TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengomentari video tentang kesaksian peserta kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.
AHY memaparkan bagaimana video tersebut membuktikan adanya praktik politik buruk yang tidak sehat.
Putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) itu juga menyatakan komitmennya untuk menegakkan demokrasi yang sehat.
Baca juga: Sosok Apri Sujadi, Bupati Bintan yang Dipecat dari Kader Demokrat oleh AHY karena Hadiri KLB
Hal itu disampaikan oleh AHY lewat akun Twitter miliknya @AgusYudhoyono, Selasa (9/3/2021).
AHY menilai praktik politik tidak sehat yang terjadi di KLB akan mengurungkan niat para anak muda untuk terjun ke dunia politik.
Berikut cuitan lengkap yang ditulis oleh AHY:
"Video ini menyuguhkan praktek2 politik yg tdk fair & merusak demokrasi. Padahal, sbg Ketua umum & generasi muda Indonesia, saya ingin membawa pesan demokrasi yg sehat & fair. Karena praktek2 yg tidak sehat semacam ini, mengurungkan niat putra/i terbaik bangsa utk masuk ke politik."
"Ke depan, saya ingin terus memperjuangkan nasib demokrasi kita. Demokrasi dengan kompetisi yang sehat & fair. Yang hidup dengan landasan ilmu, nilai-nilai, serta etika & moralitas. Kita boleh miskin harta, tapi jangan miskin harga diri."
Video yang dimaksud oleh AHY adalah kesaksian peserta KLB yakni Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Gerald Piter Runtuthomas.
Pengakuan Gerald seputar KLB di Deliserdang sebelumnya diunggah oleh akun YouTube Agus Yudhoyono, Senin (8/3/2021).
Gerald bercerita, pemilihan Ketum kala itu diselenggarakan memakai sistem voting.
"Pemilihan Ketua Umum dalam proses KLB ini secara voting," kata Gerald.
Ia mengatakan, kala itu penyelenggara KLB menanyakan kepada peserta siapa yang akan diusulkan menjadi Ketum Demokrat.
Secara serentak, peserta meneriakkan nama Moeldoko.
Lalu penyelenggara KLB kembali bertanya lagi, dan diteriakkan lagi satu nama lain yakni Marzuki Alie.
"Dicatat oleh pimpinan sidang, dalam hal ini Pak Jhoni Allen," kata Gerald.
Gerald mengatakan, seusai mendapat nama Moeldoko dan Marzuki, Jhoni Allen langsung masuk ke sesi voting.
"Setelah mendapatkan dua nama untuk menjadi calon ketua umum," katanya.
"Pak Jhoni Allen langsung berteriak ke peserta."
Jhoni Allen pada saat itu menanyakan kepada peserta siapa yang mendukung Moeldoko dan siapa yang dukung Marzuki Alie.
Peserta melakukan voting dengan cara berdiri dan mengangkat tangan mereka.
"Tiba-tiba Pak Jhoni Allen langsung mengetok palu bahwa yang terpilih ketua umum dalam kongres luar biasa ini adalah Pak Moeldoko," ungkap Gerald.
Gerald lalu menyinggung soal keanehan KLB dimana Moeldoko sendiri tidak hadir saat divoting menjadi Ketum Demokrat.
"Yang sementara Pak Moeldoko ini tidak ada di tempat musyawarah, tidak ada di tempat KLB, hanya ada Pak Marzuki Alie," terangnya.
"Tetapi sudah ditetapkan sebagai ketua," imbuh Gerald.
Gerald sendiri mengikuti KLB karena tergiur oleh tawaran uang sebesar Rp 100 juta yang ternyata hanya diberikan sebanyak Rp 5 juta saja.
Baca juga: Marzuki Alie Masih Berharap Islah Antara AHY dan Moeldoko di Demokrat: Saling Serang Tidak Bagus
Baca juga: Momen AHY Singgung soal Prajurit saat Tanggapi KLB: Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat Abal-abal
Baca juga: Tak Terima Urusan Demokrat sampai Seret Jokowi, Ali Ngabalin: Saya Bukan Juru Bicara Moeldoko
Simak videonya mulai menit ke-11.15:
(TribunWow.com/Anung)