TRIBUNWOW.COM - Semenjak Gisel ditetapkan sebagai tersangka kasus video asusila, mantan suami dan anaknya tak luput menjadi sorotan.
Psikolog anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto pun angkat bicara mengungkapkan kapasitasnya sebagai pemerhati anak.
Kak Seto bahkan memberikan saran untuk Gisel dan Gading Marten demi yang terbaik bagi putri semata wayang mereka.
Baca juga: Postingan Lawan Main Gisel Menjadi Sorotan, Michael Yukinobu de Fretes Coba Menguatkan Diri
Kak Seto menyoroti bahwa putri tunggal Gading Marten dan Gisel adalah anak yang cerdas.
Meski Gisel dan Gading telah bercerai, cara mereka memperlakukan anak membuat putri mereka tumbuh seperti sekarang.
Terkait kasus asusila ini, Kak Seto pun menyarankan baik untuk Gisel atau Gading agar bisa berkomunikasi dengan tepat kepada sang anak.
"Anak ini cukup cerdas, kreatif, dan spontan. Sehingga tentu juga saya harapkan mudah sekali berkomunikasi," tutur Kak Seto dikutip dari WartaHot, Sabtu (2/12/2020).
"Jadi dengan komunikasi yang sangat efektif, berbicara dari hati ke hati, tidak terlalu memaksakan kehendak, saya kira juga akan mendapat pengertian yang lebih bersih."
"Bahwa seseorang bisa melakukan kesalahan, bahwa orang yang melakukan kesalahan ini berani meminta maaf, kemudian mungkin saling membetikan penguatan," sambungnya.
Baca juga: Sebut Kelakuan Gisel Hancurkan Masa Depan Keluarga, Ketua Komnas PA: Jangan Ditiru Ibu yang Lain
Baca juga: Gisel Ungkap Kerinduan pada Putrinya, Gading Marten: Sabar-sabar Ya, Ma
Kak Seto mengharap, keduanya bisa memberikan pengertian yang adil.
Artinya, bahwa kedalaan juga bisa dilakukan oleh orangtua sekalipun.
Lebih lanjut, mantan Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu memberi masukan bahwa permintaan maaf dari yang bersangkutan kepada sang anak juga diperlukan.
"Dengan cara demikian mudah-mudahan baik anak, ayah, maupun ibu bisa bersinergi untuk membangun ketahanan mental dari sang anak," imbuhnya.
"Saya kira kalau toh orangtua harus meminta maaf, justru akan menimbulkan pandangan atau citra positif di mata sang anak,."
Berita viral tentang Gisel tak menutup kemungkinan bagi sang anak akan mengalami trauma.
Oleh karena itu, Kak Seto menyarankan khususnya kepada Gading Marten sebagai ayah untuk menghindarkan dulu putrinya dari pengaruh media sosial.
"Bisa saja, kalau anak seusia lima tahun melihat dampaknya, kalau anak aktif di media sosial," kata Kak Seto.
"Memang untuk melindungi anak, sebaiknya saat ini tidak melulu bisa dengan mudah mengonsumsi media sosial."
"Menciptakan suasana gembira, artinya masa lalu sudah ditinggalkan, jadi sekarang menatap masa depan dengan kekuatan baru, semangat dan keakraban atau kemesraan yang baru," pungkasnya.
Baca juga: Nasihat Roy Marten untuk Gisel: Ada Saatnya Gembira, Ada Saatnya Menangis, Semua Indah pada Waktunya
LIhat videonya mulai menit ke 2.40:
KPAI Desak Gading Marten
Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait meminta artis Gading Marten untuk meminta hak asuh anaknya.
Hal tersebut Arist Merdeka ungkapkan tak lepas dari kasus video syur yang menimpa mantan istri Gading Marten, Gisella Anastasia.
Melalui kanal YouTube Intens Investigasi pada Kamis (31/12/2020), Arist Merdeka langsung menyoroti kasus Gisel tersebut.
Arist Merdeka menyebutkan bahwa Gisel akan terancam dua pasal berlapis.
"Dengan ditetapkannya Gisel oleh Polda Metro Jaya sebagai terduga menjadi video syur yang sempat viral dan meresahkan publik dapat terancam dua pasal berlapis," ujar Arist Merdeka.
"Pertama Gisel bisa dikenakan undang-undang ITE sekaligus undang-undang pornografi," imbuhnya.
Tak hanya itu, Arist Merdeka juga meminta Gading Marten segera mengurus hak asuh anaknya.
Bahkan, Arist Merdeka mendesak Gading Marten untuk meminta hak asuh anaknya lewat penetapan pengadilan.
"Terpenting demi kebaikan anak, tentu saudara Gading sebagai mantan suami, dapat mengajukan untuk sementara hak asuh anak lewat penetapan pengadilan," ujar Arist Merdeka.
Baca juga: Gisel Tenang Hadapi Cobaan terkait Kasus Video Syur, Melaney Ricardo: Saya Pribadi Salut Banget
Arist Merdeka pun membeberkan alasan yang membuat Gading Marten harus melakukan hal tersebut.
Tenyata hal itu dilakukan demi kebaikan anak Gading Marten dan Gisel yang kini berusia kurang lebih 6 tahun.
"Karena sebuah syarat-syarat untuk bisa dicabut hak asuhnya adalah soal perilaku yang tidak mendidik anak dan mempengaruhi tumbuh kembang anak, itu yang dilakukan oleh Gisel terhadap anaknya," kata Arist Merdeka.
"Oleh karena itu tidak berlebihan KPAI merekomendasikan agar saudara Gading mendapatkan hak asuh itu lewat penetapan pengadilan," imbuhnya.
Arist Merdeka juga berharap Gisel segera mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Di samping itu di keadaan, dan peristiwa yang memalukan ini tentu saudara Gisel harus betul-betul memberikan pertanggungjawaban hukumnya," kata Arist Merdeka.
"Karena disinyalir video itu telah terekam tahun 2017 di Kota Medan," imbuhnya. (TribunWow.com/Rilo,Via)