Listyo Sigit Prabowo Calon Kapolri

Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri, Refly Harun Ungkit Kasus Haikal Hassan: Diproses Saking Ekstremnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto calon kapolri Listyo Sigit (kiri), dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun (kanan).

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun kembali mengungkit kasus mimpi yang menjerat Haikal Hassan.

Di balik penunjukkan Listyo Sigit sebagai calon kapolri, Refly Harun berharap kasus yang menimpa Haikal Hassan tak kembali terjadi.

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Kamis (21/1/2021).

Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan baru saja mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu(23/12/2020). (Channel YouTube Kompas TV)

Baca juga: Mahfud MD Beri Penekanan Khusus untuk Satu Janji Calon Kapolri Listyo Sigit: Ini Penting

Baca juga: Sosok di Balik Tim Ahli Perumus Naskah Visi Misi Listyo Sigit Prabowo, Berhasil Antar Jadi Kapolri

Mulanya, Refly membahas soal pernyataan Listyo Sigit dalam uji kelayakan calon kapolri, Rabu (20/1/2021).

Dalam uji kelayakan itu, Listyo Sigit bertekad tak akan membiarkan hukum tajam ke atas dan tumpul ke bawah.

"Persepsinya adalah kubu kiri di Jokowi, kubu kanan di Prabowo," kata Refly.

"Kubu kanan itu yang sekarang ini sedang merasa diperlakukan tidak adil."

Menurut Refly, kubu opisisi kini banyak menerima ketidakadilan.

Termasuk, Haikal Hassan yang dipolisikan karena mengaku memimpikan Rasul.

"Karena mereka gampang sekali diproses, sementara yang dekat dengan kekuasaan tidak mudah diproses," ucap Refly.

"Contohnya Haikal Hassan kemarin, perkara mimpi saja diproses saking ekstremnya."

"Padahal mimpi itu ruang kebebasan."

Baca juga: Sosok Polwan di Belakang Calon Kapolri saat Jalani Fit and Proper Test, Ternyata Bukan Lulusan Akpol

Baca juga: Haris Azhar Harap Rencana Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tak Sekedar Formalitas: Bukan Hanya Statement

Refly menganggap kasus yang menjerat Haikal Hassan sangat tak masuk akal.

Pasalnya, mimpi disebutnya bisa merugikan orang lain.

"Bayangkan, orang berpendapat baik secara lisan dan tulisan aja dijamin konstitusi," ujar Refly.

"Apalagi cuma mimpi, karena mimpi itu tidak merugikan siapa pun."

"Ketika orang menceritakan mimpi orang ya menerima ya terserah, ada yang percaya ada yang tidak."

"Dan tidak bisa ada orang mengklaim mimpi ini akan menyesatkan dan lain sebagainya," tambahnya.

Contoh lain yang disinggung Refly adalah soal penanganan para pelaku korupsi.

Ia pun membandingkan kasus korupsi sejumlah menteri dengan kontroversi kerumunan Rizieq Shihab.

"Contoh tajam dan tidak tajamnya itu bagaimana kita memerlakukan korupsi," jelas Refly.

"Kan yang sekarang korupsi orang dalam pemerintahan, yaitu korupsi di KKP dan korupsi di Kementerian Sosial."

"Itu semua kan dari partai pendukung pemerintah, jadi harusnya kuat ke sana."

"Jauh lebih membahayakan kasus bansos dan benur itu ketimbang kasus Habib Rizieq," tutupnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.15:

Pujian untuk Listyo Sigit 

Dalam kesempatan lain, sebelumnya Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan memuji-muji sosok calon kapolri, Listyo Sigit Prabowo.

Termasuk, soal tekad Sigit Prabowo mencegah tindak korupsi jika menjabat kapolri kelak.

Mulanya, Arteria menyinggung karakter Listyo Sigit yang dikenal dengan citra positif.

Baca juga: Sosok di Balik Tim Ahli Perumus Naskah Visi Misi Listyo Sigit Prabowo, Berhasil Antar Jadi Kapolri

Baca juga: Sosok Polwan di Belakang Calon Kapolri saat Jalani Fit and Proper Test, Ternyata Bukan Lulusan Akpol

Ia menyebut, banyak senior yang turut memuji sosok Listyo Sigit.

"Kalau Pak Sigit sebagai aset terbaik Polri, hampir semua pihak sepakat soal itu," ucap Arteria, dikutip dari kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Rabu (20/1/2021).

"Bahkan mantan-mantannya, kan kalau mau cek orang gampang, dari siapa tempat dia belajar, senior-seniornya."

"Kemudian bagaimana dia baik kepemimpinannya, tanya sama anak buahnya."

"Bagaimana dia baik berkawan, tanya sama teman seangkatan," tambahnya.

Arteria pun mengakui sosok Listyo Sigit banyak dikagumi.

Saat disinggung soal pemberantasan korupsi, Arteria lantas membongkar kehebatan Listyo Sigit.

Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Disarankan Segera Rangkul Sejumlah Jenderal, Haris Azhar: Itu Ada di Mabes

"Tiga hal itu kalau kita tanyakan semua itu sentimennya baik semua, tidak ada yang negatif," kata Arteria.

"Kembali ke isu yang ditanyakan, bagaimana kok programnya ke pencegahan."

"Justru itulah kehebatannya Pak Sigit."

Menurut Arteria, pencegahan korupsi lebih penting dilakukan.

Terutama, mengubah perilaku koruptif di pemerintahan.

"Kita tidak bisa jadi tukang sapu terus menerus," jelas Arteria.

"Tiap ada korupsi ditindak, lebih baik bagaimana kita mengubah perilaku menjadi tidak koruptif."

"Ini tugas semua elemen bangsa, di DPR, elemen hukum, siapa pun."

Meski mengutaman pencegahan, menurutnya, pemberantasan korupsi tetap akan dilakukan secara maksimal.

Karena itu, ia menyebut pencegahan dan pemberantasan korupsi akan diperkuat.

"Sekarang Polri punya wajah dan watak baru, bagaimana mengedepannya pencegahan," kata Arteria.

"Tapi pencegahannya pun bukan meminimalisir penindakan."

"Penindakan jalan terus sama hebatnya."

"Tapi pencegahan yang tadinya katanya tindak, tindak, tindak, dibuat sama kekuatannya," tutupnya. (TribunWow.com)