TRIBUNWOW.COM - Calon tunggal Kapolri, Listyo Sigit Prabowo menjalani fit and proper test bersama Komisi III DPR RI.
Jalannya fit and proper test itu disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (120/1/2021).
Sepanjang fit and proper test berlangsung, Listyo Sigit menjelaskan sejumlah visi dan misinya.
Baca juga: Ini Alasan Calon Kapolri Listyo Tak Ingin Polisi Lakukan Tilang saat Tugas di Lapangan: Tidak Perlu
Baca juga: 8 Komitmen Komjen Listyo Sigit sebagai Calon Kapolri: Usung PRESISI hingga Jaga Soliditas Internal
Satu di antaranya yakni menerapkan hukum secara adil.
"Kami ingin mengetahui secara langsung apa harapan masyarakat tentang Polri, bagaimana potret Polri di mata masyarakat," ujar Listyo.
Untuk mewujudkan visi misinya, Listyo mengaku sudah berdiskusi dengan sejumlah lapisan masyarakat.
Ia menyebut telah mendengar kritik dan harapan masyarakat terhadap Polri.
"Karena itu sebahgai kebijakan kami untuk nantinya kami mengambil langkah-langkah kebijakan terkait dengan program kerja pada saat kami ditunjuk dan diberikan amanah sebagai kapolri," jelas Listyo.
"Tentunya ada banyak hal yang kita dapat."
"Ada saran, ada masukan, ada kritik dan harapan tentang Polri ke depan."
Baca juga: 5 Catatan Penting ICJR untuk Calon Kapolri Listyo Sigit, Termasuk Lindungi Korban Kekerasan Seksual
Baca juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Usung Konsep Polri PRESISI: Kami Terbuka untuk Diawasi
Terkait hal itu, Listyo lantas menyinggung soal keadilan hukum.
Ia juga berniat memerbaiki kondisi Polri saat ini.
"Bagaimana untuk tetap menunjukkan rasa keadilan, menjadi organisasi yang transparan," jelas Listyo.
"Dan tentunya potret-potret lain tentang kondisi saat ini yang harus diperbaiki."
"Sebagai contoh, ke depan tidak boleh ada hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas."
Jika menjadi kapolri, Listyo bertekad tak akan membiarkan kasus nenek Minah kembali terulang.
Tak hanya itu, ia juga membahas soal konflik ibu dan anak yang saling melaporkan ke polisi.
"Tak boleh lagi ada kasus nenek Minah yang mencuri kakao kemudian diproses hukum karena untuk mewujudkan kepastian hukum," tutur Listyo.
"Tak boleh lagi ada seorang ibu yang laporkan anaknya kemudian ibunya diproses dan sekarang sedang berlangsung prosesnya dan akan masuk ke persidangan."
"Hal-hal ini ke depannya tak boleh terjadi lagi ataupun tentunya kasus lain yang mengusik rasa keadilan masyarakat," tukasnya.
Simak videonya berikut ini:
Bahas Arogansi PolisiĀ
Calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo blak-blakan menyorot apa saja masalah yang kini ada di tubuh Polri.
Hal itu diungkapkan Listyo saat mengikuti fit and proper test bersama Komisi III DPR RI pada Rabu (20/1/2021) pagi.
Dikutip dari YouTube DPR RI, Rabu (20/1/2021), Listyo menegaskan bahwa masalah itu menjadi perhatian serius baginya.
Baca juga: Jalani Fit and Proper Test, Komjen Listyo Sigit Datang ke Gedung DPR Didampingi Kapolri Idham Azis
Baca juga: Listyo Sigit: Hal-hal yang Memunculkan Interaksi dan Penyalahgunaan Wewenang akan Kami Diperbaiki
"Kritik berupa persepsi dan isu yang berkembang dan menyoroti kinerja Polri, tentunya harus menjadi perhatian serius," kata dia.
Pertama, Listyo menyoroti soal pelayanan Polri yang berbelit-belit yang dirasakan oleh sebagian masyarakat.
Kemudian, ia menyinggung soal perilaku pihak kepolisian yang dirasa arogan atau menggunakan kekerasan.
"Ucapan, sikap, dan perilaku anggota yang kasar ataupun arogan yang dirasakan oleh masyarakat," ujar Listyo.
Selanjutnya, Listyo menyoroti soal adanya pungutan liar (pungli) dalam sektor-sektor pelayanan di tubuh Polri.
"Adanya pungli di sektor-sektor pelayanan, kebiasaan suka-suka mencari kesalahan dan mengutamakan kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah," terang dia.
Lalu, Listyo menyinggung soal polisi yang terkesan tebang pilih dalam menangani kasus.
"Keberpihakkan dalam proses penanganan tindak pidana dan menampilkan perilaku-perilaku yang menimbulkan kebencian di masyarakat," terang dia.
Listyo: Kami Terbuka untuk Diawasi
Pada segmen selanjutnya, Listyo mengungkapkan rencananya untuk mengusung konsep PRESISI dalam tubuh Polri apabila menjabat menjadi Kapolri nanti.
Konsep PRESISI terdiri dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan.
Dikutip dari YouTube DPR RI, Rabu (20/1/2021), Listyo menyampaikan, satu per satu dari poin-poin yang terkandung dalam PRESISI.
Pertama adalah prediktif, Listyo menjelaskan, sebagai Kapolri nanti, dirinya akan mengimplementasikan predictive policing.
Predictive policing menurut penjelasan Listyo adalah mengedepankan kemampuan untuk memprediksi situasi dan kondisi yang menjadi isu permasalahan dan potensi gangguan KAMTIBMAS.
"Tindakan kepolisian akan lebih tepat dan mampu menyelesaikan permasalahan secara tuntas," ujar dia.
Berlanjut ke poin responsibilitas, Listyo mengungkit soal rasa tanggung jawab para anggota Polri yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, dan perilaku.
"Menjamin kepentingan dan harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan," terangnya.
Terakhir adalah transparansi berkeadilan. Listyo menegaskan jika dirinya menjabat sebagai Kapolri nanti, Polri akan bersedia terbuka untuk diawasi secara transparan.
"Realisasi dari prinsip cara berpikir dan sistem yang terbuka, akuntabel, humanis," kata Listyo.
"Kami terbuka untuk diawasi, sehingga pelaksanaan tugas-tugas kepolisian akan dapat menjamin keamanan dan rasa keadilan masyarakat," sambungnya. (TribunWow.com)