TRIBUNWOW.COM - Di usianya yang masih muda, Siti Nuraida (16) harus hidup sendiri dalam kondisi yang tak layak di sebuah gubuk reyot, di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Tak hanya harus mengurus dirinya sendiri, ia juga memiliki kewajiban untuk mengurus keponakannya Aisyah (8) karena kakaknya atau ibu Aisyah pergi bekerja di Jakarta.
Berdasarkan keterangan dari Camat Cimanggu, Hadi, pihaknya sudah lima tahun mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang namun tak membuahkan hasil.
Baca juga: Sosok Siti Nuraida, Remaja yang Tinggal Sendiri di Gubuk setelah Ibu Meninggal dan Ayah Menikah Lagi
Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, Hadi mengatakan bantuan yang ia ajukan kepada Pemkab Pandeglang agar merenovasi rumah yang ditempati oleh Siti.
"Kita sudah sering ajukan perbaikan ke Pemkab Pandeglang untuk segera diperbaiki. Akan tetapi hingga saat ini belum ada realisisasi," jelas Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (8/4/2021).
Kini pihak desa bersama warga setempat memilih untuk bergerak sendiri gotong-royong membangun rumah untuk Siti secara bertahap.
"Sudah ada perbaikan, hanya saja masih dalam tahap pembangunan kami dengan desa juga sudah mengajukan bantuan program baik dari Program BSPS juga RTLH bantuan dari berbagai pihak," terang Hadi.
Setelah kisah tentang dirinya menjadi viral, Siti kini menerima bantuan berupa sembako dan alat kebutuhan sehari-hari dari pihak swasta.
"Iya dari BPNT sembako sudah diberikan. Untuk PKH bulan ini belum dicairkan cuman sudah mendapatkan bantuan untuk proposal ke Dinsos lagi proses di desa," kata Hadi.
Ibu Meninggal, Ayah Kawin Lagi
Meskipun masih muda, Siti yang kini duduk di bangku kelas 10 SMK sudah mengalami tempaan hidup yang begitu berat.
Gubuk yang ditempati oleh Siti memiliki luas 6x8 meter persegi.
Rumah peninggalan neneknya itu sudah reyot bahkan tampak sewaktu-waktu bisa rubuh karena material kayu yang menjadi fondasi rumah sudah lapuk dimakan usia.
Tembok rumah pun hanya terdiri dari bambu yang sudah berlumut.
Baca juga: Momen Jokowi Copot Jaketnya lalu Dipakaikan ke Warga Korban Banjir Bandang di Lembata NTT
Baca juga: Bangga Dapat Jaket dari Jokowi, Jaket Milik Fransiskus Digilir Warga Desa untuk Foto
Ketika didatangi oleh tim TribunBanten.com, pada Rabu (7/4/2021), nampak kebocoran terjadi di beberapa titik.
Di dalam rumah tersebut tak terdapat perabotan rumah tangga pada umumnya seperti kulkas dan rak peralatan makan.
Siti biasa memasak menggunakan tungku berbahan bakar kayu.
Sejak ibunya meninggal pada tahun 2005, ayah Siti kemudian pergi meninggalkannya untuk menikah dengan seorang perempuan lain.
Setelah menikah dengan perempuan lain, ayah Siti tak kunjung kembali.
Kala itu dirinya sempat hidup berdua dengan sang kakak perempuan.
Namun ketika kakak perempuannya pergi menikah, ia terpaksa hidup sendiri karena kakaknya itu pindah rumah tinggal bersama suaminya.
Di usia 13 tahun, Siti hidup mandiri mulai dari memasak hingga aktivitas sehari-hari.
Kemudian baru pada awal tahun 2021, dirinya ditambahi tanggung jawab baru yakni merawat Aisyah (8) yang merupakan anak dari kakak perempuannya.
Sang kakak yang bercerai dengan suaminya harus bekerja sendirian di Jakarta, ia kemudian menitipkan Aisyah kepada Siti.
Siti mengatakan, ia harus bisa menghemat kebutuhan sehari-hari hingga uang sekolah dengan jatah Rp 800 ribu per bulan yang dikirimkan oleh sang kakak.
"Kalau biaya hidup saya dikasih uang sama kakak saya yang sedang kerja di Jakarta. Dikirim Rp 800 ribu sebulan untuk kebutuhan sekolah dan makan," ungkap Siti, Rabu (7/4/2021).
Siti yang berharap ada bantuan dari pemerintah mengaku takut rumah yang ditempatinya bisa rubuh sewaktu-waktu.
"Harapannya sih bisa dibongkar, karena takut tinggal di sini dalam keadaan ini. Apalagi kalau hujan kencang terkadang takut saja," ucapnya.
Kepala Desa Cimanggu, Suwardi mengatakan, Pemkab Pandeglang tak kunjung memberikan bantuan meski telah diajukan permohonan terus menerus.
"Jadi, rumah ini sebenarnya sudah tidak layak pakai, sudah diajukan beberapa kali ke dinas, tetapi tidak pernah digubris. Jadi, hingga saat ini belum terealisasikan," ujar Suwardi. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribunbanten.com dengan judul Kabar Terbaru Nuraida yang Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua, Warga Patungan Benahi Rumah dan Kisah Nuraida Pelajar Pandeglang Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot, Ditinggal Ayah Ibu Sejak Balita