Isu Kudeta Partai Demokrat

Tanya Ruhut Siapa yang Tak Betah dengan AHY, Herman Sebut Kader Demokrat yang ke Jakarta Dijebak

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Membantah pernyataan Ruhut Sitompul (kiri), Herman Khaeron (kanan) menegaskan 100 persen DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia semuanya mendukung AHY. Ditayangkan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Jumat (5/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Eks kader Demokrat Ruhut Sitompul mengakui ada DPC hingga DPP Partai Demokrat curhat kepadanya soal ketidakpuasan dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menanggapi pernyataan Ruhut, Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron tegas membantah.

Ia juga menjelakan bahwa pada DPD dan DPC Demokrat yang diundang ke Jakarta dan bertemu dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, semuanya dijebak.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Status Darmizal Terbongkar, Ketua Relawan Jokowi tapi Masih Kader Demokrat, Andi Mallarangeng Kaget

Hal itu dinyatakan oleh Herman dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Jumat (5/2/2021).

Herman menanyakan siapa DPD hingga DPP yang dimaksud oleh Ruhut.

Dirinya juga menjelaskan bahwa DPD dan DPC Demokrat seluruh Indonesia sudah 100 persen menyatakan dukungan mendukung AHY.

"Seluruhnya sudah menyampaikannya di media sosial dan media konvensional," kata Herman.

Kendati demikian, Herman tak menutupi kemungkinan ada kader yang bukan DPD maupun DPC curhat mengadu ke Ruhut.

"Kalaupun ada yang mengadu mungkin wajar karena Bang Ruhut juga orang yang dulu tempat mengadu dan pergaulannya bagus Bang Ruhut," ujar Herman.

"Kami menghormati jika ada yang tidak suka."

Selanjutnya Herman mengungkit kedatangan para DPD dan DPC ke Jakarta yang ia sebut dijebak.

"Mereka ke Jakarta itu diundang atas nama DPP dan bahkan diundang ada atas nama bantuan untuk bencana," kata Herman.

"Oleh karenanya mereka datang dan kemudian merasa aneh."

Herman bercerita, para DPD dan DPC Demokrat yang datang ke Ibu Kota sudah merasakan hal janggal karena datang ke tempat yang lain dari undangan.

"Kader yang kemudian sudah terperangkap di dalam jebakan itu, pada akhirnya mengadu kepada DPP," paparnya.

Herman juga mengungkit adanya janji diberikan imbalan uang kepada DPD dan DPC yang diundang ke Jakarta pada waktu itu.

"Menjanjikan imbalan, ada uang yang akan diberikan," katanya.

Baca juga: Protes Kudeta Demokrat Disebut Orba, Ruhut Sitompul: Andi Mallarangeng Bisa Dituntut Marzuki Alie

Ruhut Ngaku Dicurhati Kader Demokrat

Pada segmen sebelumnya, mantan kader Demokrat Ruhut Sitompul menceritakan bagaimana dirinya banyak menerima curhat dari kader-kader Demokrat.

Isi curhatan itu di antaranya adalah berisi permintaan agar ia bersedia membujuk Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Selain curhat kepada dirinya, Ruhut membenarkan adanya kader-kader Demokrat yang datang ke Moeldoko.

"Dari mereka ada yang mengatakan kepada saya, 'Bang, abang ikut dong bantu supaya Pak Moeldoko mau', begitu," kata Ruhut mengutip perkataan seorang kader Demokrat kepadanya.

Ruhut membantah hal ini disebut kudeta, karena keinginan para kader adalah mengadakan kongres luar biasa (KLB).

"Jadi KLB bukan kudeta, enggak ada kudeta-kudeta," kata dia.

Meskipun mendapat curhatan seperti itu, Ruhut mengaku saat itu dirinya menolak.

Ia menolak karena bukan lagi menjadi bagian dari Partai Demokrat.

"Saya sekarang bukan kader Demokrat," kata Ruhut.

Ruhut bercerita, curhatan kader Demokrat datang dari berbagai level, mulai dari kota hingga pusat.

"Baik di tingkat kabupaten kota, tingkat provinsi, begitu juga kawan-kawan di DPP-nya ada yang ngomong begitu sama saya," ungkapnya.

Beberapa di antaranya adalah mereka yang pernah disinggung oleh AHY.

Baca juga: Sosok Darmizal Mengaku Aktor Pertemuan Moeldoko dengan Kader Demokrat di Hotel Aston, Begini Katanya

Simak video selengkapnya mulai menit ke-8.00:

Moeldoko: Intinya Aku Diajak

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko kembali buka suara soal isu mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat secara paksa.

Awalnya ia mengaku ada sejumlah eks kader Demokrat yang bertamu ke rumahnya.

Namun pihak Demokrat mengatakan lokasi pertemuan sebenarnya terjadi di Hotel Aston Rasuna, Jakarta.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Moeldoko mengakui memang ada pertemuan di hotel-hotel.

Hal itu diakui Moeldoko saat konferensi pers di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (3/2/2021).

"Beberapa kali loh masanya. Ya ada di hotel ada di mana-mana. Engga terlalu penting lah," kata Moeldoko.

Moeldoko menegaskan pada pertemuan-pertemuan itu dirinya bukanlah pihak yang mengundang.

"Intinya aku datang diajak ketemu wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," katanya.

Mantan Panglima TNI itu merasa tidak ada yang aneh soal adanya pertemuan di hotel.

"Jadi apa yang salah? apa mau pertemuan di mana hak saya. ngapain ikut campur? gitu," katanya.

Terkait sejumlah nama yang diungkit oleh pihak Demokrat seperti Johny Allen hingga Nazarudin, Moeldoko mengaku tidak tahu.

"Saya enggak peduli itu siapa, wong saya itu hanya datang, ngobrol saja," katanya. (TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Moeldoko Akui Pertemuannya dengan Anggota dan Eks Anggota Demokrat Berlangsung di Hotel dan Rumah