Terkini Daerah

Terungkap Penyebab Keluarga Pasien Aniaya Perawat RS Siloam hingga Memar, Berawal Lepas Selang Infus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang dianiaya keluarga pasien, Kamis (15/4/2021).

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan aksi kekerasan yang dialami seorang perawat rumah sakit di Palembang, viral di media sosial, Jumat (16/4/2021).

Dalam video yang beredar, tampak seorang pria berbaju merah memukul seorang perawat berinisial CRS.

Penganiayaan ini ternyata terjadi di ruang perawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4/2021).

Viral keluarga pasien menganiaya perawat di RS Siloam Palembang, Kamis (15/4/2021). (Instagram @ndorobeii)

Baca juga: Penyebab Keluarga Pasien Aniaya Perawat di RS, Jambak dan Pukul hingga Memar, Videonya Viral

Atas viralnya video ini, Polrestabes Palembang melalui akun instagramnya @polisi_palembang memberikan klarifikasi soal sosok oknum yang melakukan penganiayaan.

"Mohon izin kepada masyarakat kota Palembang mengenai Vidio yang sedang viral terjadi keributan di salah satu rumah sakit di kota palembang merupakan orang yang menggunakan baju warna merah bukan anggota kepolisian. "

"Ssdangkan di dalam Vidio tersebut terdengar suara "saya anggota polisi" yang merupakan anggota kepolisian adalah bapak-bapak yang menggunakan baju abu-abu dan celana pendek, bapak tersebut mencoba menengahi permasalahan yang terjadi pada saat itu, di karenakan lokasi keributan berdekatan dengan kamar anggota polisi tersebut yang sedang menjaga istrinya lahiran."

"Sehingga anggota polisi tersebut mencoba mendatangi lokasi keributan dan menengahi permasalahan yang terjadi"

"Intuk kelanjutannya telah di laporkan ke SPKT Polrestabes Palembang dan akan segera di tindak lanjuti oleh anggota Kepolisian Polrestabes Palembang."

"Demikianlah kami sampaikan informasi kepada masyarakat agar menjadi koreksi bersama," tulis akun tersebut.

Baca juga: Detik-detik Perawat Dipukul hingga Dijambak Keluarga Pasien setelah Lepas Selang Infus

Kronologi Penganiayaan

JT berencana menjemput anaknya yang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Palembang, Kamis (15/4/2021) siang.

Ketika hendak pulang, infus di tangan pasien dilepas oleh seorang perawat berinisial CRS.

Setelah jarum infus dilepas, tangan pasien mengeluarkan darah.

JT yang mengetahui tangan anaknya berdarah tak bisa menahan emosi.

"Kemudian pelaku ini meminta korban untuk datang ke ruang perawatan anaknya. Korban akhirnya datang bersama teman perawatnya yang lain untuk meminta maaf," ujar Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang Komisaris Polisi M Abdullah, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Kali Kedua Jokowi Larang Mudik Lebaran Idul Fitri 2021: Saya Mengerti Kita Rindu Sanak Saudara

Belum sempat meminta maaf, korban ditampar oleh JT.

Ia juga menyuruh sang perawat untuk bersujud memohon maaf kepada keluarganya.

Korban menuruti perintah JT.

Namun, diduga karena emosinya meluap-luap, JT kembali melakukan serangan fisik kepada si perawat.

Mengetahui kejadian itu, rekan-rekan seprofesi korban berusaha melerai dan menahan JT agar tidak melakukan perbuatannya itu lagi.

Penganiayaan yang dialami perawat berinisial CRS ini viral di media sosial.

Video berdurasi 35 detik tersebut beredar cepat di instagram.

Dalam tayangan video itu juga tampak sejumlah rekan korban segera membawa CSR keluar ruangan untuk menolongnya.

Akibat peristiwa tersebut, perawat berinisial CR itu mengalami luka lebam di wajahnya.

Oleh CRS, kejadian itu dilaporkan ke Polrestabes Palembang. Abdullah menuturkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas peristiwa tersebut.

Polisi pun telah mengambil bukti visum yang dialami korban.

"Korban mengalami luka memar di bagian mata kiri, bengkak di bagian bibir, dan perut terasa sakit. Saksi-saksi akan diperiksa. Pelaku bisa dikenakan pasa 351 tentang penganiayaan," terangnya. (*)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Polrestabes Palembang Beri Klarifikasi, Pria Penganiaya Perawat Bukan Anggota Polisi