TRIBUNWOW.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi sorotan publik seusai dituding oleh Partai Demokrat ingin mengambil kekuasaan partai berlambang mercy itu dari tangan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Moeldoko bahkan dikabarkan pernah dinasihati oleh seorang petinggi Demokrat untuk menemui langsung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika memang ingin dicalonkan menjadi presiden melalui Demokrat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dalam acara Dua Sisi tvOne, Kamis (4/2/2021) malam.
Baca juga: Debat Andi Mallarangeng soal Isu Kudeta Demokrat, Darmizal Sebut Tak Bicarakan KLB: Saya Menyaksikan
Andi menyampaikan, pertemuan tidak hanya terjadi di Hotel Aston Rasuna Jakarta.
Namun, terdapat juga pertemuan kedua yang hanya dihadiri oleh tiga tokoh.
"Ada lagi pertemuan bertiga saja dengan salah satu petinggi Partai Demokrat," kata Andi.
Ketiga tokoh itu Johny Allen, Moeldoko, dan satu petinggi Partai Demokrat.
Andi enggan mengungkapkan siapa nama petinggi Demokrat tersebut.
"Masih aktif, menduduki salah satu jabatan tinggi di Partai Demokrat," ujarnya membocorkan sedikit ciri-ciri yang bersangkutan.
"Bertiga itu, bicaranya soal itu (KLB)," kata Andi.
Andi lalu mengutip sebuah pembicaraan di mana Moeldoko pada pertemuan bertiga itu disarankan untuk menemui langsung SBY jika ingin diusung menjadi capres dari Partai Demokrat.
"Bahkan ditanyakan, ketika bicara tentang KLB, Pak Moeldoko ditanyakan oleh kawan kami itu, 'Pak Moeldoko kenapa kalau bicara soal calon presiden, kenapa tidak datang baik-baik ke Pak SBY, minta untuk dicalonkan oleh Partai Demokrat, kalau KLB ini merusak partai'," kata Andi.
Andi lalu menyampaikan agar Moeldoko diundang ke acara talkshow tersebut supaya bisa langsung memberikan penjelasan.
"Lain kali panggil Pak Moeldoko di sini," tuturnya.
Baca juga: Pertemukan Moeldoko dengan Kader Demokrat, Darmizal Jawab soal Isu Kudeta Partai: Itu Lebay
Demokrat Ini Lagi Seksi
Sebelumnya diberitakan, Andi pernah membicarakan mengapa Partai Demokrat hendak diambil alih oleh pihak tertentu.
Andi menganggap saat ini Partai Demokrat tengah seksi sehingga ada pihak yang ingin mengambil alih.
Andi menyebut Partai Demokrat sedang seksi lantaran kini partai tersebut memiliki popularitas yang cukup baik berdasarkan data dari lembaga-lembaga polling.
Pernyataan itu disampaikan Andi dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Rabu (3/2/2021).
Mulanya Andi menjawab soal isu Partai Demokrat menjadi partai dinasti.
Ia tegas menyatakan Partai Demokrat bukanlah partai dinasti.
Andi lalu mengungkit nama-nama tokoh yang pernah menjadi Ketum Demokrat, mulai dari Subur Budhisantoso, Hadi Utomo, Anas Urbaningrum, hingga kini dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Bahwa sekarang kader terbaik itu namanya AHY, Agus Harimurti Yudhoyono," kata Andi.
Andi juga mengungkit soal popularitas AHY adalah yang tertinggi dibandingkan kader Demokrat yang lain.
Kemudian Andi baru membahas soal tingkat popularitas Partai Demokrat.
"Sekarang ini polling Partai Demokrat lumayan, semua lembaga polling mengatakan 11-12 persen," kata Andi.
"Jadi Demokrat ini lagi seksi mau diambil alih."
Ia lalu menyinggung soal aksi Moeldoko yang dituding ingin mengambil alih kekuasaan Demokrat dari AHY.
"Pak Moeldoko itu seingat saya di Hanura kalau tidak salah," kata Andi.
"Kok tiba-tiba mau jadi Ketua Umum di Partai Demokrat, mestinya ambisi Beliau jadi Ketua Umum di Hanura."
"Makannya Demokrat lagi seksi," ujar Andi.
Moeldoko sendiri sudah menyatakan diri mundur dari Partai Hanura karena ingin konsentrasi mengemban amanah sebagai Kepala KSP.
Baca juga: Disebut Berkalimat Sangat Santun, Herman Khaeron Beberkan Isi Surat AHY ke Jokowi: Hanya Menanyakan
Simak video selengkapnya mulai menit ke-5.00:
(TribunWow.com/Anung)