TRIBUNWOW.COM - Kematian remaja MRS (15) seusai latihan silat disambut duka keluarganya di Desa Srebengan, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (4/4/2021).
Diketahui MRS mengikuti latihan rutin silat di Lapangan Palar, Desa Palar, Trucuk, Klaten, pada Sabtu (3/4/2021) lalu.
MRS merupakan siswa kelas 3 MTs Negeri Srebengan.
Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Pesilat di Klaten Tewas seusai Latihan, Ada Peran Pelatih hingga Teknik Killer
Jenazah korban kemudian dimakamkan di Makam Kulon Klege, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Minggu pukul 18.00 WIB.
Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah fakta tentang tewasnya MRS setelah latihan silat.
1. Kakak Histeris
Kakak MRS, Ika Nesti, histeris saat melihat adiknya sudah tidak bernyawa.
Dikutip dari TribunSolo.com, Ika diketahui tinggal sendiri di rumahnya.
Sang ayah bekerja di Kalimantan, sedangkan ibunya sudah meninggal dunia.
Ika terpukul dan tidak dapat menerima kenyataan adiknya meninggal dalam usia remaja.
Ika terus histeris sampai saat pemakaman korban.
2. Keluarga Tidak Diberitahu Kronologi Kematian
Keluarga korban tidak mendapat kabar tentang tewasnya MRS saat latihan silat di Lapangan Palar.
Pihak perguruan silat juga tidak memberitahu kronologi kematian korban.
Tiba-tiba MRS diantar ke rumah oleh pihak rumah sakit dalam kondisi tidak bernyawa pada Minggu pukul 07.00 WIB.
Merasa ada yang janggal, keluarga meminta autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, Minggu.
Hal itu disampaikan pihak keluarga, Ayu Cahyadi.
"Tiba-tiba dikabari meninggal," kata Ayu.
Baca juga: 2 Mahasiswa Tewas saat Baiat Latihan Silat, Wakil Rektor UIN Malang: Almarhum Sempat Kelelahan
Diketahui MRS biasa melakukan latihan silat di Lapangan Palar.
Ia biasanya berangkat pukul 20.00 WIB dan baru kembali saat subuh.
3. Sosok MRS di Mata Tetangga
Seorang tetangga, Arif, mengungkapkan sosok MRS yang dikenal rajin dan pendiam.
MRS kerap membantu keluarga dan tetangganya.
"Dia itu baik banget tidak neko-neko, kalau dimintai tolong langsung mau," tutur Arif.
Arif menyebutkan ia terakhir kali bertemu MRS pada Sabtu sore.
4. Prediksi Penyebab Kematian
Ketua Cabang Perguruan Satu Hati Terate (PSHT) 16 Sragen, Surtono, menganalisis kemungkinan penyebab tewasnya MRS.
"Bisa saja karena faktor fisik atau adanya faktor kelalaian manusia saat berlatih," jelas Surtono, Minggu.
"Sehingga waktu kena tendangan atau menendang yang kena bagian saluran pernapasan," kata Surtono.
Selanjutnya, kemungkinan lain adalah dari fisik pesilat itu sendiri yang sudah terforsir sehingga melebihi kemampuannya.
Surtono menyebut kemungkinan lain yang muncul adalah metode latihan yang mungkin kurang tepat.
Baca juga: 2 Mahasiswa UIN Malang yang Tewas saat Latihan Silat sempat Pemanasan, Terungkap Isi Kegiatannya
Ia memberi contoh teknik senam killer dalam latihan silat.
Teknik ini berfungsi menghindarkan diri dari tendangan di telinga atau rahang.
"Mungkin saja ada metode latihan yang kurang tepat sehingga berujung kematian," singgung Surtono.
"Pelatih silat bisa saja salah memberi arahan saat mengajarkan teknik tersebut, dampaknya bisa fatal," tambah dia.
5. Sempat Dilarang Keluarga Ikut Silat
Pihak keluarga, Ayu Cahyadi, menyebut korban sempat dilarang ikut perguruan silat.
Hal itu disampaikan ayah MRS.
"Dulu awal latihan MRS sempat dicegah ayahnya agar tak ikut latihan," kata Ayu.
Namun MRS ngotot ingin ikut latihan silat.
Sang ayah kemudian memberi izin.
"MRS sudah satu tahun ikut anggota perguruan silat," jelas Ayu. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com dengan judul Analisis Kejadian Pesilat Klaten Meninggal saat Latihan, Bisa Faktor Fisik atau Metode Latihan, Sosok MRS, Pesilat Usia 15 Tahun yang Tewas saat Latihan di Lapangan Palar Klaten: Suka Menolong, dan Tragedi Pilu di Ceper Klaten : Ika Histeris, Adik Kesayangan Pulang Latihan Silat Tinggal Jenazah.