Terkini Daerah

Viral Ayah dan Anak Harus Lompati Tembok dengan Kawat Berduri demi ke Rumah, Ini Kisah di Baliknya

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral sengketa tanah berujung ahli waris memagari akses jalan ke rumah warga dengan tembok beton, diunggah Jumat (12/3/2021).

TRIBUNWOW.COM - Kisah sengketa tanah berujung pemagaran tembok secara sepihak kembali terjadi di Ciledug, Tangerang.

Dilansir TribunWow.com, orang yang mengaku sebagai ahli waris tanah membatasi akses jalan dengan mendirikan tembok beton setinggi 2 meter di Jalan Akasia 1 RT 4 RW 3, Tajur, Ciledug.

Akibatnya, warga harus naik menggunakan bangku untuk melompati tembok yang disertai kawat berduri jika ingin mengakses rumah mereka.

Dinding sepanjang kurang lebih 300 meter yang menutupi akses Asep beserta keluarga yang tinggal menetap di gedung fitness di balik dinding tersebut. Lokasi dinding dan gedung fitness itu berada di Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten. (KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Baca juga: Terhimpit Hotel di Sleman, Nilai Jual Tanah Warung Makan Bu Lasiyem Capai Rp 25 Miliar, Ini Kisahnya

Hal itu terekam dalam video yang diunggah akun Instagram @viralciledug, Jumat (12/3/2021).

Dalam video itu tampak akses jalan menuju perumahan warga ditutup dengan pagar besi, di atasnya bertuliskan Dilarang Masuk Tanah Pribadi, Pasal 551 KUHP.

Terlihat upaya warga untuk mencapai rumah mereka dengan melompati tembok beton.

Seorang ayah terlebih dulu naik menggunakan bangku dan turun dengan hati-hati di sisi lain tembok.

Ia harus menunduk karena di atas pagar ada kawat berduri.

Setelah itu ia membantu anak-anak perempuannya yang masih kecil melompati pagar.

Dikutip dari Kompas.com, pemagaran tembok itu sudah terjadi sejak Februari 2021.

Menurut anak pemilik bangunan, Asep, video yang viral itu diambil pada 21 Februari 2021.

Aksi pemagaran tembok itu terjadi akibat sengketa tanah yang belum selesai sedari 2019.

Baca juga: Cerita di Balik Viral Akses Rumah di Ciledug Ditutup Paksa dengan Tembok, sang Pemilik: Ibu Trauma

Simak videonya:

Kronologi Kejadian

Menurut Asep, sang kakek, Munir yang kini sudah meninggal, dulu membeli bangunan bekas melalui lelang bank pada 2016.

"Sekitar tahun 2016 (membeli bangunan) dengan harga murah melalui proses lelang, lengkap dengan bangunannya," ungkap Asep.

Bangunan itu berupa gedung fitness seluas 1.000 meter persegi yang kini ditinggali Asep dan keluarganya.

Setelah lama dibeli Munir, muncul seorang ahli waris yang dulu memiliki bangunan tersebut.

Ahli waris itu lalu mengklaim tanah dan jalan dengan total lebar sekitar 3,5-4 meter di depan bangunan itu.

Ia menyebut tanah itu adalah hibah dari keluarganya kepada pemerintah.

Si ahli waris lalu membangun dua dinding sepanjang 300 meter di jalan akses gedung fitness yang juga merupakan tempat tinggal Asep.

Baca juga: Fakta Tahanan Polsek Kabur setelah Jebol Tembok Pakai Sendok, Pura-pura Ngaji untuk Kelabui Petugas

Dua dinding itu setinggi 2 meter dengan jarak 2 meter.

Awalnya masih ada akses jalan selebar 2,5 meter.

Namun hal itu tidak bertahan lama.

"Saat itu, kami masih dikasih akses masuk, cuma bisa (untuk) satu motor kira-kira," papar Asep.

Sejak banjir melanda kawasan tersebut, sebagian dinding jebol sebesar 3 meter, yakni bagian terjauh dari rumah Asep.

Si ahli waris sempat menuduh keluarga itu menjebol dinding.

"Dia mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir. Ibu saya juga perempuan, enggak mungkin mampu buat ngehancurin dinding itu," tutur Asep.

Ibunda Asep bahkan pernah ditodong dengan senjata tajam oleh si ahli waris.

Sang ibu masih menderita trauma akibat kejadian tersebut.

"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," ungkap Asep.

Akhirnya si ahli waris menutup total akses yang bisa dilalui keluarga Asep dan pengunjung fitness.

Pihak Asep lalu membawa kasus ini ke aparat kepolisian, mengingat sempat ada ancaman fisik kepada keluarganya.

"Kami ya ingin lega lah jalannya, masak ditutupin begini," tandas Asep. (TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Viral, Akses Rumah di Ciledug Ditutup Paksa dengan Tembok, Ini Cerita Sang Pemilik.