TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang dikenal sebagai Syekh Ali Jaber meninggal di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2021).
Sementara itu, keluarga sang pendakwah yang ada di Lombok masih menantikan informasi selanjutnya.
Menurut sang mertua, Salim Jaber, keluarga belum bisa memutuskan lokasi pemakaman sang ulama nantinya.
Meski begitu, keluarga tak menampik bahwa Syekh Ali Jaber pernah menyebut ingin dimakamkan di Lombok.
Rumah Syekh Ali Jaber di Jalan Ade Irma Suryani, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat tampak lengang.
Pengunjung dan kerabat datang silih berganti mendatangi rumah yang tampak sederhana tersebut.
Keluarga tak mengadakan acara besar-besaran dan hanya menggelar karpet di teras.
Sementara itu sebuah kursi panjang dan meja diletakkan di halaman rumah yang dinaungi sebuah pohon.
Dua buah mobil terparkir di depan rumah bercat putih dengan pintu dan jendela besar tersebut.
Tak ada kehebohan maupun kerumunan di rumah tersebut.
Para pengunjung juga datang menggunakan masker dan bergiliran meyampaikan bela sungkawanya pada pihak keluarga.
Disisi lain, pihak keluarga belum bisa memastikan lokasi pemakaman Syekh Ali Jaber yang kini dinyatakan sudah bebas Covid-19.
Salim, selaku perwakilan keluarga, masih menunggu kabar dari sanak keluarga yang mengurus langsung jenazah mendiang di Jakarta.
"Belum ada keputusan dari keluarga, saudara-saudara yang di Jakarta ini," kata Salim seperi dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube SUARANTBcom, Kamis (14/1/2021).
"Sudah (komunikasi) tapi belum bisa nyambung," imbuhnya.
Salim mengaku lega dengan status Syekh Ali Jaber yang kini telah terbebas dari Virus Corona.
Ia menanti keputusan apabila jasad anak menantunya tersebut bisa dibawa ke Lombok atau tidak.
"Iya, itu beritanya dari kepala yayasannya," ujar Salim.
"Belum ada sampai sekarang, mari kita tunggu gimana beritanya," imbuhnya.
Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengaku berharap proses pemakaman ayahnya dapat berlangsung lancar.
Sulung dari tiga bersaudara tersebut menyebutkan bahwa pihak keluarga masih mengurus izin pemakaman sang ulama.
Ia pun membenarkan bahwa sang ayah sempat ingin dimakamkan di Lombok.
Pasalnya, keluarga Syekh Ali Jaber yang juga merupakan pejuang kemerdekaan dimakamkan di daerah tersebut.
Namun, Hasan mengaku menyerahkan semua pada keputusan bersama keluarga dan hanya berharap yang terbaik.
"Iya, kita usahain, lagi diurus dulu, belum ada kabar," kata Hasan.
"Kita lihat yang mana, yang penting yang mana yang terbaik kita usahakan," pungkasnya.
Baca juga: Putra Sulung Syekh Ali Jaber Bongkar Pesan Terakhir sang Ayah, Singgung Keluarga dan Pondasi Agama
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Berikut Kesan-kesan Baik para Tokoh, Mahfud MD hingga Fadli Zon
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.06:
Pastikan Syekh Ali Jaber Sudah Negatif Covid-19
Ulama sekaligus pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia di usia 46, Kamis (14/1/2021).
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab Syekh Ali Jaber meninggal.
Namun yang pasti, sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber sempat mendapatkan perawatan instensif di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta akibat positif Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, Jubir Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurahman Al Habsy mengatakan bahwa sebenarnya Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Namun menurutnya Syekh Ali Jaber masih harus tetap dirawat lantaran ada penyakit lain yang harus disembuhkan.
"Sudah kami konfirmasi ke pihak rumah sakit, jadi kondisinya negatif Covid-19," ujar Habib Abdurahman dalam acara BreakingNews tvOne, Kamis (14/1/2021).
"Beliau dalam seminggu ini dikatakan negatif Covid tapi masih di rumah sakit, masih dalam recorvery untuk beberapa penyakit yang lain," jelasnya.
Dirinya kemudian mengungkapkan kondisi dari Syekh Ali Jaber selama dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih.
Dikatakannya bahwa Syekh Ali Jaber mengalami masalah pada rongga paru-parunya.
"Sebenarnya awal-awalnya itu kan sempat ada udara di rongga parunya tapi sudah selesai, alhamdulillah tertangani," kata dia.
Meski diakui progresnya sempat membaik, Habib Abdurahman menyebut kondisi menurun pada beberapa hari terakhir, khususnya pada Rabu (13/1/2021) malam.
"Kemudian kabar terakhir itu membaik terus, tapi informasi terakhir tadi malam itu sempat dikabarkan sedikit menurun."
Selain itu, dirinya sedikit menceritakan sosok Syekh Ali Jaber semasa hidupnya.
"Saya mengenal beliau cukup lama, beliau seseorang yang sederhana, bersama siapa saja mudah bergaul," bebernya.
"Sampai saat ini rumah yang beliau tempati masih ngontrak. Semua yang beliau dapat dari umat dikembaikan kepada umat."
"Dan apa yang beliau pikirkan benar-benar yang Qurani," pungkasnya. (TribunWow.com)