kelaminnya.

Penyakit tersebut diketahui seusai korban menjalani pemeriksaan di RSUD Kota Bekasi.

“Anak saya harus dioperasi, dokter di RSUD menyebutkan ada benjolan di kelamin anak saya,” ucap LF (46) selaku ibu korban saat dikonfirmasi, Kamis (15/4/2021).

Benjolan itu mulai muncul setelah korban dirudapaksa oleh AT baru-baru ini.

“Dulu enggak ada benjolan, setelah persetubuhan terus timbul karena persetubuhan itu, makanya harus dioperasi, jalan satu-satunya,” kata LF.

Ibu korban mengiyakan bahwa anaknya sempat berpacaran dengan pelaku tanpa sepengetahuan dirinya.

“Iya itu (terduga pelaku), anak anggota DPRD (Kota Bekasi),” kata LF.

Baca juga: Pacaran dengan Pria Beristri, Siswi SMP di Bekasi Ngaku Kerap Dihajar Gara-gara Chat di HP

Dijual ke Pria Hidung Belang

Komisi Perlindugan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3D) Kota Bekasi menyambangi rumah kos yang disebut menjadi lokasi rudapaksa.

Selain diperkosa, PU juga dipaksa AT untuk melayani pria hidung belang.

"Juga kita menemukan temuan baru, hasil wawancara kita sama korban, ternyata si anak merupakan korban dari traficking," ujar Komisioner KPAD Kota Bekasi, Novrian, dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Senin (19/4/2021).

"Selama beberapa lama anak disekap di dalam kos-kosan dan dia dijual oleh pelaku."

Tak hanya itu, korban juga disekap di sebuah kamar kos yang disewa AT sejak Februari hingga Maret 2021.

PU lantas dipaksa melayani pria hidung belang dengan harga Rp 400 ribu.

Baca juga: Berlagak Menolong, Hansip di Bekasi Rudapaksa Wanita Tunarungu dan Cekoki Pil Perangsang

AT memasarkan PU lewat aplikasi MiChat.

"Lewat aplikasi tadi, pengakuan korban pakai MiChat ya. Itu si anak tidak mengoperasikan, tapi yang memegang akunnya adalah pelaku," ujar Novrian.

"Si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja."

Dalam sehari, PU dipaksa melayani 4-5 pria hidung belang.

Tak hanya itu, tak jarang PU mendapat perlakuan kasar dari AT.

Setelah melayani pria hidung belang, PU tak diberi uang seperpun oleh anak anggota DPRD Bekasi itu.

"Aplikasi MiChat yang pegang si pelaku, dia yang operasikan termasuk negosiasi. Pengakuannya Rp400 ribu."

"Uangnya dipegang si pelaku. Dia satu bulan di sini disekap. Enggak boleh kemana-mana."

AT dan PU sudah berpacaran selama sembilan bulan.

Selama menjalani hubungan asmara, PU mengaku kerap dianiaya hingga berkali-kali dirudapaksa AT.

Baca juga: Sosok Pria Gondrong Pengganda Uang di Bekasi, Dikenal Jual Barang Antik hingga Sembuhkan Penyakit

Tertular Penyakit Kelamin

Korban kini menderita sebuah benjolan di alat kelaminnya.

Penyakit tersebut diketahui seusai korban menjalani pemeriksaan di RSUD Kota Bekasi.

“Anak saya harus dioperasi, dokter di RSUD menyebutkan ada benjolan di kelamin anak saya,” ucap LF (46) selaku ibu korban saat dikonfirmasi, Kamis (15/4/2021).

Benjolan itu mulai muncul setelah korban dirudapaksa oleh AT baru-baru ini.

“Dulu enggak ada benjolan, setelah persetubuhan terus timbul karena persetubuhan itu, makanya harus dioperasi, jalan satu-satunya,” kata LF.

Ibu korban mengiyakan bahwa anaknya sempat berpacaran dengan pelaku tanpa sepengetahuan dirinya.

“Iya itu (terduga pelaku), anak anggota DPRD (Kota Bekasi),” kata LF. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Artikel ini telah diolah dari TribunJakarta.com dengan judul Kasus Dugaan Pencabulan Melibatkan Anak Anggota DPRD Kota Bekasi, Polisi Belum Tetapkan Tersangka dan WARTAKOTAlive.com dengan judul Miris, Bocah SMP yang Disetubuhi Anak Anggota Dewan Juga Disekap dan Dijual Seharga Rp 400.000

Berita lain terkait Kasus Pencabulan Anak