Banjir Jakarta

Sebut Banjir DKI Surut dalam Waktu Cepat, Anies Baswedan pada Jajarannya: Tidak Boleh Takabur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi pembicara pada forum Time to Act: Sustainable Recovery yang diselenggarakan secara virtual, 17 Februari 2021.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku bersyukur banjir Ibu Kota cepat surut.

Dilansir TribunWow.com, Anies mengatakan, kini tengah mengajarkan jajarannya untuk tak berbangga diri karena bisa menangani banjir dengan cepat.

Seperti yang diungkapkan dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (21/2/2021).

Kondisi Terowongan Cawang yang tidak bisa dilalui pengguna jalan karena banjir, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Baca juga: Anies Baswedan Beri Penjelasan soal Wilayah DKI yang Masih Banjir: Atas Izin Allah Dimudahkan

Baca juga: Merespons Anies, Bima Arya Sebut Penyebab Banjir Jakarta Bukan di Hulu: Sudah Surati Pak Gubernur

Menurut Anies, pihaknya bekerja sekeras mungkin untuk mengatasi banjir.

"Kami di Jakarta pegang nih pada seluruh jajaran, kalau di bawah 100 enggak boleh ada banjir ya," ujar Anies.

"Dan bila ada genangan kita harus kerja keras, kerahkan semua sumber daya supaya bisa surut sesegera mungkin."

Anies mengaku telah mengajarkan jajarannya untuk tak bersikap takabur.

Pasalnya, menurut dia, Tuhan-lah yang memudahkannya menangani banjir Ibu Kota.

"Dan hari ini, kita mensyukuri, kita tidak boleh takabur," ujar Anies.

"Saya sampaikan pada jajaran tadi pagi, kita mensyukuri Alahamdulillah atas izin Allah satu hari bisa tuntas."

"Jangan takabur, ini disampaikan sebagai rasa syukur sekaligus pesan."

"Mari kita belajar dari apa yang kita kerjakan selama 24 jam ini," sambungnya.

Baca juga: Bagi-bagi Duit ke Korban Banjir, Wanita Emas Hasnaeni Moein Kritik Anies: Jangan Hanya Retorika

Baca juga: Wanita Emas Bagi-bagi Uang ke Korban Banjir Cipinang Melayu, Diserbu Pengungsi hingga Nyaris Ricuh

Selain itu, selama sehari banjir merendam DKI, banyak pelajaran yang bisa diperolehnya.

Ia pun menyebut bakal menjadikan banjir DKI kali ini sebagai pembelajaran untuk penanganan yang lebih baik.

"Apa saja yang kurang, apa yang harus saya tambahi," kata Anies.

"Supaya bila terjadi surah hujan yang intensif lagi kita bisa menanganinya dengan sebaik-baiknya."

"Kalau Anda menyampaikan kalau banjir jangan berulang, kita semua berdoa mudah-mudahan curah hujannya tidak sebesar."

Anies menambahkan, curah hujan di wilayah Ibu Kota sangat tinggi beberapa hari ini.

Karena itu, ia sangat mengapresiasi kerja keras jajarannya yang mengupayakan penyurutan banjir dalam waktu cepat.

"Tahun lalu itu 377 milimeter per hari, kapasitasnya 100 milimeter," jelas Anies.

"Kalau dibandingkan, akan ketemu betapa curah hujan kita selama beberapa waktu ini luar biasa intensnya."

"Jadi saya apresiasi bahwa satu tahun ini kita melakukan banyak ikhtiar untuk mengendalikan dengan cepat."

"Alhamdulillah satu setengah hari ini kita menyaksikan," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.32:

Tak Bisa Instan

Di kesempatan lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mencegah banjir Ibu Kota kembali terjadi.

Dilansir TribunWow.com, Riza Patria bahkan menyebut anggaran hingga Rp 100 triliun tak akan mampu membendung banjir Jakarta secara instan.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (20/2/2021).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana meminta solusi langsung dari warga DKI untuk mengatasi banjir Jakarta (Kolase (YouTube Official iNews) dan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN))

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, PDIP Tagih Janji Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur: Tidak Lakukan Apa-apa

Baca juga: Yakin Betul Anies Baswedan Sukses Atasi Banjir saat Hujan Ekstrem, Bamus Betawi: 2013-2015 Itu Parah

Riza Patria mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah maksimal mengupayakan penanganan banjir.

Termasuk, menambah sumur resapan hingga memerbaiki selokan dan drainase.

"Di Jakarta sekarang trotoarnya sudah banyak yang baik," kata Riza Patria.

"Di bawah trotoar itu dibangun, selokan, got, drainase."

"Kemudian juga tidak kurang dari 2.974 titik penambahan sumur resapan di Jakarta yang terus kita tingkatkan."

"Selain sumur resapan, drainase vertikal, gorong-gorong, semua kita tingkatkan," tambahnya.

Baca juga: Reaksi PDIP saat Anies Baswedan Dipuji-puji soal Penanganan Banjir DKI: Ada Keengganan, Ada Ego

Baca juga: PDIP Pertanyakan Janji Anies Bisa Buat Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam: Faktanya Bertolak Belakang

Riza Patria menambahkan, banjir tak bisa diatasi secara instan.

Menurut dia, bahkan dana Rp 100 triliun tak bisa dengan cepat menangani banjir.

"Banjir ini tidak bisa ditekan dalam waktu 5-10 tahun ke depan," ujarnya.

"Dengan uang (Rp) 50 triliun atau 100 triliun sekali pun tidak bisa menyelesaikan banjir."

"Kalau kita hari ini dikasih anggaran 100 triliun, apa banjir bisa langsung hilang?"

"Tidak bisa, perlu waktu, perlu proses," tambahnya.

Soal banjir Jakarta, Riza Patria mengaku memerlukan bantuan daerah lain dalam penanganannya.

Ia pun membahas soal penanganan banjir di daerah hulu.

"Karena pengendalian banjir tidak bisa ditekan Jakarta sendiri."

"Harus didukung oleh daerah sekitar, kalau Jakarta kita perbaiki kita perbaiki drainasenya, normalisasinya, sumur resapan."

"Kalau di hulu tidak diselesaikan, itu tidak membantu," tukasnya. (TribunWow.com)