Teroris Serang Mabes Polri

IPW Soroti Serangan di Mabes Polri dan Bom di Makassar, Sebut Teroris Ingin Tunjukkan 2 Hal Ini

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Brimob Polri melakukan penjagaan dan penyisiran usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane angkat bicara soal aksi teror yang dilakukan oleh terduga teroris berinisial ZA di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021) sore.

Dikutip dari Tribunnews.com, Neta mengatakan serangan teror yang dilakukan di Mabes Polri atau tepatnya di 150 meter dari ruang kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah sebuah show offer force dari bos teroris.

Ditambah lagi dengan adanya aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) kemarin.

Pasukan Brimob Polri melakukan penjagaan dan penyisiran usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). (Tribunnews/Herudin)

Baca juga: Eks Napi Terorisme Ngaku Heran ZA Nekat Serang Mabes Polri Cuma Pakai Senapan Angin: Stres atau Apa?

Neta mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan, ada sebuah fenomena baru dalam aksi teror yang akan mereka lakukan selanjutnya.

Selain itu, ia menambahkan jika teroris kini memiliki pasukan khusus yang beranggotakan wanita.

"Untuk itu IPW berharap Polri mencermati fenomena ini. Dalam fenomena itu bos teroris ingin menunjukkan dua hal kepada publik," kata Neta melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com pada Kamis (1/4/2021).

"Pertama kelompok teroris kini punya pasukan khusus, kedua bos teroris ingin menunjukkan bahwa pasukan khusus mereka lebih nekat."

"Dengan kemampuan seadanya dan tanpa paham medan pertempuran, pasukan khusus teroris nekat melakukan serangan dari dalam Mabes Polri," ungkap Neta menambahkan.

Sebut Teroris Ingin Tunjukkan Teori Baru

Lebih lanjut Neta menjelaskan jika para teroris ini ingin menunjukkan teori baru, serangan tidak dilakukan dari luar melainkan dari dalam.

"Para teroris ingin menunjukkan ke publik, inilah pertama kali dalam sejarah, Mabes Polri bisa diserang teroris dari dalam."

"Para teroris ingin menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan Mabes Polri di era Kapolri Sigit."

"Di saat Polri sedang sibuk melakukan penggerebekan ke sarang teroris di berbagai tempat justru markas besarnya malah kebobolan dari dalam," jelasnya.

IPW menilai, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri masih dalam tingkatan peringatan atau ujicoba bahwa akan ada serangan besar yang akan dilakukan bos teroris.

Baca juga: Polri Ungkap Dugaan Cara ZA Selundupkan Senjata Masuk ke Mabes Polri: Memang Lolos dari Penjagaan

Untuk itu, IPW menilai Polri harus segera mencari dan menangkap siapa yang menjadi tokoh bos teroris ini.

Sebab bagaimana pun, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri, pasti ada pihak yang mengendalikan dan tidak mungkin pelaku bekerja sendiri.

Neta menambahkan, dalam kasus serangan di Mabes Polri, pihak kepolisian perlu menjelaskan, apa jenis senjata yang digunakan pelaku, benarkah Air Soft Gun.

Lalu benarkah pelaku berhasil melepaskan enam tembakan serta bagaimana senjata itu bisa masuk ke dalam Mabes Polri.

Terakhir, dengan siapa pelaku bertemu di dalam Mabes Polri sehingga pelaku bisa mendapatkan senjata dan melakukan serangan dari dalam.

"Melihat mulusnya strategi serangan di Mabes Polri ini bukan mustahil kelompok teror ini sedang menyiapkan serangan baru yang lebih besar."

"Inilah yang perlu diantisipasi semua pihak agar rencana serangan itu bisa dipatahkan," pungkas Neta.

Kronologi Terjadinya Baku Tembak di Mabes Polri

Diwartakan Tribunnews.com, orang tidak dikenal yang masuk ke Kompleks Mebes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu (31/3/2021) terlihat berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan kamera CCTV yang disiarkan Kompas TV, Rabu (31/3/2021) nsore, perempuan yang datang dari belakang itu berjalan menuju pos penjagaan depan Mabes Polri.

Sesaat di depan pos penjagaan, perempuan berpakaian hitam itu terlihat mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menodongkan senjata ke arah petugas.

Sempat terlihat sejumlah petugas berbaju dinas keluar pos penjagaan.

Namun kembali masuk ketika melihat perempuan itu mengacungkan senjata.

Baca juga: Isi Map Kuning hingga Unggahan Terakhir IG ZA Penyerang Mabes Polri, Sempat Pamitan ke Keluarga

Sempat beberapa lama perempuan itu mengacungkan senjata ke arah pos penjagaan.

Sementara petugas polisi yang lain terlihat bersiaga dalam jarak tertentu dengan perempuan yang diduga teroris itu.

Perempuan itu berjalan menjauhi pos penjagaan dengan kedua tangannya memegang senjata.

Ia sempat berjalan menjauhi pos penjagaan dengan sikap yang sama.

Ia pun terlihat sempat mengarahkan pandangannya ke sisi kanannya, tengah hingga kiri.

Setelah melintasi kaki lima yang tertanam rerumputan hijau dekat pos penjagaan, perempuan itu tersungkur roboh ketika terdengar beberapa kali suara tembakan. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Srihandriatmo Malau)

Baca berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IPW Nilai Teroris Ingin Tunjukkan 2 Hal Lewat Serangan di Mabes Polri dan Bom di Makassar