TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkap kemungkinan besar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, Qodari bahkan yakin banyak partai yang bakal mendukung Prabowo.
Pasalanya, menurut Qodari, Prabowo berpeluang besar menjadi presiden 2024.
Baca juga: Berharap Jokowi-Prabowo Berpasangan di Pilpres 2024 dan Lawan Kotak Kosong, Qodari: Akan Aman
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, M Qodari Usulkan Jokowi-Prabowo 2024: Polarisasi Itu Semakin Kuat
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (21/3/2021).
Menurut Qodari, partai politik pasti tertarik untuk mendukung Prabowo.
Apalagi, popularitas Prabowo semakin tinggi setelah menjadi menteri.
"Kenapa? Pertama punya partai, kursinya Gerindra itu besar," jelas Qodari.
"Tinggal tambah satu partai menengah pasti bisa maju. Yang kedua, Beliau juga punya popularitas."
"Sehingga nanti pasti bisa menarik partai politik," sambungnya.
Qodari melanjutkan, Prabowo punya peluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024.
Hal itulah yang membuat banyak partai politik tertarik mendukungnya.
"Partai politik lain akan tertarik pada Pak Prabowo karena punya potensi menang," lanjutnya.
Selain Prabowo, Qodari juga menyebut nama Anies Baswedan.
Ia mengatakan, Anies Baswedan juga banyak memeroleh dukungan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, M Qodari Usulkan Jokowi-Prabowo 2024: Polarisasi Itu Semakin Kuat
Baca juga: Sosok 4 Kapolda Baru yang Dilantik Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Irjen Nana Sujana Paling Disorot
"Yang kedua, besar kemungkinan yang akan maju adalah Anies Baswedan," kata Qodari.
"Karena punya popularitas dan Beliau adalah gubernur DKI Jakarta."
"Beliau pada hari ini konstruksinya sudah dapat suara dari kelompok dan dari umat Islam. Nanti partai seperti PKS akan berkoalisi di belakang Anies Baswedan," sambungnya."
"Jadi hari ini yang punya realitas besar dan kemungkinan besar maju, bila tak ada amandemen, itu adalah Prabowo dan Anies Baswedan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Qodari membeberkan prediksinya soal dukungan PDI Perjuangan (PDIP).
Qodari menyebut PDIP kemungkinan besar akan mendukung Prabowo.
"Tentunya kalau bisa Jokowi-Prabowo ya Jokowi-Prabowo."
"Tapi kalau misalkan tidak ada, kemungkinan akan berpasangan dengan Prabowo Subianto," tandasnya.
Simak video berikut ini mulai menit ke-2.55:
Respons Prabowo Subianto
Hasil survei elektabilitas tersebut tidak membuat Prabowo lantas menjadi besar kepala.
Kepastian itu disampaikan oleh Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Selasa (23/2/2021).
Dahnil mengatakan bahwa Prabowo dalam menanggapi hasil-hasil survei sebagai sebatas tahu saja.
Terlepas dari itu, Dahnil memastikan bahwa Prabowo sejauh ini belum memikirkan soal tujuan politiknya, meski secara survei terus unggul.
Karena menurutnya, fokus dari Ketua Umum Partai Gerindra itu adalah melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menhan.
Bahkan dikatakannya, karena ingin bekerja secara profesional, Prabowo dikatakan Dahnil tidak pernah berurusan langsung soal masalah politik dan memilih menyerahkan kepada Ketua Umum Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Baca juga: Ungkit Pilpres 2014-2019, Refly Harun soal Sikap Pasif Prabowo seusai Jadi Menteri: Masih Perkasa
"Itulah kenapa Pak Prabowo menunjuk Ketua Umum Harian itu Pak Sufi Dasco agar kemudian kerja-kerja politik bisa didelegasikan kepada pengurus partai yang lain," ujar Dahnil.
"Sehingga Pak Prabowo tidak secara langsung terlibat dalam agenda-agenda politik, Beliau ingin fokus bekerja memastikan pertahanan Republik Indonesia semakin kuat," imbuhnya.
Maka dari itu, Dahnil menegaskan bahwa belum waktunya juga bagi Prabowo untuk memikirkan hasil-hasil survei tentang elektabilitas menuju Pilpres 2024.
"Jadi Pak Prabowo terus terang menanggapi hasil-hasil survei yang ada, baik itu memposisikan Pak Prabowo di atas atau di bawah sebagai bagian yang biasa saja, tidak pernah besar kepala," kata Dahnil.
"Dan Pak Prabowo memaknainya 'Ya sudah itu adalah persepsi publik yang kapanpun bisa berubah' dan tentu untuk tetap menjaga kinerja beliu, fokus beliau tetap pada kerja-kerja pertahanan," pungkasnya. (TribunWow)
Simak artikel lain terkait Pilpres 2024