Isu Kudeta Partai Demokrat

Bawa Spanduk Tolak Moeldoko dan Tuntut KLB Dibubarkan, Pengurus Demokrat Medan Nyatakan Setia ke AHY

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Heri Zulkarnain, meminta kongres luar biasa (KLB) di The Hills Deliserdang dibubarkan, Kamis (4/3/2021).

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah kader dan pengurus Partai Demokrat di Medan, Sumatera Utara menolak kongres luar biasa (KLB) di Hotel The Hills Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.

KLB tersebut dianggap tidak sah karena diduga berupaya menyingkirkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dilansir TribunWow.com, penolakan itu disampaikan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Heri Zulkarnain, dalam tayangan di kanal YouTube Tribun Medan TV, Kamis (4/3/2021).

Ketua DPC Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu meminta kongres luar biasa (KLB) di The Hills Deli Serdang dibatalkan, Kamis (4/3/2021). (Capture YouTube Tribun Medan)

Baca juga: Rencana KLB Demokrat Sudah Dipastikan, Ruhut Sitompul Bocorkan Waktu dan Tempat: Sudah 80 Persen

Para pengurus Demokrat lalu menyambangi Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan untuk mendesak KLB dibubarkan.

Terlihat beberapa di antara mereka membawa tulisan menolak kehadiran Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang disebut-sebut sebagai dalang di balik upaya kudeta.

"Kami minta kepada polrestabes karena ini adalah KLB ilegal. Dengan keras kami minta supaya dibubarkan besok," kata Heri Zulkarnain.

"Kita tadi mau memberikan surat pemberitahuan kepada Polrestabes untuk menolak KLB ilegal di Hotel The Hills Deliserdang, Sumatera Utara," lanjut dia.

Para pengurus di Medan mengklaim sudah melihat sendiri proses persiapan KLB tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu yang turut mendampingi di Polrestabes Medan.

"Kami dapat informasi dan sudah menelusuri langsung di lapangan. Bahkan ada foto persiapan acara yang namanya KLB di The Hills Jalan Jamin Ginting Km 43," ungkap Burhanuddin Sitepu.

Baca juga: Qodari Sebut Aturan Kuasa Tertinggi di Demokrat Cuma Akal-akalan, SBY dan AHY Tak Punya Suara?

Selain itu, mereka menyebut sudah mengonfirmasi izin acara kepada kepolisian setempat.

"Kami datang kemari sebenarnya pertama ingin bertanya kepada pihak kepolisian, apakah ada rekomendasi yang dikeluarkan dari pihak kepolisian akan acara ini," papar Burhanuddin.

"Ternyata tadi kami dapat informasi, sama sekali tidak ada," ungkapnya.

Berdasarkan hal itu, pihaknya menduga acara yang akan diselenggarakan di The Hills berkedok acara lain.

"Apakah itu ada acara lain, juga enggak ada. Artinya apa, ini disinyalir acara kongres dibungkus dengan acara lain," katanya.

"Setelah ada Partai Demokrat menelusuri di lapangan, didapatlah foto-foto persiapan akan ada kongres itu," ungkap Burhanuddin.

Ia menyebut para pengurus Demokrat di Medan melaporkan kejadian itu ke polisi karena dianggap merugikan nama baik partai.

Pihaknya juga mendesak polisi menghentikan KLB tersebut.

Para pengurus Demokrat turut menyatakan kesetiaan kepada AHY.

"Kami adalah kader Demokrat di bawah kepemimpinan AHY yang jelas-jelas keabsahannya tidak diragukan lagi," tandasnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

Ruhut Sitompul Bocorkan Waktu dan Tempat KLB

Mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengungkapkan eks rekan-rekan partainya memastikan akan diselenggarakan kongres luar biasa (KLB).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, pada Kamis (4/3/2021).

Diketahui, sejumlah politikus senior Demokrat berencana mengadakan KLB terkait pemecatan 7 kader senior dan isu kudeta.

Baca juga: Sebut Demokrat Makin Jago Pencitraan setelah Ditinggalkannya, Ruhut Sitompul: Ngeri, Surati Presiden

Meskipun banyak mendapat tentangan dari pengurus yang lebih muda dan masih aktif menjabat, KLB itu dipastikan akan terlaksana.

Ruhut lalu membeberkan lokasi dan tempat KLB tersebut.

"Rencananya Sabtu (6/3/2021)," ungkap Ruhut Sitompul.

"Mereka semua sudah ada di Sumatera Utara, tepatnya di Medan, tinggal menuju ke Tanah Karo, (tepatnya di) Sibolangit," lanjut dia.

Pihak Demokrat penyelenggara KLB ini mengklaim sudah mendapat dukungan 80 persen dari berbagai daerah.

Diketahui, ada ambang batas minimal suara sebelum KLB dapat dilaksanakan.

"Mereka bilang sudah 80 persen," kata advokat senior ini.

Seperti diketahui, Demokrat kini terpecah menjadi dua belah pihak, antara penyelenggara KLB dengan loyalis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Termasuk di antaranya pengurus aktif Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra yang menyebut KLB tidak sah karena tidak didukung Ketua Majelis Tinggi SBY.

Baca juga: Tegaskan KLB Demokrat di Depan Mata, Darmizal: PD Harus Dipimpin Ketum yang Tidak Semena-mena

Ruhut menilai kedua belah pihak sah-sah saja menyampaikan argumen masing-masing.

"Kalau Zaky ngomong gitu boleh, dong? Mereka ngomong gitu boleh, dong?" singgung pengacara yang kini menjadi politikus PDIP tersebut.

"Tunggu pengadilan," tambah dia.

Pernyataan itu disambut tawa dari Herzaky.

"Kalau Zaky pasti gitu ngomongnya," tambah dia.

Ruhut melanjutkan, ia mengaku sedih melihat situasi Demokrat yang kini terkesan terpecah-belah.

Ia menyebut sempat menyarankan agar kader senior Demokrat terlebih dulu berembuk sebelum melakukan KLB.

"Itu yang saya sedih. Saya orang yang pernah besarkan Demokrat kalau sudah begini, sedih banget Demokrat nanti," jelasnya.

"Itu yang saya katakan waktu mereka datang. Enggak bisa kalian rembuk? Hati boleh panas, kepala tetap dingin," ungkap Ruhut.

Kembali ke perbedaan antara dua kubu di Demokrat, menurut Ruhut para kader penyelenggara KLB memiliki argumen yang lebih kuat.

"Karena Zaky ngomong gitu, apalagi mereka lebih dari itu," ungkapnya. (TribunWow.com/Brigitta)