TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng berbicara soal kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Dilansir TribunWow.com, Andi mengatakan sebelum sampai ke kontestasi 2024, harus diawali dengan proses regenerasi kepemimpinan.
Dan menurutnya hal itu sudah dilakukan di tubuh Partai Demokrat yakni pada kongres ke-V pada Maret 2020 lalu.
Baca juga: Tak Terima, Jokowi Mania Balikkan Tuduhan BW: Tudingan yang Menyeret KLB Demokrat ini Brutal
Baca juga: Amien Rais Yakini Moeldoko Tak Jalan Sendirian dalam KLB Demokrat: Kedipan dari Lurah Kita Itu
Pada kesempatan itu, Andi mengatakan Partai Demokrat telah merekrut kader-kader yang disiapkan untuk jabatan-jabatan politik di masa yang akan datang.
Termasuk menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Salah satu fungsi Partai Demokrat adalah proses rekrutmen politik. Proses bagaimana mempersiapkan kader-kader untuk bersaing untuk jabatan politik ke depan."
"Kita mau siap-siap untuk 2024," ujar Andi saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (15/3/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Andi mengakui bahwa tidak selamanya yang sudah direncakan bisa berjalan dengan baik.
Hanya saja, sebuah persiapan menurutnya sangat diperlukan untuk bisa memenangkan kontestasi 2024, baik di Pilpres, Pileg maupun di Pilkada.
"Apakah jadi sesuai skenario kita, apa harapan kita, belum tentu. Tapi kan harus mulai siap-siap, bagaimana perencanaan ke depan," ujar dia.
Baca juga: PDIP Bantah Ada Pertemuan Megawati dengan Moeldoko Bahas KLB Demokrat: Miliki Pengalaman Dikhianati
Terkait Pilpres 2024, Andi mengatakan bahwa Partai Demokrat sendiri sudah memiliki figur yang tepat.
Dikatakannya bahwa figur tersebut tidak lain adalah ketua umum AHY.
"Figurnya harus jelas. Bagi kita figurnya sudah jelas, ada AHY. Partai lain belum tentu bisa melakukan proses regenerasi," pungkas Andi.
Terlepas dari itu, Partai Demokrat saat ini tengah dilanda dualisme kepemimpinan menyusul digelarnya kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Jawaban Andi Ditawari Gabung Partai Demokrat Versi KLB
Andi Mallarangeng bahkan mendapat tawaran untuk bergabung dalam Partai Demokrat hasil KLB.
Tawaran tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Partai Demokrat KLB Deli Serang, Mohammad Rahmad.
Dilansir TribunWow.com, Mohammad Rahmad bahkan menawarkan hal sama kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Jubir Partai Demokrat Versi KLB Ungkap Alasan Bukan Marzuki Alie yang Jadi Ketum tapi Moeldoko
Baca juga: Tak Hanya Demokrat, Moeldoko Disebut Pernah Ingin Jadi Ketum Golkar, Andi: Punya Nafsu Kekuasaan
"Semua akan kita himpun menjadi satu. Termasuk Bang Andi pun kalau mau bergabung, ayok bergabung."
"Pak SBY mau bergabung, ayok bergabung, AHY mau bergabung, ayok bergabung," kata Mohammad Rahmad, dikutip dari acara SATU MEJA THE FORUM 'KompasTV', Kamis (11/3/2021).
Menjawab hal itu, Andi justru menanggapinya dengan tertawa.
Dia kemudian menyatakan menolak bergabung di partai dari hasil KLB yang ilegal, lantaran tidak sesuai dengan syarat yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
"Bagaimana mau bergabung dengan KLB abal-abal," ujar Andi tertawa.
Andi lantas menyinggung keberadaan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang telah terpilih sebagai ketua umum dalam KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara itu.
Ia mengaku kasihan dengan langkah atau keputusan politik yang diambil oleh Moeldoko.
"Sebenarnya saya kasihan dengan Pak Moeldoko," kata Andi.
"Pak Moeldoko ini blunder besar dalam kariernya menerima menjadi ketua umum abal-abal itu," ungkapnya.
Hanya saja, Andi mengaku tidak kaget dengan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.
Baca juga: Jawaban Mahfud MD soal Desakan Mundur kepada Moeldoko terkait Demokrat: Ada Dua Hal kalau Itu
Menurut mantan jubir Presiden ke-6 RI itu, Moeldoko memang sudah dari dulu memiliki keinginan untuk mengambil partai politik dengan tujuan untuk mendapatkan kekuasaan.
"Orang ini sejak dulu memang pengen mengambil alih entah partai mana lah, kebetulan sekarang ini ada Partai Demokrat lagi seksi. Itu yang mau dia lakukan," jelas Andi.
Lebih lanjut, terkait pernyataan-pernyataan dari Rahmad termasuk juga para pelaku KLB lainnya, menurut Andi tidak lebih dari sekadar pengalihan isu.
"Ini semua segala macam yang dikatakan Rahmad itu cuman pengalihan isu. Isunya adalah ada elemen kekuasaan yang mau mengambil alih Partai Demokrat secara paksa, ini bukan sekadar take over," ungkap Andi.
"Makanya saya katakan ini begal politik," tegasnya menutup. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Berita lainya terkait Isu Kudeta Partai Demokrat.
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Bicara Kontestasi 2024, Andi Mallarangeng: Bagi Kita Figurnya Sudah Jelas, Ada AHY