TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan mengaku masih ada yang disesalkan terkait tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Dilansir TribunWow.com, Haikal Hassan mengatakan pemerintah maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan ungkapan duka cita atau belasungkawa kepada keluarga korban.
Hal itu disampaikan dalam tayangan YouTube Akbar Faizal Uncensored, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Ungkit Masa Lalu, Haikal Hassan Ngaku Sempat Bela Jokowi saat Jadi Sorotan: Kenapa Lo Katain?
Baca juga: Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri, Refly Harun Ungkit Kasus Haikal Hassan: Diproses Saking Ekstremnya
"Ada satu yang sangat kita sesalkan, yang kita sesalkan adalah tidak ada ucapan belasungkawa dari pemerintah," ujar Haikal Hassan.
"Waktu itu pemerintah berkata 'ngapain bela sungkawa, orang dia penjahat kok'," imbuhnya.
Haikal Hassan mengatakan bahwa terlepas siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus penembakan di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, ada baiknya pemerintah menyampaikan belasungkawa.
Karena menurutnya, hal itu menunjukkan sikap kemanusiaan yang dimiliki oleh pemerintah.
"Penjahat atau tidak yang menentukan pengadilan, apakah pengadilan sudah menentukan atau belum? Kan belum ada," kata Haikal Hassan.
"Yang ada baru temuan Komnas HAM bawa telah terjadi pelanggaran HAM, juga kata hasil dari itu masing-masing bawa senjata, sehingga siapa yang duluan menembak, itu kita sama-sama tidak tahu," jelasnya.
Haikal Hassan menyebut pemerintah benar-benar tidak memperdulikan kondisi yang dialami oleh keluarga korban.
Pasalnya, selain tidak adanya ucapan belasungkawa, pemerintah tidak juga memberikan santunan dalam bentuk apapun.
Baca juga: Ungkit Kasus Munir, Refly Harun Harap Listyo Sigit Bongkar Penembakan 6 Laskar FPI: Jauh Lebih Mudah
"Tapi boleh dong kita mengajukan ungkapan belasungkawa, boleh dong ini keluarga korban diberi santunan. Kalau pendapat saya sih, enggak ada salahnya memberikan santunan dari negara," sarannya.
"Ini tidak menunjukkan negara salah atau benar, ini dari sisi kemanusiaan."
Lebih lanjut, Haikal Hassan mengaku menghormati semua hasil pemeriksaan dari pihak yang berwenang, baik dari kepolisian maupun dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Ia hanya berharap kepada siapapun pihak yang dinyatakan bersalah maka harusnya menyampaikan permintaan maaf.
"Ternyata menurut Komnas HAM ini ada pelanggaran HAM ya yang bersalah itu minta maaf, sehingga masyarakat 'oh ini reda'," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 36.50:
Tegaskan Bukan Anggota FPI
Dalam kesempatan sama, Haikal Hassan menegaskan bahwa dirinya bukanlah anggota Front Pembela Islam (FPI) maupun Front Persatuan Islam (FPI).
Oleh karenanya, Haikal Hassan meluruskan soal adanya sebutan pentolan FPI yang disematkan kepada dirinya.
Haikal Hassan mengatakan bahwa hubungannya dengan Imam Besar Muhammad Rizieq Shihab adalah sebagai sekjen HRS bukan sebagai anggota FPI.
Meski bukan anggota FPI, ia mengaku tahu banyak soal Rizieq Shihab maupun organisasinya itu sendiri.
Sehingga diakuinya dirinya sering dimintai keterangan menyangkut Rizieq Shihab dan FPI.
Baca juga: Sehari Sebelum AHY Umumkan Gerakan Kudeta Demokrat, SBY: Banyak Cara Berpolitik yang Bermoral
"Saya garis bawahi saya bukan anggota FPI. Banyak orang menyangka pentolan, meskipun adalah sekretaris HRS Center," ujar Haikal Hassan.
"Jadi saya sering dipanggil sebagai narasumber dalam urusan seperti itu (FPI), sehingga orang melabelkan saya pentolan FPI," jelasnya.
"Padahal bukan sama sekali."
Pengakuan dari Haikal Hassan tersebut sempat membuat Akbar Faizal terkaget dan tidak menyangka.
Pasalnya, Haikal Hassan disebut memiliki kesan yang begitu dekat dengan FPI dan juga Rizieq Shihab tentunya.
Haikal Hassan lalu menjelaskan alasan dirinya menjabat sebagai sekjen HRS meskipun bukan orang FPI.
Dikatakannya bahwa hal itu karena semata-mata adanya kedekatan secara pribadi dengan Rizieq Shihab.
"Yang betul adalah pada waktu HRS Center dibentuk, karena kedekatan saya secara pribadi dengan Habib Rizieq, maka secara ditunjuk oleh Dokter Abdul Chair 'udah sekjennya Haikal saja', sebab komunikasi saya lancar sama Beliau," ungkapnya.
Lebih lanjut, terkait keberadaan HRS Center, Haikal Hassan mengakui tidak ada wujud fisiknya.
Dan menurutnya pembangunan kantor HRS Center masih dalam tahap rencana.
"Dan HRS Center enggak ada wujudnya, enggak ada kantornya. Sorry saya buka-bukaan. Isinya cuman Abdul Chair sama saya doang pad waktu itu," kata Haikal Hassan.
"Rencananya kita mau bentuk, tapi sampai sekarang belum jadi," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)