TRIBUNWOW.COM - Begitu miris melihat jenazah almarhum Gede Seni dipulangkan dari RSUD Buleleng dengan memakai mobil pikap.
Kejadian itu lantas mendapatkan perhatian hingga viral di sosial media, Minggu (24/1/2021).
Bukan tanpa alasan, sang istri Ketut Suryani (35) mengaku tidak memiliki biaya untuk menyewa mobil ambulans.
Baca juga: Saksikan Jenazah Pasien Covid-19, Anies Ingatkan soal Kematian dan Kehilangan: Virus Itu Bukan Fiksi
Baca juga: Suasana Haru Pemakaman Yumna dan 4 Jenazah Korban Sriwijaya Air, Dikubur Dalam Satu Liang Lahat
Dikutip TribunWow.com dari TribunBali.com, Senin (25/1/2021), dirinya mengatakan bahwa biaya menyewa ambulans dari pihak rumah sakit adalah mencapai Rp 800 ribu.
"Yang ngurus jenazah suami saya di rumah sakit hanya mertua. Mereka tidak tahu mau minta bantuan ke siapa," ujar Ketut Suryani, saat ditemui di rumah duka, Minggu (24/1).
"Disamping itu biaya sewa mobil ambulans di RSUD cukup mahal, yaitu Rp 800 ribu. Kami tidak punya uang sebanyak itu,” jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa mobil pikap yang dipakaipun merupakan hasil pinjaman.
"Akhirnya ada komunitas yang mau membantu mereka, meminjamkan mobil pikapnya untuk mengantar jenazah sang suami ke rumah duka."
"Dengan adanya bantuan itu kami sudah sangat bersyukur, jenazah suami saya bisa cepat dibawa pulang ke rumah duka," terangnya.
Bahkan tidak hanya tidak sanggup membayar uang sewa ambulans, Suryani mengaku juga masih memiliki tanggungan utang kepada pihak rumah sakit sebesar Rp 17 juta.
Utang tersebut merupakan biaya perawatan almarhum suaminya di dua rumah sakit.
Baca juga: Anies Baswedan Minta Pusat Ambil Alih Penanganan Covid-19, Bima Arya: Saya Kurang Paham
Sementara itu dari pihak rumah sakit melalui Direktur Utama RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha tidak menolak adanya jenazah yang dipulangkan menggunakan mobil pikap.
Namun menurutnya, keputusan itu merupakan yang diambil oleh pihak keluarga.
Dan dikatakannya pihak rumah sakit memberikan izin lantaran berdasarkan keterangan keluarga menyebut akan memakai mobil jenis tertutup.
"Di bayangan saya, mobil carry itu tertutup, seperti bemo (angkot,red). Karena selama ini keluarga yang mau memulangkan jenazah menggunakan mobil pribadi itu banyak," kata Putu Arya.
Selain itu, Putu Arya menjelaskan bahwa persoalan membawa pulang jenazah menggunakan mobil pribadi sudah sering terjadi, khususnya di RSUD Buleleng.
Dirinya juga menambahkan dari pihak keluarga mengaku menerima dan tidak mempermasalahkan.
Yang disayangkan menurutnya lantaran kejadian itu menjadi viral sehingga banyak yang mempertanyakan.
"Pihak keluarga sih sebenarnya tidak mempermasalahkan. Tapi karena viral di sosial media, warganet merasa itu tidak pantas," ucapnya.
Baca juga: Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari setelah Divaksin Covid-19, Ini Kata Ahli Forensik
Lebih lanjut, Putu Arya membantah ketika pihak rumah sakit disebut tidak bersedia memfasilitasi.
Dikatakannya pihak rumah sakit sudah mencoba menawarkan untuk pemakaian mobil jenazah.
Sedangkan terkait pembayaran bisa dipikirkan belakangan termasuk dengan biaya perawatan yang juga belum terbayarkan.
Selain itu, dirinya mengaku juga sudah memberikan pemahaman bahwa jumlah utang tersebut bisa diputihkan jika memang keluarga tersebut terbukti tidak mampu.
"Almarhum memang tercatat sebagai pasien umum, karena tidak punya jaminan kesehatan."
"Tapi keluarga memilih menggunakan mobil itu (pikap,red) mungkin biar tidak ribet lagi, karena mungkin mobil itu yang ada, dan mereka tidak mempermasalahkan," tutupnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini diolah dari TribunBali.com dengan judul "Jenazah Suami Dibawa Pakai Pikap, Sang Istri Masih Utang Rp 17 Juta di RSUD Buleleng" dan" Jenazah Gede Seni Diangkut Pakai Mobil Pikap, Dirut RSUD Buleleng: Keluarga Tak Permasalahkan"