TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengandaikan sejumlah nama yang bisa menggantikan menteri setelah adanya reshuffle, termasuk Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, Selasa (13/4/2021).
Dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan rencana reshuffle kabinet pada pekan ini.
Baca juga: Jokowi Bakal Gerak Cepat soal Reshuffle, Ali Ngabalin: Kita Tunggu Sejenak Pekan-pekan Ini
Selain itu, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) rencananya akan digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Pertanyaannya adalah apakah Bambang Brodjonegoro sebagai Menristek akan diganti? Karena tidak ada lagi kementerian itu, apakah Bambang akan digeser?" tanya Refly Harun.
Selain itu Jokowi berencana menambah pos baru, yakni Kementerian Investasi.
Ia lalu mempertanyakan kemungkinan yang akan mengisi jabatan ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia atau Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
"Apakah Bahlil Lahadalia akan digeser atau diangkat sebagai Menteri Investasi? Apakah Luhut Binsar yang mengisi itu karena Menko Maritim tidak ada lagi investasinya?" tanya Refly.
Selanjutnya ia juga mempertanyakan apakah Mendikbud Nadiem Makarim akan dipertahankan.
Refly menilai Nadiem tidak punya banyak pengalaman dalam pendidikan tinggi, riset, dan teknologi.
Kemampuannya lebih banyak di bidang bisnis.
Baca juga: Amien Rais Tuduh Jokowi Mau 3 Periode, Ali Ngabalin Tegur: Jangan Main Sebarkan Berita, Itu Fitnah
"Lalu apakah Mendikbud Nadiem Makarim akan tetap dipertahankan dengan tambahan tugas ristek dan dikti?" singgung pengamat politik dan hukum tersebut.
Selain itu, ia menyinggung kemungkinan Kepala KSP Moeldoko bisa diganti.
"Lantas apakah KSP Moeldoko, walaupun tidak masuk kabinet tapi jabatannya setingkat menteri, akan diganti? Ada yang mengatakan diganti Fahri Hamzah cocok," ungkit Refly.
"Walaupun Fahri Hamzah sepertinya malu-malu kucing. Atau jangan-jangan memang betul-betul tulus tidak mau karena ingin jadi orang bebas," lanjutnya.
Terakhir, Refly mempertanyakan kemungkinan Ali Ngabalin ditawari menduduki posisi menteri setelah reshuffle jika Jokowi berkenan.
"Ataukah Ngabalin yang akan menggantikan? Ngabalin pasti mau, tetapi yang jadi masalah apakah Presiden Jokowi tertarik mengangkat Ngabalin dalam jabatan setingkat menteri?" tanya Refly.
Lihat videonya mulai menit 11.00:
Ali Ngabalin: Reshuffle Pekan Ini
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan perkiraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Rabu (14/4/2021).
Selain merombak jajaran menterinya, Jokowi juga dikabarkan bakal menggabung Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Diisukan Bakal Direshuffle, Sahroni: Tidak Menarik kalau Ada yang Memaksa
Ngabalin membenarkan hal itu, bahkan mengonfirmasi Menristek Bambang Brodjonegoro telah pamit kepada publik dan karyawannya.
"Artinya kalau pamit itu tidak akan lagi menjadi menteri," jelas Ali Ngabalin.
Ia menjelaskan sudah ada pembahasan di tingkat DPR dan disetujui.
Sementara keputusan diambil, Bambang Brodjonegoro segera pamit dengan jajarannya.
"Coba perhatikan baik-baik setelah surat dan pembahasan itu telah ada keputusan di DPR."
"Setelah DPR menyetujui rencana Bapak Presiden dalam menggabungkan dua menteri ini, seiring dengan itu ada pamitan kantor Ristek," papar Ngabalin.
Diketahui Jokowi akan membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.
Ngabalin menjelaskan akan ada keputusan presiden nantinya terkait menteri yang akan menjabat di Kementerian Investasi dan Kemendikbud hasil gabungan.
Baca juga: Fakta Kunjungan Presiden ke NTT: Tangisan Jokowi, Teriakan BBM Mahal, hingga Pemberian Jaket
Ia mengungkapkan alasan Kemenristek diputuskan untuk digabung dengan Kemendikbud.
"Alasannya yang paling mendasar itu sebagian besar tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Menristek itu dikerjakan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)," terangnya.
Ngabalin mengaku banyak yang bertanya kapan keputusan reshuffle ini akan diumumkan ke publik.
Ia menegaskan hal itu akan diumumkan dalam waktu dekat.
Ngabalin menyebut tidak menutup kemungkinan pekan ini sudah muncul keputusan, sesuai karakteristik Jokowi yang selalu bergerak cepat.
"Maka jawaban yang pertama itu adalah harus kita tunggu sejenak pekan-pekan ini," tegasnya.
"Bahkan dari karakter leadership yang saya tahu beberapa tahun ini oleh Bapak Presiden, beliau akan cepat melakukan (reshuffle)," papar Ngabalin.
"Makanya saya bilang tidak mustahil dalam pekan ini. Itu adalah lagi-lagi kewenangan presiden," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)
Baca berita terkait reshuffle lainnya