TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan kelar di tahun 2022 mendatang.
Diketahui, dengan menggunakan kereta cepat, jarak tempuh Jakarta-Bandung hanya menghabiskan waktu 40 menit.
Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, kereta api reguler atau biasa rute Jakarta-Bandung memakan waktu tiga jam lebih.
Baca juga: Demokrat Minta Pemerintah Tunda Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Fokus Atasi Virus Corona
Update informasi itu disampaikan oleh Ridwan Kamil lewat akun Instagram miliknya @ridwankamil, Senin (12/4/2021).
Pada unggahannya itu, Ridwan Kamil menceritakan tentang kegiatannya memantau kondisi di lapangan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Berdasarkan keterangan dari Ridwan Kamil, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah rampung sekitar 70an persen.
Berikut adalah caption lengkap yang ditulis oleh Ridwan Kamil di akun Instagramnya:
"TAHUN 2022 Kereta Cepat Jakarta Bandung akan selesai.
Kunjungan kerja Menko Marives Bpk. Luhut B. Pandjaitan dan Menhub Bpk Budi Karya Sumadi dalam inspeksi kerja di lokasi Padalarang dan Tegal Luar.
Progres sudah sekitar 70-an persen. Semoga selesai sesuai jadwal dan bisa terus lanjut kereta cepat ini di tahap 2 ke Bandara Kertajati.
Hatur nuhun."
Kereta cepat Jakarta-Bandung ini diketahui merupakan proyek kereta cepat pertama di Indonesia.
Selain di Indonesia, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga menjadi yang pertama di seluruh Asia Tenggara.
Kereta cepat Jakarta-Bandung akan memakai kereta generasi terbaru CR400AF.
Dalam siaran pers, Senin (17/6/2019), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut, kereta ini akan memiliki kecepatan hingga 350 km per jam.
Kereta ini nantinya akan memiliki trase sepanjang 142,3 kilometer yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung.
Sepanjang trase Jakarta-Bandung, kereta ini akan berhenti di empat stasiun pemberhentian, yaitu di Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.
Proyek kerja sama antara BUMN Indonesia dan China ini melibatkan 33.000 tenaga kerja dalam penyelesaiannya.
Proyek perdana kereta cepat ini melibatkan 33.000 pekerja.
Sebanyak 20 persen atau 6.600 di antaranya berasal dari China.
Baca juga: Viral Perpisahan SMA di Kantor Bupati Layaknya Pesta Klub Malam, Izin Acara Lolos karena Hal Ini
Menhub: Lompatan Teknologi
Dikutip dari Kompas.com, proyek kereta cepat diketahui telah diinisiasi oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2015 lalu.
Menhub menyebut, proyek kereta cepat ini akan menjadi lompatan teknologi bagi Indonesia.
"Ini lompatan tertentu bagi Indonesia dalam segi teknologi pembangunan, dari yang tadinya belum bisa, sekarang menjadi bisa. Lompatan ini hendaknya kita maknai secara baik," ujar Budi Karya dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).
Menhub juga berharap dengan adanya proyek besar ini, terjadi transfer pengetahuan antara Indonesia dan China.
"Proses transfer knowledge ini menjadi suatu keharusan dan dijalankan secara simultan,” kata dia.
Baca juga: Kini Penumpang Kereta Jarak Jauh Wajib Tunjukkan Hasil Tes GeNose Maksimal 3x24 Jam
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lompatan Teknologi Indonesia"