"Kondisi pelaku ini (sebelum kejadian) sedang minum-minuman keras bersama 4 temannya," ucap Kompol Suyanto, didampingi Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, saat jumpa pers di Mapolsek Sewon, Jumat (15/1/2021).
"Jadi, pelaku ini termasuk orang yang cepat naik pitam ketika ada tantangan."
Baca juga: Seusai Bunuh Mahasiswa Telkom, Pelaku Sengaja Ikat Tangan dan Kaki Korban hingga Jasadnya Membungkuk
Baca juga: Ayah 10 Anak Dibunuh Keponakannya di Depan Rumah Gara-gara Warisan, Disaksikan Langsung Warga
Pada saat sedang minum-minuman keras, seorang rekan pelaku dihubungi oleh korban lewat sambungan video call.
Saat bercakap-cakap lewat video call, sinyal sedang buruk sehingga obrolan lewat video call itu sempat terjeda atau lag/buffering.
Pelaku yang saat itu berada di samping rekan korban, meminta handphone rekannya untuk mengobrol dengan korban.
Ketika mengobrol dengan korban, korban mengucap kata 'tak pateni' (ku bunuh).
Ucapan itu menyinggung pelaku.
Berdasarkan keterangan saksi (rekan korban), korban memang dikenal suka berbicara seenaknya atau ceplas-ceplos.
"Tapi pelaku ini merasa tertantang," jelas Kompol Suyanto.
Video call tersebut kemudian diakhiri oleh korban.
Pelaku yang masih merasa tersinggung pergi mendatangi korban sambil membawa parang.
Ketika mendatangi korban, pelaku pergi tanpa sepengetahuan teman-temannya.
Saat bertemu dengan korban, pelaku menanyakan ucapan korban saat video call tadi.
Korban justru bertingkah cengengesan atau bercanda saat ditanya oleh pelaku.
Pelaku semakin merasa jengkel mendapat respons tersebut, lalu menebaskan parang yang ia bawa ke tubuh korban.