TRIBUNWOW.COM - Perusahaan farmasi asal China, Sinovac, mengumumkan data uji coba klinis terhadap vaksin Covid-19, Jumat (5/2/2021).
Dilansir TribunWow.com dari Reuters, uji coba klinis tersebut dilakukan di Brazil dan Turki.
Hasilnya vaksin buatan Sinovac mampu mencegah gejala Covid-19 memburuk sehingga tak harus dirawat atau bahkan menyebabkan kematian.
Baca juga: Penjelasan Kadinkes Cilacap soal Nakes yang Meninggal seusai Divaksin: Diagnosa Sementara karena DSS
Sebanyak 12.396 orang telibat dalam percobaan vaksin ini.
Data menunjukkan vaksin tersebut 100 persen efektif mencegah penderita Covid-19 harus dirawat di rumah sakit atau berujung pada kematian.
Vaksin ini juga efektif 83,7 persen membantu mencegah seseorang yang terpapar Virus Corona mengalami gejala berat dan membutuhkan perawatan medis.
Namun, hanya sebanyak 50,65 persen vaksin ini terbukti mencegah seseorang tertular Virus Corona.
Uji coba klinis kemudian dievaluasi, terutama terkait efikasinya setelah dua kali dosis disuntikkan dalam rentang waktu 14 hari.
Uji coba dilakukan terhadap masyarakat umum dan tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.
Baca juga: Presiden Perancis Macron Peringatkan Risiko Vaksin Covid-19 Buatan China, Soroti Efektivitas Sinovac
Di Turki uji coba dilakukan dalah dua tahap, yakni untuk tenaga medis dan masyarakat umum.
Ditemukan hasil tingkat keampuhan (efikasi) untuk mencegah gejala pada penyakit menular sebesar 91,25 persen berdasarkan 29 kasus.
Sementara itu, peneliti Brazil melaporkan hasil sementara uji coba vaksin menunjukkan angka efikasi hanya sebesar 50,4 persen.
Diketahui tingkat efikasi vaksin menjadi pertimbangan banyak negara yang sedang melakukan uji coba vaksin, terutama terkait keampuhannya menangkal varian baru Virus Corona.
Sebagai perbandingan, perusahaan pembuat vaksin lainnya Pfizer Inc bekerja sama dengan BioNTech dan Moderna membuktikan tingkat efektivitas mencapai 95 persen dalam mencegah Covid-19 saat uji klinis.
Uji klinis dilakukan di Amerika Serikat (AS) sebelum muncul kabar ada varian baru Virus Corona.
Presiden Perancis Macron Peringatkan Risiko Vaksin Covid-19 Buatan China
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengingatkan minimnya informasi tentang vaksin Covid-19 buatan China.
Dilansir TribunWow.com dari SCMP, ia menyinggung kemungkinan kurangnya efektivitas vaksin justru akan membuat varian baru Virus Corona.
Macron menyebut keberhasilan diplomatik China dalam mendistribusikan vaksin buatannya ke berbagai negara dikhawatirkan akan menyinggung para pemimpin negara-negara Barat.
Baca juga: 17 Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Divaksin Covid-19 Sinovac, Penderita Ginjal hingga Jantung
Ia juga mengingatkan efikasi vaksin buatan Sinopharma, yakni Sinovac, belum dapat diketahui.
Macron mempertanyakan tidak adanya informasi absolut yang dipublikasikan terhadap uji klinis.
"Artinya dalam jangka waktu singkat hingga panjang belum dapat dipastikan apakah vaksin ini dapat mengatasi varian baru (Virus Corona). Jika tidak, maka vaksin ini sama sekali tidak akan menyelesaikan situasi (pandemi)," kata Macron, Kamis (4/2/2021).
Peringatan Macron itu muncul sehari setelah Direktur Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mendesak Rusia dan China mempublikasikan data tentang vaksin buatan mereka, jika ingin diizinkan untuk beredar di Uni Eropa.
Sementara itu, pekan lalu Macorn juga menyampaikan keraguannya tentang vaksin buatan kerja sama Inggris-Swedia, yakni AstraZeneca.
Baca juga: Tanya Jawab Seputar Vaksin Covid-19 di Indonesia, dari Distribusi, Keamanan, hingga Keampuhannya
Macron menyebutkan vaksin AstraZeneca tampaknya tidak efektif untuk kalangan lanjut usia (lansia), yakni 65 tahun ke atas.
Di sisi lain pihak Eropa juga menyatakan AstraZeneca aman bagi orang dewasa dengan berbagai usia.
Ada kekhawatiran di Perancis setelah perusahaan farmasi terkenal di negara tersebut, Sanofi, mengembangkan pengembangan vaksin di Institut Pasteur.
Diketahui banyak negara kini berlomba-lomba mencari vaksin Covid-19.
Baik melalui upaya diplomasi maupun mengembangkan penelitian sendiri.
Negara-negara yang sudah menggunakan vaksin buatan Sinopharm adalah Hungaria, Serbia, dan Indonesia.
China juga berinisiatif mengirim atau menjual vaksin buatan mereka untuk Pakistan, Turki, Uni Emirat Arab, sampai negara-negara Afrika Barat. (TribunWow.com/Brigitta)