TRIBUNWOW.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono langsung menuju Klodran, setelah mendapat kabar adanya longsor di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Jawa Tengah.
Diketahui, longsor ini membuat 10 jenazah hanyut ke sungai Kali Pepe, dan beberapa lainnya tersangkut, Selasa (22/2/2021).
Bersama kepala desa dan camat setempat, Juliyatmono menginstruksikan agar segera dibuatkan pembatas alias talud.
Baca juga: Makam di Karanganyar Longsor, Ada Jenazah yang Tersangkut hingga Hanyut, Lihat Penampakannya
"Saya instruksikan agar dibuatkan talud sementara," katanya kepada TribunSolo.com.
Dirinya menegaskan akan mengucurkan dana pribadi guna menambal sejumlah tanah yang berpotensi longsor semakin besar.
"Nanti saya gunakan dana pribadi," ujarnya.
"Kalau hanya untuk membangun talud dari bambu itu cukuplah," terangnya.
Kedepannya Juliyatmono akan berkoodinasi dengan Pemkot Solo dan Pemda Jawa Tengah terkait anggaran pembangunan talud permanen.
"Nanti kita koordinasikan, karena ini ada di berbagai wilayah," jelasnya.
10 Jenazah Hanyut
Warga tidak melakukan pencarian jenazah yang hanyut terbawa arus saat makam longsor di tepi Kali Pepe.
Adapun longsor terjadi di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Ketua RT 03 RW 05 Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan sebanyak 10 jenazah yang hanyut.
Itu lantaran tanah sekitar makam amblas atau longsor karena air hujan yang meresap dan tiadanya pohon penyangga.
Tidak dilakukannya pencarian karena beberapa faktor.
Keluarga pemilik makam sudah tiada menjadi satu di antaranya.
Selain itu, makam beberapa jenazah tidak terpampang nama identitasnya.
"Tidak ada yang kenal, makanya tidak menghubungi keluarga," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Endang menuturkan pihaknya tidak akan melakukan pencarian bila belum mendapat izin keluarga.
"Tidak dilakukan (pencarian), belum izin," tuturnya.
Bikin Merinding
Longsornya tanah makam di tepi Kali Pepe di Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar membuat bulu kuduk merinding.
Ya, tak hanya membuat sejumlah nisan di TPU tersebut rusak dan jenazah yang dimakamkan ikut hanyut terbawa aliran anak sungai Bengawan Solo.
Terhitung sampai sekarang, sebanyak 10 jenazah hanyut dan 25 makam direlokasi.
Sementara ada sisa-sisa longsor yang belum sepenuhnya terbawa arus sungai, ternyata membuat sebagian jenazah di dalam kafan terlihat.
Ada sejumlah titik tepat di pinggir sungai yang membuat orang melihatnya ngeri.
Dari pantauan TribunSolo.com, beberapa makam tampak hampir jatuh ke pinggir anak sungai Kali Pepe.
Bila menilik dari pinggir anak sungai Kali Pepe, beberapa kain kafan yang dikebumikan di makam tersebut tampak keluar.
Bahkan ada pemancing yang biasanya mencari ikan di kawasan anak sungai Bengawan Solo itu, merinding melihat penampakan kain kafan bergelantungan.
Juru Kunci TPU Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan ada kurang lebih 5 makam yang hampir jatuh.
"Sebelah barat ada 1 makam, dan sebelah timur ada 4 makam," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Beberapa makam tersebut, sambung Endang, keluarganya belum bisa memindahkannya.
Itu lantaran mereka terbentur biaya pemindahan makam yang terlampau tidak ramah di kantong.
"Nanti saya berkoordinasi dengan bapak lurah bagaimana untuk pemindahannya, kita upayakan gotong royong swadaya," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Makam di Klodran Longsor 10 Jenazah Raib, Bupati Karanganyar ke Lokasi,Rogoh Uang Pribadi Buat Talud