Reshuffle Kabinet

Ma'ruf Amin Setujui Reshuffle, Refly Harun: Selama Ini Wapres Mengeluh Tak Pernah Diajak Rembukan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, ditayangkan Selasa (20/10/2020). Terbaru, Ma'ruf Amin dikabarkan sudah diajak berembuk terkait isu reshuffle.

TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle untuk kedua kalinya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, Selasa (13/4/2021).

Diketahui Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah diajak berembuk terkait isu tersebut bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Refly Harun menanggapi isu reshuffle kedua yang sudah dirembuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (13/4/2021). (Capture YouTube Refly Harun)

Baca juga: Jokowi Bakal Gerak Cepat soal Reshuffle, Ali Ngabalin: Kita Tunggu Sejenak Pekan-pekan Ini

Refly menyoroti fakta bahwa Ma'ruf Amin turut dilibatkan dalam keputusan penting tersebut.

"Luar biasa, karena selama ini wapres mengeluh tidak pernah diajak rembukan dalam mengambil kebijakan atau keputusan yang penting," komentar Refly Harun.

Membahas isu reshuffle, Refly mempertanyakan keputusan presiden dalam memilih menteri sehingga harus diganti di tengah jalan.

Ia menyebut hal itu menjadi indikasi Jokowi kurang tepat dalam memilih jajaran terbaik.

"Kalau sudah begini, siapa yang patut kita blame, kita salahkan? Karena menteri itu 'kan diangkat dan diberhentikan oleh presiden," singgung Refly.

"Jadi kalau di tengah jalan presiden memberhentikan, itu luar biasa. Artinya Jokowi gagal memilih orang-orang terbaik," lanjut pengamat politik dan hukum ini.

Ia mengungkit pernah memprediksi akan ada reshuffle tidak lama setelah Kabinet Indonesia Maju terbentuk.

Baca juga: Jokowi Mania Beri Kisi-kisi 5 Menteri Layak Di-reshuffle, Kesalahan Pratikno Buat Presiden Dibully

Saat itu Refly menyebut tidak sampai satu tahun akan terjadi pergeseran menteri.

"Ketika kabinet terbentuk dan dipilih pada bulan Oktober 2019, beberapa kali sudah saya mention ini, saya mengatakan bahwa tidak sampai satu tahun menteri itu akan di-reshuffle," ungkapnya.

Ia mengakui saat itu prediksinya meleset sedikit, karena ternyata reshuffle dilakukan pada satu tahun lebih dua bulan pada masa jabatan kedua Jokowi-Ma'ruf Amin.

Refly menduga timing keputusan itu terkait momentum politik.

Namun ia menyinggung prediksinya akan ada reshuffle pertama benar adanya.

"Sepertinya Presiden Jokowi menunggu momentum satu tahun untuk paling tidak kontra politiknya. Jadi reshuffle baru dilaksanakan itu setelah lebih dari satu tahun," jelasnya.

"Yang jelas bahwa akan ada reshuffle sama sekali tidak salah," tambah Refly Harun.

Lihat videonya mulai menit 4.00:

Ali Ngabalin: Reshuffle Pekan Ini

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan perkiraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Rabu (14/4/2021).

Selain merombak jajaran menterinya, Jokowi juga dikabarkan bakal menggabung Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Diisukan Bakal Direshuffle, Sahroni: Tidak Menarik kalau Ada yang Memaksa

Ngabalin membenarkan hal itu, bahkan mengonfirmasi Menristek Bambang Brodjonegoro telah pamit kepada publik dan karyawannya.

"Artinya kalau pamit itu tidak akan lagi menjadi menteri," jelas Ali Ngabalin.

Ia menjelaskan sudah ada pembahasan di tingkat DPR dan disetujui.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jaket biru kepada enam menteri hasil reshuffle yang baru dilantik, Selasa (22/12/2020). (Instagram @jokowi)

Sementara keputusan diambil, Bambang Brodjonegoro segera pamit dengan jajarannya.

"Coba perhatikan baik-baik setelah surat dan pembahasan itu telah ada keputusan di DPR."

"Setelah DPR menyetujui rencana Bapak Presiden dalam menggabungkan dua menteri ini, seiring dengan itu ada pamitan kantor Ristek," papar Ngabalin.

Diketahui Jokowi akan membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.

Ngabalin menjelaskan akan ada keputusan presiden nantinya terkait menteri yang akan menjabat di Kementerian Investasi dan Kemendikbud hasil gabungan.

Baca juga: Fakta Kunjungan Presiden ke NTT: Tangisan Jokowi, Teriakan BBM Mahal, hingga Pemberian Jaket

Ia mengungkapkan alasan Kemenristek diputuskan untuk digabung dengan Kemendikbud.

"Alasannya yang paling mendasar itu sebagian besar tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Menristek itu dikerjakan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)," terangnya.

Ngabalin mengaku banyak yang bertanya kapan keputusan reshuffle ini akan diumumkan ke publik.

Ia menegaskan hal itu akan diumumkan dalam waktu dekat.

Ngabalin menyebut tidak menutup kemungkinan pekan ini sudah muncul keputusan, sesuai karakteristik Jokowi yang selalu bergerak cepat.

"Maka jawaban yang pertama itu adalah harus kita tunggu sejenak pekan-pekan ini," tegasnya.

"Bahkan dari karakter leadership yang saya tahu beberapa tahun ini oleh Bapak Presiden, beliau akan cepat melakukan (reshuffle)," papar Ngabalin.

"Makanya saya bilang tidak mustahil dalam pekan ini. Itu adalah lagi-lagi kewenangan presiden," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)

Baca berita terkait isu reshuffle lainnya