TRIBUNWOW.COM - Fathan Ardian Nurmiftah, Mahasiswa Universitas Telkom atau Telkom University sempat menjadi korban penculikan sebelum akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi jasad terbungkus plastik dan terlilit kasur.
Jasad korban ditemukan di Dusun Kecemek, Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (13/1/2021).
Sebelum menghilang dan ditemukan dalam kondisi tewas, korban sempat pamit ingin pergi ke rumah temannya.
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Fathan, Mahasiswa Universitas Telkom: Akibat Hantaman Benda Tumpul
Dikutip dari Kompas.com, hal itu diungkapkan oleh Kadiman selaku ayah korban.
Satu hari sebelum korban hilang, Fathan pergi dengan mengenakan celana dan kaos warna hitam, serta mengendarai sepeda motor merek Honda Beat warna biru.
Korban saat itu mengatakan, ingin pergi ke rumah temannya.
Namun hingga Minggu (10/1/2021) korban tak juga tiba di rumah.
"Justru ada WhatsApp masuk melalui nomor anak saya dengan nada ancaman," kata Kadiman saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dinas Peruri, Telukjambe Timur, Karawang, Kamis (14/1/2021).
Saat itu Kadiman tak menganggap serius pesan tersebut.
Ia langsung mengunjungi kediaman teman korban yang menjadi tujuan Fathan saat itu.
"Ternyata dia tidak di sana," ucap Kadiman.
Pada pesan yang masuk ke nomor Kadiman, penculik Fathan meminta tebusan sebesar Rp 400 juta.
Pelaku kemudian mengirim nomor rekening.
Keluarga korban berinisiatif untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
"Menurut saya sebagai orangtua, kasus ini sangat luar biasa. Saya berharap tidak terjadi lagi, ini yang terakhir," kata dia.
Diketahui, dua pelaku yang membunuh Fathan telah diamankan pada Kamis (14/1/2021) sekira pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Polisi Berhasil Tangkap Pembunuh Mahasiswa Telkom, Diwarnai Aksi Kejar-kejaran: Terpaksa Ditabrak
Pesan Terakhir Fathan
Diketahui, sebelum korban tewas, yang bersangkutan sempat mengirimkan sebuah pesan di grup WhatsApp yang diisi oleh teman-temannya.
Dikutip dari TribunJabar.id, pesan itu dikirimkan pada H-1 sebelum Fathan dikabarkan menghilang karena diduga diculik.
"Terakhir chat di grup itu dia mengajak camping. Itu malam Minggu," kata teman Fathan Ardian, Bayu Pramudhia (19) saat ditemui Tribun Jabar di rumah duka di Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (14/1/2020).
Pada grup WhatsApp bernama Taikotalk Podcast, Fathan mengajak rekan-rekannya untuk liburan di bulan Februari mendatang.
"Awal februari pada free gak? kok pengen camping2 wkwkwk," tulis Fathan pada grup WhatsApp.
Baca juga: Mahasiswa Telkom Ditemukan Tewas Terlilit Kasur, Korban Jago Voli hingga Punya Komunitas Podcast
Hal tersebut menjadi saat terakhir korban berkomunikasi dengan teman-temannya.
"Itu terakhir dia komunikasi," ujar Bayu.
Diketahui, korban dan rekan-rekannya sempat berkemah bersama di tahun 2019 di Gunung Putri, Lembang.
"Memang beberapa tahun ini Fathan senang bercamping," kata Bayu.
Tak lama setelah mendapatkan pesan tersebut, Bayu mendapat kabar terkait tewasnya Fathan.
"Saya juga mendengar kalau orang tuanya katanya mencari Fathan. Dan malam tadi sekitar jam 9 malam, saya mendengar kabar Fathan meninggal. Kemudian saya langsung ke rumah duka," katanya.
Sebelum korban ditemukan tewas, Fathan sudah lebih dulu dicari karena diduga menjadi korban penculikan.
Dikutip dari TribunJabar.id, nama Fathan sebelumnya beredar di media sosial Facebook.
Akun Facebook atas nama Den'ss Adema mem-posting informasi terkait korban di sebuah grup Facebook Info Seputar Karawang.
Pada postingan tersebut, dituliskan bahwa Fathan Ardian warga Telukjambe telah menghilang tanpa kabar sejak Minggu (10/1/20210).
Seperti yang diketahui, tiga hari setelah postingan tersebut diunggah ke Facebook, Fathan ditemukan dalam kondisi tewas, Rabu (13/1/2021).
Kronologi Penemuan Jasad
Jasad korban awalnya ditemukan oleh warga saat sedang lari pagi sekitar pukul 05.48 WIB.
Saat ditemukan, mayat tersebut terbungkus plastik merah dan terlilit sarung dan kasur, atau bed cover.
"Kedua tangan dan kaki terikat. Lalu posisinya ditelungkapkan, seperti membungkuk," kata Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra, di Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Karawang.
Dijelaskan Rama, ciri-ciri mayat tersebut bertubuh gemuk, berambut pendek, mengenakan kaos dan celana katun warna hitam.
"Laki-laki tanpa identitas," ujarnya.
Kata Rama, mayat yang ditemukan di area persawahan itu diduga korban pembunuhan.
"Tim kami di lapangan sedang melakukan pendalaman," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha yang mengatakan bahwa jenazah yang ditemukan dalam kondisi terlilit kasur itu diduga korban pembunuhan.
"Cukup kuat mengarah dugaan ke sana. Namun untuk pastinya masih menungu otopsi," katanya.
Identitas korban terungkap setelah pihak keluarga korban bersama Polres Karawang mengecek jenazah korban di kamar jenazah RSUD.
Kardiman selaku ayah korban tak kuasa menahan kesedihannya setelah yakin bahwa jasad yang telah terbujur kaku itu adalah anaknya.
Ada sejumlah ciri-ciri khusus sehingga jasad berhasil diidentifikasi.
"Sudah tadi kami dampingi," ujar Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu malam.
"Seperti dari celananya, kawat gigi, tahi lalat, gigi yang patah dan sebagainya," ujarnya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari tribunjabar.id dengan judul Terungkap Sudah Siapa Sosok yang Ditemukan Tewas Terbungkus Kasur di Karawang, Dia Mahasiswa Telkom, Sosok Fathan Ardian Mahasiswa Telkom University Korban Pembunuhan, Jago Main Voli dan Murah Senyum, Permintaan Terakhir Fathan Mahasiswa Telkom University yang Dibunuh ke Temannya, Sayang Tak Terwujud, Kompas.com dengan judul Mengungkap Misteri Mayat Terlilit Kasur dan Terbungkus Plastik di Karawang, dan "Keluarga dari Mahasiswa Telkom yang Dibunuh Sempat Diminta Tebusan Rp 400 Juta"