Pilpres 2024

Berkelit saat Ditanya Dukungan untuk Prabowo di Pilpres 2024, Politisi PDIP: Sudah Masa Lalu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam tayangan Youtube KompasTV, Selasa (13/10/2020). Prabowo Subianto berada di urutan kelima dalam hasil survei Lembaga Indikator Indonesia.

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pariera berkelit saat ditanya dukungan partainya untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dilansir TribunWow.com, Andreas menyebut PDIP belum membicarakan soal calon presiden di Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (22/3/2021).

Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pariera dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (22/3/2021). Ia berkelit saat ditanya dukungan PDIP untuk Prabowo di Pilpres 2024. (YouTube KompasTV)

Baca juga: Sebut Prabowo Berpeluang Besar Menangkan Pilpres 2024, M Qodari: Beliau Punya Popularitas 

Baca juga: Prabowo Tak Populer Jadi Capres 2024 di Mata Anak Muda, Burhanuddin Muhtadi: Cari yang Fresh

Sebelumnya, Lembaga Indikator Indonesia merilis survei tentang tokoh yang dipilih anak muda untuk jadi presiden.

Dalam survei itu, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan paling atas.

Sementara itu, Prabowo berada di peringkat lima, di bawah Sandiaga Uno.

Terkait hasil survei itu, Andreas lantas enggan banyak komentar soal dukungan PDIP untuk Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

"Soal perjanjian itu sebenarnya sudah masa lalu," kata Andreas.

"Sampai sekarang juga tidak ada pembicaraan (mengajukan Prabowo di Pilpres 2024)."

Baca juga: Bayangkan Diri Jadi Presiden, Ini Gebrakan Prabowo di Hari Pertama Menjabat: Kita Harus Hemat Uang

Baca juga: Berharap Jokowi-Prabowo Berpasangan di Pilpres 2024 dan Lawan Kotak Kosong, Qodari: Akan Aman

Andreas mengaku tak mau terus diungkit soal Perjanjian Batu Tulis antara PDIP dengan Partai Gerindra.

Ia menyebut, PDIP akan membuka lembaran baru di Pilpres 2024 mendatang.

"Kita bicara rencana ke depan, dalam arti 2024 kita buka lembaran barulah," jelas Andreas.

"Kita buka lembaran baru menuju 2024 dan saya kira itu referensi dari hasil survei."

"Serta dinamika politik yang berkembang."

"Tidak pernah ada pembicaraan soal itu lagi," sambungnya.

Andreas menambahkan, hingga kini PDIP belum ada rencana mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Saat kembali dibahas soal Perjanjian Batu Tulis, Andreas menyebut sudah tak berlaku sejak Pilpres 2019 lalu.

Namun, jawaban Andreas masih dipertanyakan Presenter Aiman Witjaksono. 

Menurut Aiman, Andreas enggan secara jelas menjawab pertanyaan soal dukungan PDIP untuk Prabowo.

"Itu interpretasi teman-teman, kita tidak ada pembicaraan soal itu," kata Andreas.

"Apakah benar ada perjanjian atau tidak kan cuma kedua belah pihak."

"Itu pada waktu itu dan saya kira tidak berkaitan dengan Pilpres kemarin juga enggak berlaku."

"Dan ke depan kita lihat ini sesuai referensi, perkembangan dinamika politik ke depan," lanjutnya.

Saat kembali ditanya soal dukungan PDIP untuk Prabowo di Pilpres 2024, Andreas mengaku belum mengetahui.

"Belum tahu, karena referensi dinamika politik kan masih berkembang," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-5.23:

Peluang Prabowo Menangkan Pilpres 2024 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkap kemungkinan besar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024

Dilansir TribunWow.com, Qodari bahkan yakin banyak partai yang bakal mendukung Prabowo

Pasalanya, menurut Qodari, Prabowo berpeluang besar menjadi presiden 2024.

Baca juga: Berharap Jokowi-Prabowo Berpasangan di Pilpres 2024 dan Lawan Kotak Kosong, Qodari: Akan Aman

Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, M Qodari Usulkan Jokowi-Prabowo 2024: Polarisasi Itu Semakin Kuat

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (21/3/2021). 

Menurut Qodari, partai politik pasti tertarik untuk mendukung Prabowo.

Apalagi, popularitas Prabowo semakin tinggi setelah menjadi menteri.

"Kenapa? Pertama punya partai, kursinya Gerindra itu besar," jelas Qodari.

"Tinggal tambah satu partai menengah pasti bisa maju. Yang kedua, Beliau juga punya popularitas."

"Sehingga nanti pasti bisa menarik partai politik," sambungnya.

Qodari melanjutkan, Prabowo punya peluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024.

Hal itulah yang membuat banyak partai politik tertarik mendukungnya.

"Partai politik lain akan tertarik pada Pak Prabowo karena punya potensi menang," lanjutnya.

Selain Prabowo, Qodari juga menyebut nama Anies Baswedan.

Ia mengatakan, Anies Baswedan juga banyak memeroleh dukungan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, M Qodari Usulkan Jokowi-Prabowo 2024: Polarisasi Itu Semakin Kuat

Baca juga: Sosok 4 Kapolda Baru yang Dilantik Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Irjen Nana Sujana Paling Disorot

"Yang kedua, besar kemungkinan yang akan maju adalah Anies Baswedan," kata Qodari.

"Karena punya popularitas dan Beliau adalah gubernur DKI Jakarta."

"Beliau pada hari ini konstruksinya sudah dapat suara dari kelompok dan dari umat Islam. Nanti partai seperti PKS akan berkoalisi di belakang Anies Baswedan," sambungnya."

"Jadi hari ini yang punya realitas besar dan kemungkinan besar maju, bila tak ada amandemen, itu adalah Prabowo dan Anies Baswedan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Qodari membeberkan prediksinya soal dukungan PDI Perjuangan (PDIP).

Qodari menyebut PDIP kemungkinan besar akan mendukung Prabowo.

"Tentunya kalau bisa Jokowi-Prabowo ya Jokowi-Prabowo."

"Tapi kalau misalkan tidak ada, kemungkinan akan berpasangan dengan Prabowo Subianto," tandasnya. (TribunWow.com/Tami)