Isu Kudeta Partai Demokrat

Kubu Moeldoko dan AHY Cekcok Bertemu Satu Acara, sampai Minta Maaf Debat di TV: Edukasi yang Jelek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution (Kiri), berdebat sengit dengan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Kanan).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution, berdebat sengit dengan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra.

Dilansir TribunWow.com, keduanya terus berdebat saat dipertemukan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Kamis (25/3/2021).

Sang presenter bahkan berkali-kali turun tangan untuk meredam perdebatan keduanya.

Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution (Kiri), berdebat sengit dengan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Kanan). (YouTube tvOneNews)

Baca juga: Ungkap Alasan Pinang Moeldoko, Demokrat Versi KLB Tegas akan Akhiri Era SBY dan AHY

Baca juga: Ngaku Ditawari Jadi Ketum Demokrat seusai Hengkang dari Kabinet Jokowi, Rizal Ramli: SBY Teman Saya

Dalam kesempatan itu, mulanya, Herzaky menyebut Partai Demokrat tengah berbenah mengeluarkan pihak-pihak yang terlibat kubu Moeldoko.

"Saya ini sedih loh, kami kader Partai Demokrat ini sedih dengan segerombolan kecil yang liar ini," kata Herzaky.

"Alhamdulillah, kita perlu bersih-bersih lemak dulu."

"Saya ini kan gemuk, biar kurus, biar slim, biar sehat."

"Saya mesti bersih-bersih lemak, saat ini Partai Demokrat lagi bersih-bersih lemak," sambungnya.

Herzaky mengatakan, Partai Demokrat kubu AHY memercayakan permasalahan ini pada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yassona Laoly.

Baca juga: Elektabilitas AHY Hanya 4,1 Persen, Demokrat Yakin Bisa Kejar Ketertinggalan Mendekati Pilpres 2024

Baca juga: Refly Harun Tanya soal Tawaran Jadi Ketum Demokrat, Rizal Ramli Tertawa: Pernah Diundang Makan Siang

Ia mengaku percaya Yassona Laoly bisa menentukan legalitas Partai Demokrat secara adil dan objektif.

"Yang enggak bener ini udah keluar, gerombolan liar itu," jelas Herzaky.

"Kami percaya pada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Menkumkam Yassona Laoly."

"Beliau dan tim akan memutuskan secara objektif dan adil."

"Kami percaya masalah legalitas, Beliau lihat kok faktanya kan terang benderang."

Karena itu, menurut dia, Partai Demokrat kubu AHY mengikuti proses seusai hukum yang berlaku.

Namun, ucapan Herzaky itu langsung dibantah Razman.

"Kami ikutin proses hukumnya, kami tidak bermain narasi sana-sini lagi," ucap Herzaky.

"Kalau ikutin kenapa laporin Pak Moeldoko ke Ombudsman?," sahut Razman.

Perdebatan keduanya pun tak bisa dibendung.

Bahkan, Razman sampai menyarankan Herzky belajar debat.

"Ini belum selesai loh, gimana ini," sambung Herzaky.

"Eh kalau debat, kau belajar debat dulu deh," tegur Razman.

Tampak, Herzaky langsung meminta maaf karena perdebatan itu disaksikan masyarakat Indonesia.

Ia juga menyinggung kematangan Razman dalam berpolitik.

"Ini mohon maaf masyarakat Indonesia, ini edukasi yang jelek," ucap Herzaky.

"Kalau ku tanya, kau jawab," sahut Razman.

"Kalau matang itu bisa menahan diri, tahu etika diskusi," sambung Herzaky.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.04:

Moeldoko Tak Jalan Sendiri?

Di sisi lain, Politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI, Amien Rais ikut tanggapi dualisme yang terjadi Partai Demokrat.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada dua kepemimpinan di Partai Demokrat, yakni di bawah ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan di bawah ketua umum Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

Dilansir TribunWow.com, Amien Rais lebih menyoroti terkait keterlibatan Moeldoko, ketimbang persoalan internal partai berlambang mercy tersebut.

Hal itu disampaikannya dalam kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (13/3/2021).

Amien Rais mendesak Kepala KSP Moeldoko diturunkan terkait isu perpecahan Partai Demokrat, Sabtu (13/3/2021). (Capture YouTube Amien Rais Official)

Baca juga: Heboh Wacana Presiden 3 Periode, Wakil Ketua MPR: Pikiran Pak Amien Rais Itu Selalu Ontrang-ontrang

Dalam kesempatan itu, Amien Rais menilai Moeldoko tidak berjalan sendiri dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Amien Rais menyakini ada campur tangan dari atasannya yang disebut-sebut sebagai 'Pak Lurah'.

Dalam konteks ini, Pak Lurah yang dimaksudkan adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Untuk peristiwa Moeldoko, saya enggak mencampuri partai lain ya, tapi saya khusus soal Moeldoko ini," ungkap Amien Rais.

"Ini kan sesuatu yang luar biasa," lanjutnya.

"Saya tidak yakin Moeldoko seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari lurah kita itu," kata pendiri Partai Ummat itu.

Amien Rais mengaku semakin yakin lantaran sejauh ini tidak ada sepatah kata pun ataupun tindakan dari Jokowi selaku atasan dari Moeldoko.

"Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah katapun," ucapnya.

Sementara itu terkait desakan mundur kepada Moeldoko, Amien Rais mengaku setuju.

Pasalnya tidak dipungkiri bahwa permintaan supaya Moeldoko mundur dari jabatannya di KSP begitu banyak.

Sehingga ditakutkan akan menimbulkan gejolak yang begitu besar, apalagi andai kata sampai disahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Semua mengatakan, baik yang mendukung Pak Jokowi pun mengatakan tolong itu cepat dilepas dari jabatan KSP itu," ungkap Amien.

"Supaya tidak mengotori rezim Jokowi," lanjut dia.

Lebih lanjut, Amien Rais lagi-lagi menyakini alasan jabatan Moeldoko aman adalah karena memiliki bekingan.

"Tetapi saya kira kalau seseorang sudah sangat dekat itu sudah saling menutup, saling mendukung. Sehingga kalau satu jatuh temannya juga jatuh," terang Amien Rais.

"Jadi memang dilema politik dan moral yang luar biasa," pungkasnya. (TribunWow.com/Tami/Elfan)

Baca artikel lain tentang Partai Demokrat