TRIBUNWOW.COM - Seorang pengemudi ojek menjadi korban penembakan oleh anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Korban mengalami dua luka tembak, yakni pada samping kanan kepala yang menembus pipi kanan dan pada bagian dada kanan yang menembus pinggang sebelah kiri.
Baca juga: Kronologi KKB Papua Tembak Mati Tukang Ojek, Tuduh Korban Mata-mata Kiriman TNI-Polri
"Betul sekitar pukul 13.59 WIT di Puncak, seorang tukang ojek ditembak hingga tewas di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak," kata Mathius, dikutip dari Tribun-Papua.com, Rabu (14/4/2021).
Jenazah lalu harus dievakuasi dari tempat kejadian perkara.
"Selama pelaksanaan giat situasi berjalan aman dan kondusif. Saat ini jenazah masih disemayamkan di Puskesmas Ilaga," kata Mathius.
Personel gabungan TNI-Polri lalu melakukan giat respons penembakan terhadap tukang ojek tersebut.
Setelah berkumpul di Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, tim mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada 14.19 WIT.
Terungkap kemudian korban bernama Udin (41) asal dari Bugis.
Ia tinggal di Kompleks Pasar Ilaga, tepatnya di rumah Haji Umar dan bekerja sebagai pengemudi ojek.
Baca juga: Kondisi Warga Selepas Serangan KKB Papua, Hanya Bisa Makan Mi Instan hingga Warung Tak Berani Buka
Dikutip dari Kompas.com, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengecam penembakan yang dipastikan dilakukan oleh KKB tersebut.
"Ya beginilah kebiadaban Front Bersenjata OPM ini, selalu melakukan aksi teror kepada warga masyarakat."
"Setelah membunuh guru, membakar sekolah dan helikopter, sekarang mereka membunuh warga pendatang," kata Suriastawa.
Ia menyebut pembunuhan terhadap masyarakat sipil oleh KKB selanjutnya akan didukung front politik dan klandestin media dengan tuduhan korban adalah mata-mata.
"Begitulah kerjasama tiga front mereka ini. Di media mereka memanfaatkan influencer yang pengikutnya banyak, didukung oleh media pro mereka," jelasnya.
Ia menegaskan TNI-Polri akan mengambil angkah-langkah terukur atas rangkaian kejadian ini.
Suriastawa juga meminta masyarakat tetap waspada akan tindakan KKB dan tidak mudah terprovokasi kabar bohong yang ada di media sosial.
Sementara itu Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy membenarkan penembakan yang dilakukan KKB itu.
"Pukul 13.20 WIT informasi awal telah terjadi pembunuhan tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pelakunya jelas KKB," kata Iqbal.
Warga Mulai Kesulitan Makan Selepas Serangan KKB
Sementara itu, warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua mulai mengalami kesulitan makanan pasca-serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dilansir TribunWow.com dari Tribun-Timur.com, sebelumnya KKB yang dipimpin Sabinus Waker melakukan penembakan dan membakar helikopter.
Warga yang ketakutan terpaksa mengungsi di Koramil dan Polsek Beoga.
Baca juga: Tersendat, Natalina Ungkap Detik-detik Oktovianus Ditembak KKB di Papua: Matanya Masih Melirik Saya
Namun kini pasokan makanan mulai menipis.
"Ini kita tinggal makan mi instan saja, semoga cepat ada pesawat masuk," kata seorang pengungsi asal Beoga, Selasa (13/4/2021).
Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar membenarkan hal tersebut.
Sejak serangan KKB di Beoga, banyak toko yang menjual kebutuhan pokok tidak berani buka.
Stok yang dijual di toko tersebut juga mulai menipis karena tidak ada pasokan masuk.
Selain itu masyarakat enggan keluar rumah terutama saat malam hari.
"Di sini ada empat kios besar, maksudnya dia jual mi instan kartonan, kalau kios kecil yang jual eceran ada beberapa," jelas Ali Akbar.
"Tapi itu tidak ada kios berani buka, kalau mau beli kita ketuk pintu, itu juga bisa siang saja, kalau malam sudah tidak berani," lanjutnya.
Baca juga: Sumber Dana KKB Papua untuk Pasok Senjata dan Amunisi, Polisi Temukan Fakta: Jauh dari Pengawasan
Ali menyebut pasukan KKB berada di posisi ketinggian di ujung bandara, sehingga dapat dengan mudah menembaki pesawat yang hendak mendarat.
"KKB ada di Gunung Yakobra, Kampung Julukoma, itu ada di ujung bandara," katanya.
"Jadi kalau pesawat masuk, mau dari barat atau timur, nanti tetap pintu masuknya lewat utara, itu ada cekungan makanya tetap pesawat akan merendah, di situlah kesempatan KKB tembak, paling aman itu pakai helikopter," tambah Ali.
Sementara itu Bandara Aminggaru di Ilaga, Kabupaten Puncak sudah kondusif pascaserangan KKB.
"Sudah dikuasai, itu di Ilaga ya. Di Bandara Aminggaru, itu di Ilaga, Kabupaten Puncak," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (14/4/2021).
Pengamanan ketat dilakukan menyusul pembakaran helikopter oleh KKB tempo hari.
"Tidak hanya di Ilaga saja. Di masing-masing bandara, karena terindikasi aktivitas KKB terhadap yang terjadi kemarin, pembakaran helikopter ini rencana mereka untuk menganggu aktivitas penerbangan yang ada di provinsi Papua," jelas Rusdi. (TribunWow.com/Brigitta)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com dengan judul Seorang Tukang Ojek di Puncak Tewas Ditembak KKB, Ini Kata Kapolda Papua dan Kompas.com dengan judul KKB Tembak Mati Sopir Ojek di Kabupaten Puncak Papua.
Baca berita terkait KKB lainnya