Banjir Jakarta

Bandingkan dengan Gempa Bumi, Anies Baswedan Sebut Ada yang Dilupakan soal Penyebab Banjir Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan perkembangan penanganan bencana banjir di Ibu Kota, Senin (22/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait terjadinya banjir di Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menegaskan bahwa terjadinya banjir pasti karena ada sebab dan alasannya.

Menurutnya, penyebab utama terjadinya banjir di Jakarta adalah karena tingginya curah hujan dalam beberapa hari terkahir, khususnya pada Jumat (19/2/2021).

Kondisi banjir di Jalan Kemang Raya, Sabtu (20/1/2021) sore pukul 16.30 WIB. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Baca juga: Klaim Banjir Jakarta Sudah 100 Persen Tertasi, Anies Baswedan Sebut Seluruh Kegiatan Sudah Normal

Baca juga: Sebut Anies Baper ke Jokowi dan Ahok, Ade Armando: Tak Mau Lanjutkan Pendahulunya soal Banjir

Oleh karenanya, Anies minta untuk tidak melupakan begitu saja curah hujan yang terjadi dan malah mencari kesalahan atau faktor penyebab lainnya.

"Saya perlu garis bawahi di sini, banjir itu adalah fase kedua, fase pertamanya berapa curah hujan. Ini yang jarang muncul," kata Anies, dikutip dari acara Kabar Petang 'tvOne', Minggu (21/2/2021).

Dirinya lalu membandingkan dengan masalah bencana alam lainnya, seperti gempa bumi.

Semakin tinggi kekuatan gempa yang terjadi maka semakin parah akibat yang ditimbulkan.

"Jadi ketika ada gempa hampir pasti kita menanyakan berapa skala richter gempanya, baru kemudian bicara dampaknya pada gedung-gedung yang runtuh," terang Anies.

Namun menurutnya, setiap kali adanya banjir tidak pernah disinggung berapa curah hujannya, melainkan justru membanding-bandingkan dengan banjir-banjir sebelumnya.

"Padahal sama seperti dampak gempa, bukan ditentukan gempa tahun berapa dibandingkan dengan tahun berapa, tetapi gempa berapa skala richter dengan gempa berapa skala richter," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca juga: Gencar Kritik Anies soal Banjir, Ade Armando Ingatkan Caranya Peroleh Kursi Gubernur Lawan Ahok

Lebih lanjut, menurut Anies, terkait curah hujan yang mengguyur DKI Jakarta, khususnya yang menyebabkan banjir itu mencapai 225 mm per hari atau termasuk kategori hujan ekstrem.

Dirinya pun menyebut wajar ketika menyebabkan banjir karena sistem drainase yang tidak kuat menampungnya.

"Saya sampaikan bahwa di Jakarta kita memiliki sistem drainase yang bisa mengendalikan air sekitar 50 mm, ada yang bisa sampai 100 mm per hari," ucapnya.

"Bila curah hujannya di atas 100 mm maka hampir pasti akan terjadi genangan," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 1.12:

PSI Minta Anies Tidak Lempar Alasan soal Banjir Jakarta

Di sisi lain, Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian memberikan kritik kepada Gubernur Anies Baswedan.

Kritik tersebut disampaikan menyusul terjadinya banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota sejak Jumat (19/2/2021).

Dilansir TribunWow.com dalam Kompas Petang, Minggu (21/2/2021), Justin meminta Anies untuk tidak melempar alasan terkait penyebab banjir tersebut.

Baca juga: Sebut Banjir DKI Surut dalam Waktu Cepat, Anies Baswedan pada Jajarannya: Tidak Boleh Takabur

Baca juga: Merespons Anies, Bima Arya Sebut Penyebab Banjir Jakarta Bukan di Hulu: Sudah Surati Pak Gubernur

Seperti yang dikabarkan sebelumnya Anies mengatakan bahwa penyebab banjir DKI kali ini akibat kiriman dari dari hulu atau daerah lain yang lebih tinggi, seperti Depok dan Bogor.

Sedangkan menurut Justin, status pintu air di Katulampa dan di Depok masih terkendali.

"Yang terhormat Bapak Gubernur DKI Jakarta untuk kiranya tidak menyalahkan kiriman-kiriman air banjir dari tempat lain," ujar Justin.

"Karena berdasarkan data yang kami terima bahwa status pintu air di Katulampa dan di Depok statusnya masih siaga empat," ungkapnya.

Menurutnya, banjir di Jakarta kali ini memang disebabkan kondisi Ibu Kota itu sendiri.

Dirinya menyebut drainase dan daya resap air di DKI sangat minim sehingga tidak bisa mengentaskan banjir.

Menurutnya itu juga yang membuat genangan banjir tindak kunjung surut.

"Sehingga dapat disimpulkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta sepenuhnya disebabkan oleh daya resap DKI Jakarta yang sangat minim," kata dia.

Baca juga: Meski Tuai Kritik, Wagub DKI Klaim Korban Banjir Turun Tiap Tahun: Tak Cukup Rp 50-100 Triliun

Justin lantas menyebut bahwa Anies tidak memberikan banyak pengaruh dalam menanggulangi persoalan di Jakarta, khsusunya soal banjir yang menjadi masalah tahunan.

"Oleh karena ini juga saya ingin mengingatkan kembali kepada Bapak Gubernur bahwa sudah memimpin selama 3,5 tahun," ucapnya.

"Akan tetapi masih banyak PR-PR yang belum diselesaikan," imbuh Justin.

"Permasalahan utama dari DKI Jakarta salah satunya banjir ini sepertinya masih banyak sekali yang harus dikerjakan," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)