Isu Kudeta Partai Demokrat

Bandingkan Sifat SBY, Jhoni Allen Sebut Moeldoko Ideal Jadi Ketum Demokrat Ganti AHY: Paling Dengar

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko (kiri) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kanan). Jhoni Allen Marbun badingkan sifat Moeldoko dan SBY.

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal Partai Demorat veri Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Jhoni Allen Marbun memuji sosok Moeldoko.

Dilansir TribunWow.com, ia bahkan membandingkan sifat Moeldoko dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Selasa (16/3/2021).

Sekretaris Jenderal Partai Demorat veri Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Jhoni Allen Marbun dalam kanal YouTube tvOneNews, Selasa (16/3/2021). (YouTube tvOneNews)

Baca juga: Termasuk soal Demokrat, Burhanuddin Sebut Ada 3 Hal yang Sebabkan Muncul Wacana Presiden 3 Periode

Baca juga: Jokowi Diam soal Demokrat tapi Respons Cepat Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Ini Kata Ali Ngabalin

Jhoni mengaku sudah pernah berbicara dengan SBY soal konflik internal Partai Demokrat.

Namun, menurutnya, SBY tak kunjung mengambil sikap.

"Ini supaya didengar Pak SBY langsung, saya langsung yang memberi tahu Beliau," jelas Jhoni.

"Tapi perkataannya 'Nanti kita bicarakan'."

"Majelis Tinggi fungsinya dulu hanya gubernur dan presiden, itu pun tidak mengambil keputusan, hanya rapat," lanjutnya.

Lebih lanjut, Jhoni menyebut Moeldoko tak pernah berniat menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB Sibolangit.

Baca juga: Bersiap Menuju Pilpres 2024, Andi Mallarangeng Sebut Partai Demokrat Sudah Miliki Figur yang Tepat

Baca juga: Daftar 10 Nama Kubu KLB yang Digugat Partai Demokrat, Ada Jhoni Allen Marbun hingga Marzuki Alie

Ia mengatakan, krisis kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lah yang mendorong Moeldoko bersedia menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB.

"Yang kedua, bukan kemauan Moeldoko untuk masuk ke Demokrat," kata Jhoni.

"Karena adanya krisis kepemimpinan oleh AHY yang baru lahir 2017 yang kalah dengan gubernur."

"Itu pun menggunakan keringat dari Sabang sampai Merauke didatangkan ke Jakarta untuk membantu AHY, tapi tidak difasilitasi."

Karena itu, Jhoni menilai Moelodoko cocok menggantikan posisi AHY.

Jhoni bahkan membandingkan sifat Moeldoko dengan SBY.

"Karena kapasitasnya, dia mantan panglima yang punya kredibilitas yang baik, punya penghargaan terhadap anak buah, dia paling mendengar," ujarnya.

"Pak SBY tidak pernah mendengar, satu arah."

"Mohon maaf yang saya hormati Pak SBY, 2018 MUsda Pekanbaru, Musda Sibolga."

"Semua saya katakan tapi tidak ditanggapi," sambungnya menyudahi.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-2.40:

Moeldoko Tak Jalan Sendiri?

Di sisi lain, Politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI, Amien Rais ikut tanggapi dualisme yang terjadi Partai Demokrat.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada dua kepemimpinan di Partai Demokrat, yakni di bawah ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan di bawah ketua umum Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

Dilansir TribunWow.com, Amien Rais lebih menyoroti terkait keterlibatan Moeldoko, ketimbang persoalan internal partai berlambang mercy tersebut.

Hal itu disampaikannya dalam kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (13/3/2021).

Amien Rais mendesak Kepala KSP Moeldoko diturunkan terkait isu perpecahan Partai Demokrat, Sabtu (13/3/2021). (Capture YouTube Amien Rais Official)

Baca juga: Heboh Wacana Presiden 3 Periode, Wakil Ketua MPR: Pikiran Pak Amien Rais Itu Selalu Ontrang-ontrang

Dalam kesempatan itu, Amien Rais menilai Moeldoko tidak berjalan sendiri dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Amien Rais menyakini ada campur tangan dari atasannya yang disebut-sebut sebagai 'Pak Lurah'.

Dalam konteks ini, Pak Lurah yang dimaksudkan adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Untuk peristiwa Moeldoko, saya enggak mencampuri partai lain ya, tapi saya khusus soal Moeldoko ini," ungkap Amien Rais.

"Ini kan sesuatu yang luar biasa," lanjutnya.

"Saya tidak yakin Moeldoko seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari lurah kita itu," kata pendiri Partai Ummat itu.

Amien Rais mengaku semakin yakin lantaran sejauh ini tidak ada sepatah kata pun ataupun tindakan dari Jokowi selaku atasan dari Moeldoko.

"Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah katapun," ucapnya.

Baca juga: Marzuki Alie Berikan Pesan ke Bambang Widjojanto yang Sebut Pemerintah Jokowi Brutal soal Demokrat

Baca juga: Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko dalam KLB Demokrat, Pengamat Politik: Tidak Bertanya?

Sementara itu terkait desakan mundur kepada Moeldoko, Amien Rais mengaku setuju.

Pasalnya tidak dipungkiri bahwa permintaan supaya Moeldoko mundur dari jabatannya di KSP begitu banyak.

Sehingga ditakutkan akan menimbulkan gejolak yang begitu besar, apalagi andai kata sampai disahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Semua mengatakan, baik yang mendukung Pak Jokowi pun mengatakan tolong itu cepat dilepas dari jabatan KSP itu," ungkap Amien.

"Supaya tidak mengotori rezim Jokowi," lanjut dia.

Lebih lanjut, Amien Rais lagi-lagi menyakini alasan jabatan Moeldoko aman adalah karena memiliki bekingan.

"Tetapi saya kira kalau seseorang sudah sangat dekat itu sudah saling menutup, saling mendukung. Sehingga kalau satu jatuh temannya juga jatuh," terang Amien Rais.

"Jadi memang dilema politik dan moral yang luar biasa," pungkasnya. (TribunWow.com/Tami/Elfan)

Baca artikel lain tentang Partai Demokrat