Terkini Daerah

2 Mahasiswa UIN Malang yang Tewas saat Latihan Silat sempat Pemanasan, Terungkap Isi Kegiatannya

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Isroqunnajah mengungkapkan kegiatan pencak silat yang menewaskan dua mahasiswanya, dalam Kabar Petang, Minggu (14/3/2021).

TRIBUNWOW.COM - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Isroqunnajah mengungkapkan isi kegiatan pencak silat yang menewaskan dua mahasiswanya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (14/3/2021).

Kedua korban adalah anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) pencak silat Pagar Nusa, yakni Faisal Lathiful Fakhri, asal Lamongan, Jawa Timur dan Miftah Rizky Pratama, asal Bandung, Jawa Barat.

Dua mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tewas saat mengikuti latihan pencak silat, ditayangkan Minggu (14/3/2021). (Capture YouTube TvOne)

Baca juga: 2 Mahasiswa Tewas saat Baiat Latihan Silat, Wakil Rektor UIN Malang: Almarhum Sempat Kelelahan

Baiat pencak silat itu dilakukan pada 5-7 Maret 2021 lalu.

Menurut Isroqunnajah, kegiatan tersebut dilakukan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Malang.

"Penjelasan yang kami terima itu sebatas pagi hari sebelum mereka berangkat ke lokasi itu," jelas Isroqunnajah.

Awalnya sebelum melakukan kegiatan di lokasi latihan, mereka melakukan pemanasan.

Menurut Isroqunnajah, pemanasan itu hanya mempersiapkan para peserta agar memastikan mereka siap dibaiat dalam UKM Pagar Nusa.

"Jadi posisinya belum sampai kepada inti materi penerimaan anggota itu. Mereka masih dalam taraf berangkat ke lokasi," jelas Isroqunnajah.

"Saat berangkat itu sempat ada pemanasan," lanjut pria yang akrab disapa Gus Is ini.

"Memastikan bahwa tentang komitmennya, motivasinya, kira-kira seperti itu," tambah dia.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Pattimura Tewas Dianiaya seusai Hindari Cekcok, Dikenal Aktif Beroganisasi

Isroqunnajah menambahkan, pihak kampus sebetulnya telah menerbitkan aturan yang melarang kegiatan apapun yang bersifat mengumpulkan banyak orang.

Sejak tahun lalu segala kegiatan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dilakukan secara daring.

Isroqunnajah mengaku pihak kampus tidak mengetahui adanya kegiatan penerimaan anggota baru pencak silat ini.

"Selama pandemi ini, jadi Maret 2020 kemarin rektor menerbitkan surat informasi. Salah satu di antara poin edaran rektor itu adalah seluruh kegiatan kemahasiswaan, baik intra maupun ekstrakurikuler harus ditangguhkan," jelasnya.

"Jadi selama pandemi kegiatan ditangguhkan. Jadi kita tidak ada kegiatan apapun kecuali menggunakan daring," kata Gus Is.

"Karena itu kami atas nama kampus baru tahu setelah ada informasi, jadi kami tidak tahu sama sekali," tambah dia.

Selain itu, tidak ada perwakilan dari kampus yang mendapingi kegiatan pencak silat tersebut.

"Biasanya kegiatan-kegiatan outdoor seperti ini 'kan setiap UKM punya pembina atau pelatih. Kali ini pembina tidak menyertai," ungkap Isroqunnajah.

Lihat videonya mulai menit ke-2.00:

Keterangan Polisi

Dikutip dari Kompas.com, jajaran Polres Batu tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap kedua mahasiswa yang tewas.

Hal itu disimpulkan berdasarkan visum et repertum tempat kedua korban mendapat perawatan medis.

Korban Faisal Lathiful Fakhri dibawa ke Puskesmas Karangploso, sedangkan Miftah Rizki Pratama dibawa ke Rumah Sakit Karsa Husada.

Baca juga: Sosok Stanley Heryanto Mahasiswa UGM yang Meninggal di Kamar Kos, Dikenal Cerdas dan Suka Menolong

"Hasil visum mengatakan bahwa tidak ditemukan adanya bukti-bukti yang mengarah bahwa ada kekerasan yang ditemukan pada tubuh jenazah," kata Kasatreskrim Polres Batu AKP Jeifson Sitorus, Sabtu (13/3/2021).

"Artinya jenazah ketika dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya bukti yang mengarah bahwa telah terjadi perbuatan atau tindak pidana kekerasan. Ini berdasarkan hasil visum luarnya," lanjutnya.

Walaupun begitu, kasus ini tetap dinaikkan hingga tingkat penyidikan.

Diketahui pihak keluarga Faisal sudah ikhlas menerima dan tidak mengajukan gugatan, sementara keluarga Miftah masih meminta kejelasan.

"Sampai sekarang ini yang sudah memberikan permohonan resmi meminta Polres Batu untuk tidak melanjutkan penegakan hukum lebih lanjut baru korban yang dari Lamongan," kata Jeifson.

Selain itu polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti terkait kejadian tersebut untuk diteliti.

Ia mengungkapkan ada rekaman yang mendokumentasikan isi kegiatan.

Polisi juga memeriksa 44 saksi.

"(Barang bukti) ada handphone yang berisi komunikasi sebelum dan sesudah adanya korban meninggal. Kemudian ada laptop berisi dokumentasi rangkaian kegiatan pembaiatan penerimaan anggota baru Pagar Nusa," ungkap Jeifson.

"Sampai sekarang kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap 44 saksi. Termasuk dari pihak kampus, panitian, peserta masyarakat sekitar dan ahli pidana," jelasnya.(TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul 2 Mahasiswa UIN Malang Meninggal Saat Pembaiatan UKM Pagar Nusa, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan.