Vaksin Covid

KADIN Pastikan Vaksin Mandiri Tak Ganggu Program Vaksinasi Covid-19 Gratis: Bisa Beriringan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum KADIN Rosan P Roeslani menjelaskan soal program vaksinasi mandiri Covid-19, dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompastv, Jumat (12/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Dalam konferensi pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan mengawal proses pelaksanaan vaksinasi mandiri Covid-19.

Program vaksinasi mandiri yang dikenal dengan nama vaksin gotong royong rencananya akan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha kepada para karyawan mereka.

Ketua Umum KADIN Rosan P Roeslani menegaskan, vaksinasi mandiri tidak akan mengganggu atau memperlambat program vaksin gratis, yang sampai saat ini masih terus dilakukan oleh pemerintah.

Vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (YouTube Kementerian Kesehatan RI)

Baca juga: Apakah Orang yang Sudah Menerima Vaksin Masih Bisa Terkena Covid-19? Waspada soal Virus Varian Baru

Hal tersebut disampaikan oleh Rosan dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompastv, Jumat (12/2/2021).

Rosan mengatakan, para penerima vaksin mandiri yakni para karyawan perusahaan, tetap akan memeroleh vaksin tersebut secara gratis.

"Walaupun perusahaan membeli, tapi ini untuk para pekerja kita, para karyawan kita itu tetap gratis," ujar Rosan.

Rosan mengatakan, program vaksinasi mandiri dapat berjalan beriringan dengan program vaksin gratis pemerintah.

Ia mengatakan, produsen vaksin Covid-19 memiliki jatah yang berbeda untuk pemerintah dan swasta.

"Semua bisa berjalan bersamaan, beriringan tanpa mengurangi hak satu dengan yang lain," jelas Rosan.

Rosan menyampaikan, pihak KADIN telah menghubungi sejumlah produsen vaksin langsung tanpa melewati pemerintah, seperti AstraZeneca, Modena hingga Sputnik.

Ia mengatakan, Sputnik telah mengirimkan surat tertulis kepada KADIN yang menawarkan KADIN butuh berapa vaksin Covid-19.

"Sputnik sudah merespons secara tertulis," papar Rosan.

Program Vaksinasi Semakin Cepat

Sebelumnya diberitakan, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, program vaksinasi Covid-19 ini akan terus berjalan semakin cepat dari waktu ke waktu.

Kendati demikian ia menegaskan sampai saat ini masih belum tercipta herd immunity atau kekebalan komunitas.

Herd immunity diketahui menjadi target dari program vaksinasi Covid-19 untuk membatasi penyebaran pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Prof. Wiku saat memantau vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (4/2/2021), Prof. Wiku mengatakan, sampai saat ini program vaksinasi berjalan baik meskipun perencanaannya dilakukan secara singkat.

"Jadi masyarkat bisa melihat bahwa program ini relatif persiapannya cepat," kata dia.

"Jadi tidak ada waktu memang kita untuk berlama-lama dalam perencanaan."

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito memantau vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (YouTube Kementerian Kesehatan RI)

Seiring berjalannya waktu, Prof. Wiku mengatakan, program vaksinasi Covid-19 akan terus berjalan semakin cepat.

"Tentunya kecepatan vaksinasi dan proses yang aman dan terkendali itu tentunya dari waktu ke waktu akan terus meningkat," kata dia.

Terkait target herd immunity, Prof. Wiku tegas menyampaikan sampai saat ini masih belum tercipta kekebalan komunitas.

"Proses untuk membentuk herd immunity tentunya belum," kata Prof. Wiku.

"Karena memerlukan jumlah cukup banyak yang tervaksinasi, baru herd immunity itu terjadi."

"Tapi proses bertahap herd immunity memang dimulai dari vaksinasi pertama sampai dengan nanti sekitar 70 persen warga Indonesia bisa tervaksinasi dengan baik," pungkasnya.

Baca juga: Covid-19 Diperkirakan akan Bertahan dalam Jangka Waktu yang Panjang meski Vaksin Telah Diluncurkan

Kapan Bisa Normal?

Selanjutnya, Prof. Wiku menjawab kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas normal.

Prof. Wiku menegaskan, setelah menerima vaksin Sinovac, para nakes belum bisa beraktivitas normal kembali.

Mereka tetap harus menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya meminimalisir terpapar Covid-19.

"Proses vaksinasi ini adalah salah satu cara kita untuk bisa terlindung dari Covid-19," kata Prof. Wiku.

"Tapi tetap harus menjalankan protokol kesehatan."

Prof. Wiku menyampaikan, apabila herd immunity atau kekebalan komunal telah tercapai, maka secara perlahan, kasus Covid-19 akan hilang.

"Proteksi ini akan muncul secara kolektif apabila herd immunity secara komplit terbentuk dan nantinya kasusnya mulai hilang," kata dia.

"Jadi sementara belum hilang kasusnya, maka semua harus menjalankan protokol kesehatan ketat," terang Prof. Wiku.

Ia mengingatkan bahwa orang-orang ynag divaksin masih bisa terpapar Covid-19.

Hal tersebut akan berubah ketika herd immunity berhasil dicapai.

Baca juga: Aturan Vaksin Covid-19 untuk Lansia, Berikut Sejumlah Hal yang akan Ditanyakan saat Screening

Simak videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)