TRIBUNWOW.COM - Bentrok terjadi antara warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan aparat keamanan, Jumat (23/4/2021).
Dilansir TribunWow.com, bentok tersebut dilatarbelakangi oleh unjuk rasa penolakan penambangan batu andesit untuk proyek bendungan.
Akibat bentrokan tersebut, sejumlah warga terluka.
Seorang warga, Slamet (37) mengaku mengalami luka setelah ditendang dan dipukul aparat.
Baca juga: Bentrok di Final Piala Menpora, Ini Perbandingan Kekuatan Persib Bandung dan Persija Jakarta
Baca juga: Viral Rombongan Anak Tawuran Tiba-tiba Lempari Warga yang Duduk Santai di Warung, Ini Faktanya
Tak hanya itu, Slamet juga dilempar ke mobil polisi bersama sejumlah warga lainnya.
Saat itu, Slamet mendengar suara teriakan 'tangkap' seusai ia meminta polisi tak bicara kasar pada warga.
"Saya bilang ke polisi kalau bicara jangan kasar-kasar sama warga. Tapi ada yang bilang 'tangkap'," ucap Slamet, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).
"Kemudian saya ditangkap dan dilempar ke mobil."
Sesampainya di kantor polisi, Slamet dan warga lainnya pun diinterogasi.
Ia menyebut di kantor polisi tak ada lagi pemukulam terhadap warga.
Meskipun bentrokan telah usai, Slamet masih merasakan sakit di leher.
Baca juga: Kronologi Massa AHY Bentrok dengan Massa Moeldoko, Pendukung AHY Kocar-kacir Dilempari Batu dan Kayu
Baca juga: KLB Demokrat Berujung Bentrok, Massa Kontra AHY Serang Kader Demokrat Pakai Besi dan Kayu
Tak hanya itu, Slamet juga mengalami sejumlah bekas memar di tubuhnya.
Menurut Slamet, unjuk rasa tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap penambangan batu andesit di lahan warga.
Slamet menilai penambangan tersebut bisa merusak lingkungan dan mematikan mata pencaharian warga sekitar.
Pria 37 tahun itu menceritakan, unjuk rasa mulanya dilakukan oleh warga yang mayoritas ibu-ibu.
Para pengunjuk rasa bahkan mulanya hanya melantunkan salawat.
"Tapi saat itu, polisi memaksa masuk mendorong para ibu yang ada di depan. Mereka (polisi) yang mulai duluan menembakkan gas air mata," terangnya.
Meski sempat bentrok hingga ditangkap polisi, Slamet dan warga lainnya tetap menolak proyek tersebut.
Baca juga: Viral TNI Terluka di Bentrok KKB Papua, Rekannya Panik saat Hendak Angkat Senjata Lagi: Jangan Urusi
Komentar Ganjar Pranowo
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan terjadinya bentrok tersebut.
Menurut Ganjar, permasalahan itu sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Sosialisasi dulu biar semua saling memahami dan bisa berdialog. Pak Bupati sedang menyiapkan komunikasi dengan warga. Biar tidak saling emosi," kata Ganjar, Sabtu (24/4/2021).
Sebelum bentrok terjadi, sosialisasi terkait proyek waduk di Desa Wadas sebenarnya sudah dilakukan.
Karena itu, menurut Ganjar, sosialisasi akan terus dilakukan. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Cerita Warga Penolak Bendungan di Purworejo Saat Bentrok dengan Aparat, dan Ganjar Sayangkan Warga Bentrok dengan Polisi di Purworejo: Sosialisasi Dulu biar Saling Paham