Gempa Bumi Guncang Sulawesi Barat

Penjelasan Polisi soal Viral Video Bantuan Gempa Sulbar Diduga Diadang dan Dijarah Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video viral memperilihatkan beberapa warga mengadang truk yang membawa logistik untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021).

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video viral memperlihatkan beberapa warga mengadang truk yang membawa logistik untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat.

Bahkan terdapat tiga video yang beredar dengan menunjukkan tiga lokasi yang berbeda.

Satu di antaranya terjadi di Jalan Poros Majene-Mamuju, Sabtu (16/1/2021).

Sebuah video viral memperilihatkan beberapa warga mengadang truk yang membawa logistik untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). (Istimewa/Kompas.com)

Baca juga: Viral Video Anak Terjebak Reruntuhan Bangunan saat Gempa di Mamuju, Ini Kata Tim SAR

Baca juga: Update Gempa Bumi 6,2 SR di Sulawesi Barat: 42 Orang Meninggal Dunia, 189 Luka Berat

Dilansir TribunWow.com, tidak hanya mengadang, warga bahkan menjarah bantuan-bantuan tersebut.

Terlihat mereka saling mengamankan satu persatu bantuan yang dibawa oleh sebuah truk berawana hijau.

Di antanya terlihat mereka membawa kardus mie instan dan bantuan-bantuan lainnya.

Sedangkan pada video lainnya, memperlihatkan sekolompok warga mengadang mobil yang membawa bantuan logistik.

Mereka juga mengambil paksa bantuan tersebut.

Seorang petugas tidak bisa berbuat banyak dan bahkan ikut diserang.

Menyusul beredarnya video penjarahan bantuan untuk korban gempa, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Barat, Kombes Syamsu Ridwan memberikan tanggapan.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/1/2021), Syamsu mengatakan pihaknya masih menyelidiki kebenaran dari video tersebut.

"Terkait video yang beredar itu kami masih penyelidikan," ujar Syamsu Ridwan.

Baca juga: Pemprov Sulawesi Selatan Kirim Bantuan untuk Korban Gempa di Majene, Dikirim lewat Kapal Perang TNI

Baca juga: Warga Malunda Majene Kosongkan Kampung, Ngaku Khawatir Terjadi Gempa Susulan

Dirinya lantas berpesan kepada petugas yang akan menyerahkan bantuan ke tempat pengungsian korban gempa supaya lebih dulu melapor ke Polres terdekat.

Menurutnya hal itu bertujuan supaya pihak kepolisian bisa memberikan pengawalan sehingga bisa meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan.

"Bahwa diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal," kata Ridwan kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu.

Menurutnya penyelidikan akan dilakukan untuk mengungkapkan aksi penjarahan itu memang dari korban terdampak gempa atau justru sebagai bentuk kriminalitas.

"Kalau dari video itu, warga terlihat mau dapat bantuan tapi tidak melalui posko-posko," terangnya.

"Jadi bagi masyarakat yang mau memberikan bantuan jangan sendiri-sendiri," ujar dia.

Syamsu Ridwan juga menginformasikan bahwa jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Mamuju sudah bisa dilalui.

Meski begitu proses pembersihan masih terus berlangsung, khususnya di wilayah Tappalang.

"Jalur dari Majene masih dalam proses pembersihan," kata dia. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Video "Bantuan Gempa Majene Diduga Dijarah Warga, Ini Penjelasan Polisi" dan TribunTimur dengan judul "Kekurangan Logistik, Korban Gempa di Sulbar Adang Mobil Pengangkut Bantuan Logistik"