Terkini Nasional

Bahas soal Investasi, Mendag Muhammad Lutfi: Pusing Saya Jadi Menteri kalau Presiden Mengerti Semua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam diskusi virtual bersama redaksi Tribunnews dan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok yang sangat detail masalah melihat angka.

Hal itu disampaikan Muhammad Lutfi dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).

Mulanya, Muhammad Lutfi diketahui pernah jadi Menteri Perdagangan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di 2014 dan Presiden Jokowi mulai 2020.

Baca juga: Tak Setuju Sanksi Penolak Vaksinasi Covid-19, Epidemiolog: Sementara 3T Tidak Dilakukan Optimal

Lutfi mengungkapkan, dua kepala negara yang pernah dan masih jadi pemimpinnya adalah sosok spesial dengan lebih banyak catatan untuk Presiden Jokowi.

"Dua-duanya ini orang yang spesial, tapi yang sama Pak Jokowi, dia ini orang yang detail. Sangat detail masalah harga, kadang kita mesti cek apa yang kita kerjakan ini punya orientasi benar," ujarnya dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).

Lihat videonya:

Menurut Lutfi, Presiden Jokowi mempunyai penguasaan, terutama angka-angka yang luar biasa, sehingga membuat dirinya harus teliti.

"Jadi, ini yang membuat saya harus terus bisa berpijak di mana bumi dijunjung karena kalau tidak saya kalah presentasinya. Saya terus terang saja, Pak Jokowi orang tegas, saya tahun 2016 pernah menghadap beliau sebagai pengusaha," katanya.

Baca juga: Viral Kisah Gadis Bisa Bertemu Kembali dengan Ayahnya Lewat TikTok, 16 Tahun Terpisah

Waktu itu, lanjut dia, Jokowi menanyakan terkait banyaknya jumlah peraturan yang menghambat investasi di Indonesia, terutama di daerah.

"Jadi, waktu beliau cerita, beliau tanya 'tahu tidak Pak Lutfi berapa peraturan yang menghambat invetasi?', terus saya menyebutkan 'tiga ribu'. Pak Jokowi bilang 'oh bukan, itu adalah peraturan daerah yang hambat investasi', lalu beliau bilang 'ini ada 700 Undang-undang yang menggangu', makanya itu keluar Omnibus Law," tutur Lutfi.

Selain Jokowi sudah bicara tahun 2016 bagaimana banyaknya peraturan perundang-undangan yang mengganggu jalannya usaha, juga sangat detil melihat angka

"Beliau itu masalah angka hafal, itu waktu ke waduk di Jatigede yang dari zaman Sukarno dibicarakan, beliau bisa hapal jumlah kepala keluarga di sana dan itu akan diberesin. Itu saya waktu keluar dari Istana Negara itu dalam hati saya pusing jadi menterinya ya kalau Presiden-nya mengerti semua," ujarnya.

Baca juga: Menangis Terisak, Ayah yang Tega Aniaya Anaknya di Bandung Menyesal: Saya Sayang sama Dia

Cara Berbisnis Agar Laris Manis saat Pandemi Covid-19

Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi memberikan bocoran terkait cara berbisnis agar laris manis saat pandemi Covid-19.

Sebagai mantan pengurus di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), dia menyarankan gunakan sistem digital.

"Kalau saya terus terang, semua yang berbasis digital ini akan menjadi suatu terobosan luar biasa. Kalau saya membaca bagaimana Gojek pada 2017 jual martabak di Jakarta Rp 500 miliar setahun," ujarnya dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).

Menurut dia, pedagang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih sedikit yang terjun ke platform digital, sehingga pendapatan bisa sangat besar.

"Saya tanya sekarang, berapa tukang martabak yang jualan di Gojek? Paling 200 pedagang, kalau 200 pedagang dibagi Rp 500 miliar ini jangan-jangan pendapatan per bulannya jauh lebih tinggi daripada menteri," katanya.

Cuma masalahnya adalah karena ini era kolaborasi, maka pedagang mesti jual martabak yang enak jika tidak mau ditinggal pelanggan.

"Kalau tidak enak pasti tidak laku karena ini kolaborasi, ini adalah era baru. Bisa dibayangkan juga, sekarang ada di Bintaro jual pisang madu, penjualannya Rp 150 juta per hari, kalau Rp 150 juta itu pisangnya Rp 50 juta atau Rp 20 juta, ongkos pisangnya satu hari itu berapa truk?" katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul M Lutfi Pernah Jadi Mendag Era Presiden SBY dan Kini Menteri Era Jokowi: Dua-duanya Spesial