TRIBUNWOW.COM - YouTuber Jozeph Paul Zhang kini masih diburu karena kasus dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama.
Dilansir TribunWow.com, terungkap kemudian untuk menjadi pengikut Jozeph harus membayar sejumlah uang.
Hal itu diungkapkan sang YouTuber sendiri melalui kanal YouTube Hagios Europe, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Dugaan Jozeph Paul Zhang Sengaja Buat Kontroversi, Dubes RI: Itu Modus Biasa
Awalnya ia mengaku tidak takut jika kanal YouTube miliknya ditutup.
Diketahui baru-baru ini kanal YouTube pribadinya diblokir polisi.
"Kita melakukan ini ada idealisme di dalamnya," jelas Jozeph Paul Zhang.
"Itulah saya sebabnya enggak takut dibabat, ditutup. Ditutup, ya tutup aja, saya bikin yang baru. Tutup lagi, saya bikin yang baru," lanjutnya.
"Kita enggak bermaksud mau cari sensasi, panjat sosial, enggak," tambah Jozeph.
Ia mengakui ada sejumlah uang yang harus dibayarkan jika ingin menjadi member pengikutnya.
Jika membayar, maka member akan mendapatkan sejumlah video pengajaran.
"'Oh, itu berbayar ada join membernya'. Loh, join member cuma Rp10 ribu perak," jelas pria yang mengaku sebagai nabi ke-26 itu.
"Anda dapat video banyak banget, dapat pengajaran saya banyak banget," lanjutnya.
"Itu supaya Anda terbeban dengan itu, terus Anda buru-buru belajar, enggak asal-asalan belajarnya," tambah Jozeph.
Baca juga: YouTube Miliknya Diblokir Polisi, Begini Reaksi Jozeph Paul Zhang, Cuma Tertawa: Mereka Cukup Cerdas
Terbaru, Jozeph mengaku ia sudah melepas status kewarganegaraan Indonesia.
Maka dari itu ia merasa hanya bertanggung jawab atas hukum yang berlaku di Uni Eropa.
"Teman-teman jangan membahas ini, saya ini sudah melepaskan kewarganegaraan Indonesia. Jadi, saya ini ditentukan oleh hukum Eropa," ungkap Jozeph Paul Zhang.
Maka dari itu, ia meminta masyarakat tidak lagi membahas masalah hukum yang menimpanya.
Selain itu, Jozeph mengaku sedang ditekan oleh pihak gereja terkait pernyataannya yang dinilai menghina agama lain.
Walaupun begitu tidak diketahui maksud pernyataan Jozeph karena tidak dijelaskannya secara lebih jauh.
"Teman-teman, sudah jangan membahas lagi mengenai masalah itu," kata Jozeph.
"Justru yang membuat saya repot sekarang adalah gereja-gereja yang menekan saya, mereka tahu cara menekan. Tapi 'kan saya tidak hidup dari perpuluhan gereja-gereja ini atau persembahan," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 42.00:
Sering Buat Kontroversi, Dubes RI: Itu Modus Biasa
Jozeph Paul Zhang kini telah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama setelah menghina agama Islam lewat kanal YouTube miliknya.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar (Dubes) RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno tidak menutupi adanya kemungkinan bahwa Jozeph sengaja mencari kontroversi.
Ia mengatakan, tujuan akhir dari kontroversi itu adalah mendapat suaka politik serta kewarganegaraan Jerman.
Baca juga: Jozeph Paul Zhang Ditetapkan Jadi Tersangka Penistaan Agama, Polisi: Akan Segera Mengeluarkan DPO
Hal itu disampaikan oleh Arif dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompastv, Selasa (20/4/2021) malam.
Mulanya ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari Jerman bahwa Jozeph merupakan warga negara Jerman.
"Sampai hari ini kita tidak menerima informasi dari pemerintah Jerman, kita enggak menerima paspor yang bersangkutan," ungkapnya.
Arif memastikan, Jozeph bukanlah warga negara Jerman.
Terkait keberadaan Jozeph di Jerman, Arif mengiyakan ada kemungkinan Jozeph sengaja memicu kontroversi hingga bermasalah dengan hukum di negara asal supaya bisa mendapat suaka politik di Jerman.
"Ada kasus seperti itu, ini modus," kata Arif.
Arif mengatakan, modus membuat kontroversi bukan kali pertama ini terjadi.
"Sudah ada beberapa dari kita yang mengajukan political asylum dengan alasan Indonesia itu bukan (tidak) demokratis, tidak menghargai perbedaan perpendapat dan segala macam argumentasi," papar dia.
Terkait modus tersebut, Arif menyebut pemerintah Jerman pasti mengetahui mana yang modus dan mana yang bukan melalui kedutaan Jerman di Jakarta, Indonesia.
"Dan itu modus biasa dalam orang-orang yang ingin mencari suaka politik," kata Arif.
Arif kembali menegaskan bahwa ia tidak menutupi kemungkinan bahwa Jozeph sengaja memicu kontroversi hingga akhirnya terancam hukum di Indonesia. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)