TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari belakangan ini warga Pandeglang, Banten digegerkan oleh adanya praktik ritual mandi bareng pria dan wanita dewasa.
Aliran yang bernama Hakekok itu viral di media sosial seusai terekam melakukan ritual mandi bersama di tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal.
Menanggapi aliran tersebut, Bupati Pandeglang, Irna Narulita meminta masyarakat agar tak menjauhi para pengikut aliran Hakekok.
Baca juga: Sosok Pimpinan Aliran Hakekok di Banten, Cuek ke Warga Sekitar hingga Warisi Ajaran Almarhum Ayahnya
Baca juga: Sosok Pemimpin Aliran Hakekok yang Viral Lakukan Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana, Dikenal Tertutup
Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, Irna mengaku mendapat kabar soal aliran Hakekok dari pemberitaan di media massa.
"Prihatin kita semua. Hal ini sangat tidak diduga dan kita harus rembukkan kembali," kata Irna saat ditemui di Kejaksaan Negeri Pandeglang, Jalan Pandeglang-Rangkasbitung, Pandeglang, Jumat (12/3/2021).
Irna menyebut, ada informasi dari masyarakat bahwa aliran Hakekok bukanlah sesuatu yang baru.
Untuk menangani pengikut aliran Hakekok, Irna kini bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang.
Kini pimpinan aliran Hakekok, Arya (52) mengaku menyesali perbuatannya dan ingin bertaubat.
Menanggapi penyesalan Arya, Irna meminta agar masyarakat tidak mengucilkan para pengikut aliran Hakekok.
"Mereka masih mau kembali ke jalan Allah kenapa harus ditolak," ujar Irna.
Berdasarkan penjelasan dari MUI Pandeglang, apa yang dilakukan oleh Arya dan pengikutnya tidak dapat dibenarkan.
Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani menegaskan, aliran Hakekok dan ritual mandi bersama tidak dapat dibenarkan secara syariat Islam.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, ritual mandi bareng itu terjadi pada Kamis (11/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.
Lewat pendalaman yang dilakukan oleh pihak kepolisian, aliran Hakekok di Pandeglang baru sekali melangsungkan ritual mandi bareng.
Ritual itu dimaksudkan untuk mensucikan diri dari dosa supaya menjadi manusia yang lebih baik.
Riky menyampaikan, belum bisa dipastikan apakah aliran Hakekok tergolong sesat atau tidak.
"Besok (Jumat) baru akan dilakukan rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem). Ada MUI juga untuk menentukan ini aliran sesat atau bukan," kata Riky.
Riky berpesan kepada warga setempat agar tidak merasa resah akan aliran Hakekok ini.
Baca juga: Videonya Viral, Ternyata Ini Tujuan Ritual Mandi Bareng Aliran Hakekok di Banten
Berikut rincian belasan orang yang diamankan karena melakukan ritual mandi bareng aliran Hakekok:
8 perempuan
5 laki-laki
3 anak-anak
Total 16 orang itu merupakan warga Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.
Kediaman milik A kini nampak dijaga pihak kepolisian.
Garis polisi terpasang menutup rumah A.
Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, pusat tempat aliran Hakekok di Pandeglang, bertempat di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis.
Kediaman pimpinan aliran Hakekok berada di tempat yang terpencil, akses jalan pun sempit dan terjal.
Tetangga A tidak ada yang menyangka bahwa yang bersangkutan tengah memiliki masalah dengan polisi gara-gara ritual mandi bareng.
"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Posisinya disitu lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujar warga setempat, Imah (40) saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: 4 Fakta Aliran Hakekok di Pandeglang, Ada Ritual Mandi Telanjang Bersama hingga Kata MUI
Sosok Pimpinan Aliran Hakekok
Berdasarkan penuturan warga sekitar, Arya sang pimpinan aliran Hakekok dikenal sebagai sosok yang tertutup dan irit bicara.
Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, A juga sama sekali tak pernah mengikuti acara pengajian yang diselenggarakan oleh warga setempat.
Hal itu diungkapkan oleh seorang warga bernama Imah (40).
Baca juga: Videonya Viral, Ternyata Ini Tujuan Ritual Mandi Bareng Aliran Hakekok di Banten
"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," ucap Imah.
Imah mengatakan, A dan para pengikutnya bukan sekali ini melakukan ritual mandi bersama.
Ia mengatakan, ritual mandi bersama itu telah dilakukan sejak almarhum ayah A yakni E masih menjadi pimpinan aliran Hakekok.
Setelah E meninggal, A kemudian melanjutkan peran almarhum ayahnya sebagai pimpinan aliran Hakekok.
Imah melanjutkan, ritual mandi bersama itu dilanjutkan dengan sebuah kegiatan yang dilakukan di dalam hutan.
"Yang saya tau memang begitu melakukan ritual. Hampir setiap hari dilakukan dan terus ke hutan," jelasnya.
Kini A dan 15 pengikutnya telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Lokasi yang digunakan oleh A dan pengikutnya untuk mandi berada di tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal.
16 orang itu diamankan pada Kamis (11/3/2021) seusai warga yang resah melapor ke pihak kepolisian. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribunbanten.com dengan judul Video Lokasi Ritual Diduga Aliran Sesat di Pandeglang, 16 Pria dan Wanita Mandi Bareng Tanpa Busana, Menelisik Aliran Hakekok, Lokasinya Berada Jauh di Pedalaman Pandeglang, Pimpinan Aliran Hakekok Dikenal Tertutup, Setelah Ritual Mandi Bareng Lanjut ke Hutan, dan Aliran Hakekok Ajarkan Ritual Mandi Bareng Hapus Dosa, Bupati Pandeglang: Ini Sangat Tidak Diduga