Vaksin Covid

Soal Ada Warga Menolak Vaksin, Anies Baswedan: Sekarang Masih Sedikit, yang Mau Saja yang Divaksin

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Ahmad Riza Patria, dalam konferensi pers penerapan kembali masa PSBB pada Rabu (9/9/2020). Terbaru, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berbicara sanksi bagi warga yang menolak vaksinasi Covid-19, Kamis (18/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berbicara sanksi bagi warga yang menolak vaksinasi Covid-19.

Menurutnya saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan sanksi.

Pasalnya kata dia, dosis vaksin masih terbatas.

Bahkan belum sebanding dengan jumlah warga di ibu kota.

Baca juga: Apakah Orang yang Sudah Dapat Vaksin Tetap Bisa Terkena Corona? Waspada Virus Varian Baru

"Saat ini jumlah vaksinnya saja masih terbatas. Jangankan yang mau dan tidak mau, wong vaksinnya saja terbatas," ucap Anies kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).

Ia mengatakan pembicaraan mengenai sanksi baru bisa didiskusikan jika ketersediaan dosis vaksin sudah memenuhi lebih dari kebutuhan.

Sehingga kata dia, untuk saat ini lebih baik memberikan vaksin kepada mereka yang mau menerimanya.

"Kita ngomong begitu kalau vaksinnya sudah lebih banyak dari jumlah penduduknya. Sekarang vaksinnya masih sedikit kok yang mau aja yang divaksin, gampang kan," jelas dia.

"Ngobrolnya nanti kalau sudah vaksinnya lebih banyak dari pada jumlah penduduk," pungkas Anies.

Pemerintah Targetkan Ratusan Juta Vaksin Tiba 2021

Di sisi lain, Jubir Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan pemerintah terus mengupayakan vaksin Covid-19 yang dipesan melalui jalur bilateral maupun multirateral bisa tiba pada 2021.

Ia mengatakan ada 81 juta dosis vaksin yang dijadwalkan tiba pada 2022.

Percepatan kedatangan jutaan vaksin di Indonesia ini diharapkan mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan rampung selama 12 bulan.

Baca juga: Apakah Pasien Kanker Bisa Mendapat Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

"Kita masih punya pekerjaan rumah ini bagaimana sekitar 81 juta dosis vaksin yang masih akan kita terima pada triwulan kedua 2022 sebisa mungkin kita geser priode sampai dengan Desember 2021," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (18/2/2021).

Nadia memaparkan, sekitar 120 juta dosis vaksin asal Sinovac direncanakan semula tiba Januari 2022.

Tetapi telah bergeser sehingga sampai di tanah air Desember 2021.

"Lalu vaksin Novavax ini 50 juta dosis tetapi kembali baru kita bisa terima di bulan Juni 2021," ucapnya.

Sementara, vaksin dari skema multirateral Covax diperkirakan sekitar bulan April tetap mendapatkan informasi terbaru untuk Covax dapat diterima di akhir Februari atau Maret.

"Dengan jumlah dosis antara 2,5 juta sampai 5 juta dosis saat ini masih sedang dalam proses negosiasi untuk pengiriman tahap pertama ini," jelas dia.

 Kemudian dari Astrazeneca walaupun sudah confirm tetapi pengiriman masih Juli 2021

"Sesuai ketersediaan vaksin tentunya kita ada dua ada secara garis besar ada dua periode pemberian vaksinasi yang pertama adalah untuk tenaga kesehatan bersama lansia serta petugas pelayanan publik dan masyarakat umum," tutur Nadia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sanksi Bagi Penolak Vaksin, Anies: Ngobrolnya Nanti Aja Kalau Jumlah Vaksin Udah Banyak, dan Pemerintah Targetkan Ratusan Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia 2021