TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) optimis dengan adanya pemberian vaksin Covid-19 gratis kepada masyarakat di Indonesia akan memulihkan kondisi ekonomi tanah air.
Jokowi menargetkan pada awal tahun 2021, vaksinasi Covid-19 sudah bisa dilakukan.
Ia juga menyinggung soal Undang-Undang Cipta Kerja yang akan berkontribusi positif terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.
Baca juga: Penjelasan Sri Mulyani soal Biaya Vaksin Covid-19 yang Ditanggung Pemerintah
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, hal tersebut disampaikan Jokowi dalam acara dialog nasional outlook economy Indonesia dengan tema 'Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi Tahun 2021', Selasa (22/12/2020).
Diketahui, sampai saat ini vaksin Covid-19 masih menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sebelum bisa digunakan secara masif.
"Akan dimulai di awal tahun 2021," kata Jokowi.
Jokowi berharap vaksin gratis Covid-19 dapat memberikan rasa aman pada masyarakat.
"Adanya program vaksinasi ini kita harapkan kepercayaan publik tentang penanganan Covid-19 akan muncul dan menimbulkan rasa aman di masyarakat," kata dia.
"Sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan dengan lebih cepat, konsumsi akan naik dan kembali normal."
Terkait pemulihan ekonomi, Jokowi juga menyinggung akan ada kontribusi positif dari UU Cipta Kerja terhadap investasi di Indonesia.
"Investasi juga diperkirakan akan meningkat karena adanya Undang-Undang Cipta Kerja, di akhir tahun 2020 ekspor kita sudah mulai kelihatan pulih dan tentunya tren ini diharapkan terus terjaga dan meningkat di tahun 2021," jelasnya.
Jokowi Pertama Disuntik Vaksin
Sebelumnya, dua kabar besar dibawakan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait vaksinasi Covid-19.
Pertama ia memastikan bahwa seluruh vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia dipastikan akan gratis.
Selanjutnya, Jokowi juga mengumumkan akan menjadi orang pertama yang akan menerima suntikan vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Kabinet RI, Rabu (16/12/2020).
Jokowi menjelaskan, setelah memerhitungkan berbagai pertimbangan, ia memastikan akan menggratiskan seluruh vaksin Covid-19.
"Setelah menerima banyak masukkan dari masyarakat, dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitugan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis," jelas Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi soal Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid-19: MUI dan Kemenag Sudah Sampai ke Pabrik
Jokowi juga menginstruksikan kepada seluruh kabinet Indonesia Maju, pemerintah-pemerintah daerah, seluruh instansi, agar memprioritaskan program vaksinasi.
"Untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021," kata dia.
"Saya juga menginstruksikan kepada menteri keuangan untuk memprioritaskan dan meralokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini."
Jokowi memastikan bahwa seluruh masyarakat akan bisa menerima vaksin Covid-19.
"Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," terangnya.
Kemudian, Jokowi juga mengumumkan akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19.
"Saya juga ingin tegaskan lagi nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin pertama kali," kata Jokowi.
"Untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," tandasnya.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia, Ini Kata BPOM soal Pelaksanaan Program Vaksinasi
Simak video selengkapnya mulai menit ke-2.40:
Bisa Lindungi Kelompok yang Tak Divaksin
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada tiga keuntungan dari vaksinasi Covid-19.
Satu di antaranya adalah dapat melindungi orang-orang yang tidak mendapat suntikan vaksin.
Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam acara Sapa Indonesia Malam, Minggu (20/12/2020).
"Pertama dalam memberikan proteksi pribadi pada individu," kata Siti.
"Kedua adalah memberikan proteksi kepada kelompok kalau cakupan minimal 70 persen atau 80 persen," sambungnya.
Siti menyampaikan cakupan itu nantinya bergantung pada efikasi vaksin.
Dilansir bbc.com, efikasi adalah manfaat bagi individu penerima vaksin.
Siti menjelaskan, semakin tinggi efikasi vaksin yang diberikan, maka jumlah penduduk yang harus menerima vaksin juga semakin berkurang.
"Kalau efikasinya tinggi, 80 persen, maka tidak semua harus mendapatkan vaksin," kata dia.
Selanjutnya, manfaat ketiga vaksinasi Covid-19 adalah masyarakat yang tidak mendapat vaksin dapat terlindungi dengan adanya kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Dia juga memberikan proteksi crossover populasi," ujar Siti.
"Jadi kalau cakupan dan efikasi sudah memenuhi."
"Maka kelompok yang belum mendapatkan vaksin akan juga terlindungi dengan vaksinasi yang diberikan dalam bentuk pada kekebalan kelompok."
"Jadi ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan kita," lanjutnya.
Simak videonya mulai menit ke-8.00:
(TribunWow.com/Anung)