Terkini Nasional

Anggap Masalah Pengendara Moge yang Terobos Ring 1 Selesai, Paspampres: Untuk Apa Minta Maaf

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Letkol Inf Wisnu Herlambang menyebutkan, masalah yang ditimbulkan para pengendara motor di kawasan ring 1 telah selesai.

TRIBUNWOW.COM - Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres) Letkol Inf Wisnu Herlambang menyebutkan, masalah yang ditimbulkan para pengendara motor di kawasan ring 1 telah selesai.

Para pengendara motor itu memang sempat dilumpuhkan oleh Paspampres karena menerobos jalan di belakang Istana Kepresidenan yang tengah ditutup.

Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan.

Baca juga: Penjelasan Paspampres Mengapa Perlu Menindak Pengendara Moge yang Terobos Ring 1: Masih Manusiawi

Namun, setelah diperiksa, para pengendara motor itu memang tak memiliki niat untuk membahayakan.

Mereka hanya berniat melintasi jalan tersebut untuk konvoi sunday morning ride (Sunmori).

"Mereka menerobos kawasan ring 1, ya kami tindak. Setelah diperiksa memang tidak ada niat untuk membahayakan, ya sudah (masalahnya) selesai," kata Wisnu kepada Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Oleh karena itu, Wisnu menilai para pengendara motor yang menerobos kawasan ring 1 itu tidak perlu lagi meminta maaf atas perbuatan yang mereka lakukan.

"Untuk apa lagi minta maaf. Kan saat kejadian sudah ada yang diperiksa anggota kami. Kami edukasi. Kami berikan teguran kepada mereka," kata Wisnu.

Wisnu pun mengaku, setelah kejadian itu, pihaknya tidak pernah berkomunikasi lagi dengan para pengendara tersebut.

Menurut Wisnu, yang terpenting, para pengendara motor itu tak mengulangi perbuatannya lagi.

"Ini kan bukan masalah personal, tapi terkait institusi Paspampres," ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan pelanggaran UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilakukan oleh mereka, Wisnu menyerahkan hal itu ke pihak kepolisian.

Baca juga: Viral Video Anggota Paspampres Tendang Pengendara Moge yang Terobos Ring 1, Ini Dasar Hukumnya

"Kami laporkan ke polisi atau pun tidak, kan polisi tetap punya wewenang untuk menindak," katanya.

Sejumlah pengendara motor itu menerobos kawasan ring 1, tepatnya di Jalan Veteran III, pada pada Minggu (21/2/2021).

Saat itu sejumlah petugas Paspampres tengah melaksanakan pengamanan instalasi di kantor Wakil Presiden.

Oleh karena itu, Jalan Veteran III yang biasanya dibuka untuk umum saat itu ditutup untuk sementara.

Petugas sudah memasang rambu pembatas jalan sebagai penanda jalanan tersebut ditutup.

Namun, tiba-tiba saja para pengendara motor itu melintas dengan kecepatan tinggi dan suara knalpot yang berisik.

Para pengendara itu terpaksa harus dilumpuhkan oleh petugas Paspampres.

Video yang merekam kejadian itu lalu viral di media sosial setelah diunggah oleh para pengendara motor tersebut.

Momen saat seorang petugas Paspampres menendang salah satu pemotor hingga terjatuh juga ikut terekam dalam video.

Baca juga: Kata Komandan Paspampres soal Anggotanya yang Tendang Pengendara Moge yang Terobos Ring 1

Arogansi Pengendara Moge

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyoroti arogansi pengendara motor gede (moge) yang ditendang Paspampres.

Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video yang menunjukkan seorang pengendara sepeda motor dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Dalam rekaman tersebut nampak sejumlah petugas menyetop, hingga melakukan penindakan kepada salah satu pengendara motor yang tengah melakukan sunday morning ride ( sunmori) di Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat.

Hal itu terjadi lantaran pengendara tersebut dianggap telah menerobos kawasan area Ring 1 yang saat itu ditutup oleh Paspampes.

Baca juga: Viral Paspampres Tendang Pengendara Moge yang Terobos Kawasan Vital, Ini Area yang Masuk Ring 1

Tidak hanya itu aja, pengendara motor tersebut juga terlihat kebut-kebutan dengan knalpot yang bising.

Terkait kejadian tersebut, bikers yang terlibat kejadian tersebut sudah meminta maaf kepada pihal Paspampres.

Saya atas nama pribadi meminta maaf kepada instasi-instasi terkait atas kejadian di Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat. Saya menyesal dan untuk kedepannya tidak akan mengulangi hal tersebut,” tulis akun instagram @jetliwardana2 dan @juniarwilliam17.

Rombongan moge tidak mendapatkan pemeriksaan surat rapid antigen saat melintas menuju Puncak.

Sementara itu, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto menegaskan, Paspampres berhak melumpuhkan kendaraan yang menerobos kawasan Ring 1 Istana Kepresidenan, termasuk jalan disekitar Istana Negara.

“Pengendara motor tersebut terpaksa harus dilumpuhkan oleh anggota Paspampres karena penerobosan tersebut merupakan tindakan pelanggaran batas ring 1 dengan menggunakan alat berupa sepeda motor,” ujar Agus dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/2/2021).

Agus memastikan, anggota Paspampres yang menendang pengendara motor itu tidak menyalahi prosedur.

“Tindakan anggota Paspampres tersebut merupakan bentuk kewaspadaan dalam melaksanakan tugas terhadap segala bentuk hakikat ancaman terhadap instalasi VVIP,” kata Agus.

Jika dilihat dari kacamata defensive driving, sikap arogansi pesepeda motor seperti itu bisa muncul dari berbagai macam faktor, namun ada dua hal yang menjadi sorotan belakangan ini, yakni jenis motor dan berkendara berkelompok.

Baca juga: Senin Ini, Pengendara Moge yang Ditendang Paspampres karena Terobos Ring 1 Bakal Diperiksa Polisi

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang dalam sisi kehidupan lainnya sangat menjungjung tinggi etika bisa berubah sikap saat menunggangi motor tertentu.

“Motor bisa memberikan aura dan karakter yang bisa memengaruhi biker. Apalagi yang menggunakan atribut atau sesuatu maka bisa memunculkan eksklusivitas sampai arogansi,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com.

Tidak hanya itu, menurut Jusri, ketika 2-3 orang berkendara bersama, maka rasa kebersamaan muncul sampai bisa menimbulkan ekslusivitas.

Namun Jusri menegaskan, bikers yang berperilaku tersebut hanya oknum dan tidak mewakili seluruh bikers atau kelompoknya.

“Ini hanya oknum dan tidak mewakili seluruh bikers. Yang perlu diimbau adalah kesadaran masing-masing melalui komunitas untuk menyadarkan dan mengingatkannya,” kata Jusri.

Agar kejadian tersebut tidak terulang, sebaiknya pengguna jalan memperhatikan wilayah mana saja yang termasuk dalam klasifikasi Ring 1.

Baca juga: Pengendara Moge yang Viral Ditendang Paspampres di Kawasan Ring 1 Istana Minta Maaf: Saya Menyesal

Mengutip Peraturan Menteri Sekretariat Negara (Permensesneg) Nomor 14 tahun 2016, berikut sembilan wilayah atau objek yang masuk klasifikasi Ring 1:

1. Halaman kompleks Istana Kepresidenan Jakarta

2. Istana Merdeka

3. Istana Negara

4. Gedung Kantor Presiden

5. Gedung Kantor Staf Presiden

6. Wisma Negara

7. Gedung Kantor Sekretariat Presiden

8. Istana Wakil Presiden

9. Gedung Kantor Sekretariat Wakil Presiden

(Kompas.com/Ihsanuddin, Apriadi Mega Nanda)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paspampres: Pengendara Motor yang Terobos Ring 1 Tak Berniat Membahayakan, Masalah Selesai" dan "Belajar dari Kasus Bikers dan Paspampres, Ini 9 Area yang Masuk Ranah Ring 1"