TRIBUNWOW.COM - Pihak keluarga membongkar sosok YSF, tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) lalu.
Dilansir TribunWow.com, ibu YSF, Elis Mariani, menyebut anaknya jarang berkomunikasi dengan keluarga semenjak menikah dengan Lukman alias L, tersangka bom bunuh diri lainnya.
Elis mengatakan, YSF dan L memang belum lama menikah.
Baca juga: Ngaku Taubat, Mantan Teroris Ali Imron soal Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar: Aksi Pembalasan
Baca juga: Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Diungkap Ketua RT: Biasanya Jual Beli Motor
Menurut sepengetahuannya, pasangan suami istri itu membuka usaha makanan oline.
L selalu mengantarkan pesanan makanan yang dimasak oleh YSF.
Tak hanya jarang komunikasi, semenjak menikah, YSF disebutnya sudah sangat jarang bertemu dengan keluarga.
"Jarang ketemu sejak menikah. Dia menikah sekitar 7 atau 8 bulan lalu," jelas Elis, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (30/3/2021).
Elis menambahkan, dirinya baru mengetahui YSF tewas dalam bom bunuh diri di malam hari seusai kejadian.
Baca juga: Ngaku Iba, Ketua RW Ungkap Derita Ibu Pelaku Bom Katedral: Pas Anaknya Sudah Kuliah, Malah Berhenti
Baca juga: Sosok Misterius Istri Lukman Pelaku Bom di Katedral Makassar, Tetangga: Namanya Saja Tak Tahu
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit memastikan YSF dan L tergabung dalam jaringan Ansharut Daulah (JAD).
Keduanya tergabung dalam satu kelompok dengan 20 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Sulawesi Selatan, Januari lalu.
"Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," terang Listyo, dikutip dari TribunTimur.com, Senin (29/3/2021).
"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD."
Masih menurut Listyo, JAD sebelumnya juga sempat melakukan aksi teror di Dolo, Filipina.
Terkait aksi teror di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 telah mengamankan empat terduga lain.
"Kemudian hari ini juga, kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang di wilayah Bima, tentunya berkaitan dengan kegiatan teror," jelasnya.