Terkini Nasional

Pengamat Ketenagakerjaan Nilai THR Tahun Ini Harus Dibayar Penuh: Daya Beli Masyarakat Meningkat

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI UANG. Pengamat Ketenagakerjaan menilai THR karyawan tahun ini harus dibayar sepenuhnya demi meningkatkan daya beli masyarakat.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjuddin Noer Effendi buka suara soal polemik terkait pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini yang masih belum jelas.

Beredar kabar bahwa pembayaran THR bisa dicicil oleh perusahaan.

Menanggapi hal itu, Tadjuddin menilai THR karyawan tahun ini harus dibayar sepenuhnya demi meningkatkan daya beli masyarakat.

Baca juga: Kata Kemnaker soal Opsi Pembayaran THR Dicicil Tahun Ini: Masih Kita Pertimbangkan

Tadjuddin menanggapi upaya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pengusaha tahun ini berkomitmen untuk membayar penuh THR.

Tadjuddin mengatakan dengan THR dibayar penuh akan berdampak luar biasa.

"Sehingga daya beli masyarakat jelang lebaran meningkat. Kalau kita dalam keadaan krisis ekonomi, perbanyaklah uang berputar di level bawah. Dengan demikian akan terjadi perputaran uang," ujar Tadjuddin, Rabu (7/4/2021).

Tadjuddin menerangkan jika THR tidak dibayar penuh terhadap karyawan maka akan membuat gelombang protes dari kalangan buruh.

Baca juga: Viral Pencuri Cengar-cengir seusai Gasak Motor Kakek 74 Tahun, Korban: Dia Bilang Dadah ke Saya

Hal itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat rendah dan produksi akan menurun.

"Sekarang bisa saja perusahaan yang membayar penuh THR akan mendapatkan insentif. Bisa insentif pajak atau keringanan lainnya," tutur Tadjuddin.

"Yang saya khawatir adalah menjelang lebaran buruh tidak terima THR, mereka protes kemudian demo, produksi perusahaan juga menurun," sambungnya.

Penting, ucap Tadjuddin, terjadi perputaran ekonomi di kalangan menengah ke bawah.

Ketika THR diberikan, maka akan terjadi multiplier effect, sebab terjadi perputaran uang ke pedagang-pedagang kecil.

"Pedagang-pedagang kecil terbantu, UMKM terbantu, multiplier effect tinggi sekali. Itu pandangan dari akademisi seperti saya," terangnya.

Tadjuddin menyarankan agar THR diberikan penuh dua minggu sebelum lebaran.

Sehingga dapat meningkatkan perputaran uang di kalangan menengah ke bawah.

"Perusahaan sudah dibantu pemerintah, sekarang bantu karyawannya. Supaya dampaknya kalau persentase angkatan kerja kita di buruh industri kira-kira 15-16 juta orang itu lumayan untuk mempengaruhi daya beli," imbuhnya.

Baca juga: Kisah di Balik Viral Santri Peluk dan Cium Sepeda Motor di Kantor Polisi, Kapolsek Tembalang Terharu

Sebelumnya Airlangga meminta pengusaha tahun ini berkomitmen untuk membayar penuh tunjangan hari raya (THR) karyawan.

"Tahun lalu THR dicicil, saya minta tahun ini dibayar secara penuh. Kita harus komitmen," kata Airlangga dalam pertemuan dengan 24 perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (2/4/2021).

Airlangga meminta tahun ini THR dibayar penuh karena pemerintah dinilai sudah memberikan dukungan dalam berbagai bentuk.

Seperti untuk pengusaha sektor pariwisata khususnya hotel, restoran dan kafe (Horeka), pengusaha bisa memanfaatkan fasilitas relaksasi kredit penambahan modal kerja dengan sistem penjaminan yang akan disalurkan melalui Himpunan Bank Milik Negara dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). (*)

Berita lain terkait THR

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai Upaya Airlangga THR Dibayar Penuh Punya Multiplier Effect