Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Warga Dengar Suara Keras Layaknya Bom saat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh: Tiba-tiba Ada Suara 'Duar'

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang.

TRIBUNWOW.COM - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang sempat hilang kontak empat menit setelah lepas landas, ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).

Seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi jatuhnya pesawat mengaku mendengar suara keras layaknya bom.

Suara tersebut begitu keras hingga membuat kaca rumah bergetar.

Petugas mengidentifikasi kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Cerita Kesalehan Pilot Sriwijaya Air, dari Tulisan Surat Alquran di Cockpit hingga Peci Putih

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, suara itu terdengar oleh warga yang tinggal di Pulau Lancang.

Pada saat suara keras itu terdengar, kondisi cuaca tengah buruk karena hujan yang begitu lebat.

Berdasarkan kesaksian warga Pulau Lancang, Junaenah (40), suara itu terdengar sekira pukul 14.40 WIB.

"Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara ''duar...'' terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar," kata Junaenah, dilansir TribunnewsBogor.com dari Antara, Senin (11/1/2021).

Junaenah bercerita, saat itu sebagian besar warga berada di dalam rumah karena cuaca yang buruk.

Namun, ada beberapa warga yang tetap melaut mencari rajungan.

"Pas dengar saya kaget 'Ya Allah, suara apa itu', karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan," kata Junaenah yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter.

Sementara itu, para nelayan yang sedang melaut mengaku melihat adanya pesawat yang jatuh.

"Nelayan yang baru pulang mengabari bahwa di sana (perairan Pulau Lancang-Pulau Laki) ada pesawat yang jatuh. Saya langsung ingat oh mungkin itu yang siang tadi (saat hujan) saya kira petir sangat besar," ucap Marsu, Ketua RT 001/RW 001 Pulau Lancang.

Marsu mengatakan, menyusul kejadian tersebut, sejumlah warga Pulau Lancang ikut melakukan pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Akhirnya pihak berwenang di sini berinisiatif untuk mengumpulkan warga dan melakukan pencarian sebisanya sampai dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB," ucap Marsu.

Berdasarkan keterangan dari Flight Radar, dijelaskan bahwa pesawat hilang kontak setelah baru lepas landas selama 4 menit dari Bandara Soetta.

Kontak terakhir pesawat terbang dengan ketinggian 10.000 di atas permukaan laut.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati.

"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” ujarnya kepada Kompas.com.

Baca juga: DP WhatsApp Terakhir Pilot Sriwijaya Air Jadi Sorotan, Ingatkan soal Ibadah dan Surga

Alasan Sriwijaya Air Delay 30 Menit

Dikutip TribunWow.com dari TribunPontianak.com, sebelum lepas landas dari Bandara Seokarno Hatta (Soetta), pesawat dengan membawa 62 orang tersebut rupanya sempat mengalami delay selama 30 menit.

Kepastian tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena.

Dirinya mengatakan penerbangan pesawat Sriwijaya Air sempat tertunda akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

"Jadi tadi delay akibat hujan deras. Makanya ada delay 30 menit saat boarding," kata Jefferson dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Baca juga: Baru 8 Hari Rayakan Kelahiran Anak Pertama, Ini Kisah Ayah Muda Penumpang Sriwijaya Air

Oleh karenanya, Jefferson membantah bahwa alasan delay tersebut karena terdapat masalah pada kondisi pesawat.

"Kalau kondisi pesawat dalam keadaan sehat," ungkapnya.

"Sebelumnya pulang pergi ke pontianak, harusnya tidak ada masalah. Semuanya lancar," imbuhnya.

Menurutnya, pesawat Sriwijaya Air bisa mengudara setelah cuaca dinilai sudah kembali membaik.

Namun tidak berselang lama, yakni setelah empat menit lepas landas, pesawat tersebut justru hilang kontak.

Pesawat Sriwijaya Air itu lepas landas pukul 14.36 dan dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB.

Kontak terakhir, pesawat berada di Perairan Kepulauan Seribu yang terbang dengan ketinggian sekitar 10 ribu meter di atas permukaan laut. (TribunWow/Anung/Elfan)

Artikel ini diolah dari TribunPontianak dengan judul TERUNGKAP Penyebab Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Delay 30 Menit! Jatuh Sabtu 9 Januari 2021 dan tribunnewsbogor.com dengan judul Kesaksian Istri Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182, Bajunya Lecek: Abi Minta Maaf dan Pengakuan Warga Dengar Suara Keras saat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Rumah Sampai Bergetar: Ya Allah