Terkini Nasional

Enggan Jawab saat Ditanya Kesediaan Divaksin Covid-19, Sudjiwo Tedjo: Bertentangan dengan Hak Asasi

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Sudjiwo Tedjo dalam saluran YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/2/2020).

TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo tak mau menjawab saat ditanya kesediaannya disuntik vaksin Covid-19. 

Ia bahkan punya alasan tersendiri yang bakal diutarakannya jika dipaksa menerima vaksin.

Ucapan Sudjiwo itu pun memancing tawa wartawan senior Karni Ilyas.

Hal itu terlihat dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1//2021).

Budayan Sudjiwo Tedjo dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (19/5/2020). (Youtube/Indonesia Lawyers Club)

Baca juga: Terdiam Ditanya Kebebasan Berpendapat, Sudjiwo Tedjo Ungkit Era Soeharto: Sekarang Enggak Berani Loh

Baca juga: Tinjau Kolong Jembatan yang Pernah Dikunjungi Risma, Anies Baswedan: Sekarang Lebih Bagus

Di umurnya yang sudah lebih dari 60 tahun, Karni Ilyas mengaku belum disuntik vaksin Covid-19.

Berbeda dengan Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo kini berada di umur yang seharusnya menerima vaksin.

"Belum, kan saya umur 60  (tahun) lebih, sehingga vaksin Sinovac ini belum boleh," kata Karni Ilyas.

"Karena baru diuji coba di bawah 60(tahun)."

"Mas Jiwo masih boleh pakai Sinovac."

"Saya 59, hampir enggak boleh sebetulnya," sahut Sudjiwo.

Lantas, Sudjiwo mengaku sudah berencana tak akan mau mengetahui atau berkomenter soal Covid-19.

Baca juga: Terakhir di ILC, Sudjiwo Tedjo Sampaikan Pesan dan Kesannya, Mengaku Rela Tak Dibayar

Ia memilih untuk menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan doa.

"Hampir enggak boleh tapi masih boleh," ucap Karni Ilyas.

"Tapi saya enggak tahu kapan atau mungkin enggak akan, saya akan ngomong akan stop baca, denger apa pun tentang Covid."

"Yang penting aku 3M dan aku happy, dan doa tolak bala dari Kiai Hasim Asy'ari itu."

Lebih lanjut, Karni Ilyas menanyakan kesediaan Sudjiwo disuntik vaksin Covid-19.

Namun, Sudjiwo tak menjawab.

Ia tampak diam sejenak hingga akhirnya terbahak.

"Mas Jiwo mau enggak pakai vaksin?," tanya Karni Ilyas.

"Aku itu Pak Karni, jarum suntik miring aja takut setengah mati," jawab Sudjiwo.

"Ini kan harus tegak, terus lihat ada polisi yang teriak-teriak, aku kan bukan militer."

"Aku enggak bisa jawab," sambungnya.

Namun, Karni Ilyas terus mencecar Sudjiwo.

Jika vaksin diwajibkan, Sudjiwo mengaku akan menggunakan pernyataan WHO sebagai alasan.

"Kalau diwajibkan?," tutur Karni Ilyas.

"Aku pakai screenshoot pernyataan WHO dilarang mewajibkan," jawab Sudjiwo.

"Ada kan, itu bertentangan dengan hak asasi."

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-12.00:

Tak Mau Komentar

Dalam kesempatan itu, sebelumnya Sudjiwo Tedjo sempat termenung saat ditanya soal penanganan Covid-19 di Indonesia.

Di hadapan wartawan senior Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo memilih tak banyak komentar.

Khususnya, saat ditanya soal vaksin Covid-19.

Baca juga: Sindir Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo: Kalau Enggak karena Pengaruh Luar Pasti Topiknya ILC soal FPI

Baca juga: Terakhir di ILC, Sudjiwo Tedjo Sampaikan Pesan dan Kesannya, Mengaku Rela Tak Dibayar

"Bagaimana melihat kita menangani Covid-19 selama ini?," tanya Karni Ilyas.

Tampak, Sudjiwo sempat termenung sembari memandangi wajah Karni Ilyas.

Ia pun mengaku sempat ingin tak mau tahu pemberitaan soal Covid-19.

"Saya tuh kadang sampai pada keputusan saya enggak komentar itu Pak Karni," jawab Sudjiwo.

"Karena kalau lihat medsos soal Covid, lihat media cetak, kadang-kadang sampai pada keputusan."

Meski belum sepenuhnya melakukan, Sudjiwo sudah berniat melakukan hal itu.

Menurut dia, yang terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan secara benar.

Baca juga: Sudjiwo Tedjo Ikut Tanggapi Pencopotan Baliho Rizieq Shihab oleh TNI: Silakan kalau Mau Memaki Aku

Baca juga: Coba Nilai Kemarahan Jokowi Nyata atau Hanya Drama, Sudjiwo Tejo: Tidak Bisa, walau Saya Guru Akting

"Tapi belum saya lakukan, enggak tahu nanti-nanti, aku enggak akan baca lagi berita soal Covid," kata Sudjiwo.

"Saya sampai gitu, yang penting aku 3M, yang penting aku happy."

"Kalau enggak gitu pusing."

Terkait hal itu, Sudjiwo lantas menyinggung pemberitaan soal kematian sejumlah warga di luar negeri seusai disuntik vaksin Covid-19.

Tak hanya itu, ia juga membahas obrolan Karni Ilyas dengan pengusaha Mardigu Wowiek.

"Sekarang mati di luar negeri 23 orang habis kena vaksin, bingung gitu," kata Sudjiwo.

"Saya pernah nonton acara Pak Karni sama Mardigu, yang waktu itu mengusulkan plasma."

Sudjiwo menyebut, usulan Karni Ilyas dan Mardigu soal donor plasma darah orang yang pernah terjangkit Covid-19 sangat masuk akal.

Karena itulah, wajar menurutnya kini donor plasma sudah mulai dilakukan.

"Plasma darah orang yang sudah positif supaya kalau dimasukin ke orang yang belum kena Covid tubuhnya bisa langsung membaca ini Covid langsung bisa ditolak," terang Sudjiwo.

"Waktu itu kalau enggak salah obrolan Bang Karni sama Mardigu, kenapa enggak digencarkan, apakah kita akan bergantung pada vaksin? Artinya industri farmasi kan."

"Sekarang terjawab ada plasma-plasma sudah mulai digencarkan, ada positifnya juga sih," tutupnya. (TribunWow.com)